Breaking News:

Tips dan Trik

Perhatikan! 5 Menu Takjil yang Harus Dihindari Bagi Penderita Diabetes saat Berbuka Puasa

Para ahli kesehatan menekankan pentingnya pemilihan makanan dan minuman yang tepat saat berbuka puasa untuk penderita diabetes.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
Kolase Tribun Manado/Handhika Dhawangi
Es buah 

TRIBUNHEALTH.COM - Pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan juga menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap makanan dan minuman bagi penderita diabetes telah menyoroti momen istimewa bagi umat Muslim.

Menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban agama bagi umat Islam yang sehat.

Namun, bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil selama berpuasa menjadi prioritas utama.

Hal ini karena puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Para ahli kesehatan menekankan pentingnya pemilihan makanan dan minuman yang tepat saat berbuka puasa untuk penderita diabetes.

Makanan yang dikonsumsi sebaiknya rendah gula, rendah karbohidrat, tinggi serat, serta mengandung nutrisi yang seimbang.

Makanan seperti buah-buahan segar, sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh merupakan pilihan yang baik untuk menjaga gula darah tetap stabil.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup selama waktu berbuka puasa untuk mencegah dehidrasi.

Hindari minuman berkafein dan berkalori tinggi yang dapat meningkatkan risiko gangguan kadar gula darah.

Baca juga: 7 Menu Buka Puasa Aman untuk Penderita Diabetes yang Tetap Menggugah Selera!

Dalam menjalankan ibadah puasa, kesehatan penderita diabetes harus menjadi prioritas utama.

2 dari 4 halaman

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu, sehingga dapat menjalani puasa dengan aman dan nyaman tanpa mengorbankan kesehatan.

Dilansir oleh Tribunhealth.com dari beberapa sumber, inilah beberapa menu yang seyogyanya dihindari oleh pasien diabetes:

1. Gorengan

ilustrasi gorengan
ilustrasi gorengan (sajiansedap.grid.id)

Gorengan seperti bakwan, tahu goreng, risol, dan tempe goreng memang menjadi hidangan favorit yang sering disajikan saat berbuka puasa.

Namun, meskipun kenikmatannya yang enak dan gurih, makanan ini sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes karena mengandung tinggi kalori dan lemak trans.

Gorengan umumnya direndam dalam minyak panas saat proses penggorengannya.

Hal ini menyebabkan makanan tersebut menyerap minyak yang cukup banyak, yang mengakibatkan kandungan kalori dan lemak transnya menjadi tinggi.

Lemak trans, yang ditemukan dalam minyak yang dipakai untuk menggoreng, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan memperburuk kondisi diabetes.

Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak trans, termasuk gorengan.

Sebagai gantinya, mereka dapat memilih alternatif makanan yang lebih sehat, seperti makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang.

3 dari 4 halaman

Contohnya, memilih tahu kukus atau rebus, bakwan yang dipanggang, atau tempe yang dibumbui dan dipanggang bisa menjadi opsi yang lebih baik.

Baca juga: Kalender Jawa Maret 2024: Tanggal Hijriah, Pasaran Jawa dan Libur Nasional

Selain itu, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan ukuran porsi saat mengonsumsi makanan, termasuk gorengan.

Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak trans dapat membantu menjaga berat badan dan mengontrol kadar gula darah.

Dengan mengganti gorengan dengan makanan yang lebih sehat dan memperhatikan pola makan yang seimbang, penderita diabetes dapat menjaga kesehatan mereka dan mengelola kondisi diabetes dengan lebih baik selama bulan puasa.

Saran ini sebaiknya didiskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu.

2. Makanan kemasan

Ilustrasi - Snack kemasan tak baik untuk kolesterol dan diabetes
Ilustrasi - Snack kemasan tak baik untuk kolesterol dan diabetes (Pexels)

Penderita diabetes sebaiknya memperhatikan asupan makanan ringan dalam kemasan karena biasanya makanan tersebut mengandung kalori tinggi serta bahan tambahan seperti tepung terigu, gula, dan pengawet dalam jumlah yang signifikan.

Makanan ringan dalam kemasan sering kali disukai karena praktis dan mudah dijangkau.

Namun, banyak dari mereka mengandung tambahan gula, tepung terigu, dan pengawet yang dapat mengganggu keseimbangan gula darah pada penderita diabetes.

Gula dan tepung terigu akan meningkatkan kadar gula darah secara cepat setelah dikonsumsi, sedangkan pengawet dan bahan tambahan lainnya dapat menghambat kerja insulin dalam tubuh.

4 dari 4 halaman

Selain itu, makanan ringan dalam kemasan juga cenderung tinggi kalori.

Konsumsi makanan tinggi kalori tanpa pengawasan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang dapat memperburuk kondisi diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi yang terkait.

Sebagai gantinya, penderita diabetes sebaiknya memilih makanan ringan yang lebih sehat dan rendah gula, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan tanpa garam tambahan, atau yogurt rendah lemak tanpa tambahan gula.

Baca juga: THR PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Akan Cair Akhir Maret 2024: Kabar Gembira bagi Ribuan Pegawai

Makanan ringan yang mengandung serat tinggi dan nutrisi alami lebih baik untuk menjaga stabilitas gula darah.

Dalam menjaga kesehatan mereka, penting bagi penderita diabetes untuk membaca label makanan dengan cermat dan memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang tepat dalam mengatur pola makan sehari-hari agar dapat mengelola diabetes dengan lebih efektif.

3. Es buah

Es buah
Es buah (Kolase Tribun Manado/Handhika Dhawangi)

Es buah telah menjadi pilihan populer saat berbuka puasa karena kenikmatannya yang menyegarkan dan manis.

Namun, bagi penderita diabetes, konsumsi es buah sebaiknya dihindari untuk menjaga stabilitas kadar gula darah.

Es buah umumnya terdiri dari campuran berbagai jenis buah segar yang dicampur dengan sirup, gula, atau bahan manis lainnya.

Kandungan gula tambahan tersebut dapat meningkatkan risiko lonjakan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Meskipun buah-buahan secara alami mengandung gula alami, tetapi penambahan gula tambahan dalam bentuk sirup atau bahan manis lainnya dapat membuat es buah menjadi sangat manis dan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Penting untuk diingat bahwa dalam mengelola diabetes, mengontrol asupan gula dan karbohidrat adalah kunci penting.

Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya memilih alternatif lain yang lebih sehat dan rendah gula untuk berbuka puasa.

Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan adalah buah segar tanpa tambahan gula, minuman berbasis air seperti air kelapa, atau es buah yang dibuat tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.

Baca juga: THR PNS 2024 Kapan Cair? Pemerintah Tetapkan Jadwal dan Besaran THR PNS 2024

Dengan memilih alternatif yang lebih sehat, penderita diabetes dapat tetap menikmati momen berbuka puasa tanpa mengkhawatirkan dampak buruk pada kesehatan mereka.

4. Buah kering

ilustrasi buah kering
ilustrasi buah kering (kids.grid.id)

Buah-buahan yang dikeringkan, meskipun terlihat sebagai pilihan makanan yang sehat, sebenarnya memiliki kandungan gula yang tinggi.

Karbohidrat di dalamnya bahkan bisa mencapai empat kali lipat lebih banyak daripada buah segar.

Proses pengeringan buah-buahan menghilangkan sebagian besar air di dalamnya, yang meningkatkan konsentrasi gula dan karbohidrat per volume.

Sebagai contoh, satu cangkir buah kering dapat mengandung sebanyak empat kali lipat jumlah karbohidrat dibandingkan dengan satu cangkir buah segar yang sama.

Bagi penderita diabetes, konsumsi buah-buahan yang dikeringkan dapat meningkatkan risiko lonjakan kadar gula darah yang signifikan.

Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi buah kering dan memilih buah-buahan segar sebagai alternatif yang lebih sehat.

Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, jambu biji, pir, anggur, dan banyak lagi, tetap mengandung gula alami, tetapi dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan buah-buahan yang dikeringkan.

Selain itu, buah-buahan segar juga mengandung serat yang membantu dalam mengatur penyerapan gula dan menjaga stabilitas kadar gula darah.

Baca juga: Kabar Gembira! Menteri Keuangan Pastikan THR PNS, TNI-Polri 2024 Cair 100 Persen

Dengan memilih buah-buahan segar sebagai bagian dari diet sehari-hari, penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menghindari komplikasi yang terkait dengan peningkatan gula darah.

Saran ini sebaiknya didiskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu.

5. Makanan tinggi natrium

ilustrasi sosis
ilustrasi sosis (parapuan.co)

Makanan kalengan, makanan yang diawetkan, dan daging olahan telah menjadi bagian dari banyak diet modern, tetapi bagi penderita diabetes, konsumsi makanan tersebut sebaiknya dibatasi karena kandungan tinggi natriumnya.

Makanan kalengan dan makanan yang diawetkan seringkali mengandung jumlah natrium yang tinggi sebagai bahan pengawet.

Konsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan risiko tambahan bagi penderita diabetes yang sudah rentan terhadap penyakit jantung dan komplikasi lainnya.

Oleh karena itu, disarankan bagi penderita diabetes untuk membatasi atau menghindari makanan kalengan dan makanan yang diawetkan sebisa mungkin.

Daging olahan, seperti sosis, bacon, dan ham, juga seringkali mengandung tinggi natrium sebagai bahan pengawet.

Konsumsi daging olahan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya, yang dapat memperburuk kondisi penderita diabetes.

Sebagai gantinya, penderita diabetes sebaiknya memilih makanan segar dan alami, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak seperti ikan dan daging tanpa lemak.

Memasak makanan sendiri dengan bahan-bahan segar adalah cara terbaik untuk mengontrol asupan natrium dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Baca juga: Konsumsi Teh Hitam Sehari-hari Terbukti Menurunkan Risiko Diabetes, Studi Ungkap Manfaatnya

Dengan memperhatikan asupan makanan dan menghindari makanan yang tinggi natrium, penderita diabetes dapat membantu menjaga kesehatan mereka dan mengelola kondisi diabetes dengan lebih baik.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan makanan individu.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.com5 Menu Takjil yang Harus Dihindari Bagi Penderita diabetesgula darahkadar gula darahPuasapuasa sehatmenu buka puasaseratgulalemakbuahkalendergorenganlonjakan kadar gula darahTHR PNS 2024buah keringjadwal imsakiyahnatriumKalender Maret 2024 Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved