Breaking News:

Tips dan Trik

4 Menu Takjil yang Aman untuk Penderita Diabetes dan Diet Sehat Tanpa Khawatir

Dengan memilih takjil yang rendah gula dan tinggi serat, pasien diabetes dapat menjaga stabilitas kadar gula darah mereka.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi sop buah 

TRIBUNHEALTH.COM - Selama bulan puasa, takjil menjadi salah satu hal yang banyak diburu oleh umat Muslim.

Alasannya bermacam-macam, namun ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama.

Pertama, takjil menjadi simbol penting dalam budaya dan tradisi Ramadan.

Ini adalah waktu di mana umat Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama, dan takjil menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ritual ini.

Kedua, takjil memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan setelah seharian menahan lapar dan haus.

Ini membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan sehat selama menjalani ibadah puasa.

Ketiga, selain sebagai pengisi perut, takjil juga memberikan kepuasan tersendiri bagi lidah dan perasaan.

Varian rasa dan tekstur dari berbagai takjil memberikan variasi dan kelezatan yang diinginkan setelah seharian menahan diri dari makan dan minum.

Terlepas dari alasan praktis atau budaya, takjil juga memiliki nilai sosial yang penting.

Berbagi takjil dengan sesama menjadi salah satu bentuk kebaikan dan solidaritas dalam menjalani bulan suci Ramadan.

2 dari 4 halaman

Oleh karena itu, tak heran jika takjil menjadi salah satu hal yang banyak diburu saat bulan puasa.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Ingatkan Konsumsi Madu Berlebihan Bisa Sebabkan Lonjakan Gula Darah yang Berbahaya

Kendati demikian, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memilih menu takjil yang tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah tak terbantahkan.

Kontrol gula darah merupakan aspek utama dalam manajemen penyakit diabetes, karena lonjakan gula darah dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, masalah kardiovaskular, dan gangguan penglihatan.

Dengan memilih takjil yang rendah gula dan tinggi serat, pasien diabetes dapat menjaga stabilitas kadar gula darah mereka.

Takjil yang sehat juga membantu dalam pengendalian berat badan, mengurangi risiko masalah kesehatan lainnya, serta meningkatkan tingkat energi dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Dengan memperhatikan kandungan gula, serat, protein, dan lemak dalam takjil mereka, pasien diabetes dapat memilih opsi yang sesuai seperti buah segar, kacang-kacangan, yogurt rendah lemak, atau makanan ringan dengan bahan-bahan sehat.

Dengan demikian, pemilihan takjil yang tepat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan bagi pasien diabetes.

Baca juga: 5 Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes, Menjaga Gula Darah Selama Bulan Suci

Melansir laman Wartakotalive.com dengan judul "4 Menu Takjil yang Dianggap Aman Bagi Penderita Diabetes dan yang Sedang Diet", inilah menu takjil yang aman dikonsumsi pasien diabetes:

1. Buah kurma 3 butir

Ilustrasi buah kurma di bulan Ramadhan
Ilustrasi buah kurma di bulan Ramadhan (kaltim.tribunnews.com)

Buah kurma merupakan pilihan yang baik sebagai takjil berbuka puasa karena kandungan energi dan serat yang tinggi.

3 dari 4 halaman

Kandungan energi dalam buah kurma dapat memberikan pasokan energi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah seharian berpuasa.

Selain itu, serat dalam kurma dapat membantu mencegah rasa lapar berlebihan dan mengontrol nafsu makan, sehingga mencegah sobat sehat dari makan berlebihan saat berbuka puasa.

Meskipun buah kurma mengandung banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa kandungan gulanya juga cukup tinggi.

Oleh karena itu, konsumsi kurma harus dilakukan secara terkontrol dan tidak berlebihan saat berbuka puasa.

Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Asam Urat: Berpotensi Tingkatkan Risiko Kambuhnya Gejala

Terlalu banyak mengonsumsi kurma dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi diabetes atau masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan gula darah.

Dengan demikian, sementara buah kurma dapat menjadi pilihan yang baik sebagai takjil berbuka puasa karena kandungan energi dan seratnya, penting untuk tetap memperhatikan jumlah konsumsi agar tetap seimbang dan tidak berdampak negatif pada kesehatan.

2. Sop buah atau es buah

Ilustrasi sop buah
Ilustrasi sop buah (pixabay.com)

Buah-buahan merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.

Kandungan gula alami dalam buah-buahan memberikan sumber energi yang cukup untuk memulihkan stamina dan vitalitas tubuh setelah berpuasa.

Selain itu, buah-buahan juga mengandung serat yang baik, yang membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mencegah rasa lapar berlebihan.

4 dari 4 halaman

Meskipun buah-buahan kaya akan manfaat, penting untuk diingat agar tidak menambahkan gula tambahan atau susu kental manis dalam sajian buah tersebut.

Penambahan gula tambahan dapat meningkatkan asupan gula secara berlebihan, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan.

Hal ini terutama berpotensi membahayakan bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan terkait gula darah, seperti diabetes.

Sama halnya dengan penambahan susu kental manis, yang dapat menambah jumlah kalori dan gula dalam sajian buah.

Sebaiknya, untuk menjaga kesehatan, tidak menambahkan gula tambahan atau susu kental manis dalam sajian buah, atau jika memang diperlukan, gunakanlah dalam jumlah yang sangat terbatas.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar: Air Zamzam dan Ramuan Herbal, Solusi Kesehatan Mata

Dengan demikian, sementara buah-buahan memberikan sumber energi yang baik dan serat yang dapat membuat kita kenyang lebih lama, penting untuk tetap memperhatikan asupan gula tambahan dan susu kental manis agar tetap menjaga kesehatan tubuh kita, terutama selama bulan puasa.

3. Kolak pisang tanpa santan

Ilustrasi kolak
Ilustrasi kolak (pixabay.com)

Ganti santan dengan susu rendah lemak atau skim milk dalam kolak bisa menjadi opsi takjil yang lebih sehat bagi penderita diabetes.

Santan yang digunakan dalam kolak biasanya mengandung tinggi lemak jenuh dan kalori, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan terkait dengan diabetes, seperti peningkatan kadar gula darah dan masalah kardiovaskular.

Mengganti santan dengan susu rendah lemak atau skim milk dapat mengurangi jumlah lemak jenuh dan kalori dalam sajian tersebut.

Susu rendah lemak atau skim milk juga mengandung protein yang baik dan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.

Selain itu, susu rendah lemak atau skim milk memiliki kandungan gula yang lebih rendah daripada santan, sehingga dapat membantu dalam pengendalian kadar gula darah bagi penderita diabetes.

Selain mengganti santan dengan susu rendah lemak atau skim milk, sebaiknya juga mengurangi penambahan gula dalam sajian kolak untuk penderita diabetes.

Penambahan gula berlebihan dalam makanan hanya akan meningkatkan risiko lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan.

Baca juga: Diabetes Sudah Ada Sejak Zaman Dulu, Kini Lebih Terkendali dengan Peringatan Kemasan Makanan

Penggunaan pemanis buatan atau pengurangan jumlah gula dapat menjadi alternatif yang lebih sehat bagi sajian kolak bagi penderita diabetes.

Dengan mengganti santan dengan susu rendah lemak atau skim milk dan mengurangi penambahan gula dalam sajian kolak, kita dapat membuat menu takjil yang lebih sehat dan ramah bagi penderita diabetes.

Hal ini membantu dalam menjaga kontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi kesehatan jangka panjang yang terkait dengan diabetes.

4. Camilan kaya serat dan protein

Ilustrasi almond dan respberry, salah satu camilan untuk diabetes
Ilustrasi almond dan respberry, salah satu camilan untuk diabetes (Eat This Not That)

Konsumsi snack sebelum salat Tarawih atau sekitar 2 jam sebelum makan besar dapat menjadi strategi yang bermanfaat bagi sobat sehat.

Ini dapat membantu sobat sehat untuk merasa kenyang lebih lama tanpa menambahkan gula berlebih pada diet mereka.

Dengan demikian, hal ini dapat membantu mengurangi asupan karbohidrat berlebihan saat makan besar, yang dapat mengganggu kontrol gula darah dan berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan terkait diabetes.

Pemilihan snack yang tepat sebelum salat Tarawih atau sebelum makan besar juga penting.

Salah satu pilihan yang baik adalah snack yang terbuat dari kedelai, karena kaya akan serat dan protein.

Nutrisi ini akan dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga membuat sobat sehat merasa kenyang lebih lama dan tetap menjaga energi mereka.

Baca juga: 6 Tips Mengontrol Kadar Gula Darah saat Berpuasa bagi Pasien Diabetes

Lebih lanjut, memilih camilan dengan indeks glikemik rendah juga penting, karena dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah mengonsumsi makanan.

Dengan demikian, dengan mengonsumsi snack yang tepat sebelum salat Tarawih atau sebelum makan besar, sobat sehat dapat merasa kenyang lebih lama tanpa menambahkan gula berlebih pada diet mereka.

Hal ini dapat membantu mengurangi asupan karbohidrat berlebihan dan menjaga kontrol gula darah mereka selama bulan puasa.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
dokterdokter gadungansurabayaViral Petis Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah Taman Harmoni
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved