TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah berita mengenai pentingnya menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menghindari komplikasi bagi penderita diabetes tipe 2 telah menjadi sorotan.
Ahli gizi terkemuka, Jessica Crandall RD, menekankan bahwa perubahan gaya hidup dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.
Dalam wawancara terbaru, Jessica Crandall RD menegaskan bahwa menjaga kadar gula darah dalam batas normal bukanlah tujuan yang dapat dicapai secara instan.
"Upaya penurunan gula darah bukanlah target jangka pendek. Penting bagi penyandang diabetes tipe 2 untuk memahami bahwa perubahan kebiasaan menjadi lebih sehat adalah komitmen jangka panjang yang harus terus dilakukan," ujarnya.
Ahli gizi ini menyoroti pentingnya pendekatan pola makan sebagai langkah awal dalam menangani diabetes tipe 2.
Baca juga: Menakjubkan! Buah Bluberi Ungkapkan Manfaatnya dalam Mengatasi Diabetes Secara Alami di Rumah
"Sangat penting untuk penyandang diabetes tipe 2 menurunkan kadar gula darah mereka dengan pendekatan pola makan dulu," tambahnya.
Dalam penjelasannya, Crandall menekankan bahwa makanan berperan besar dalam pengelolaan gula darah, dan pemilihan jenis makanan yang tepat dapat membantu mencapai stabilisasi gula darah.

Menyadari bahwa perubahan gaya hidup bukanlah proses yang mudah, Crandall juga memberikan panduan praktis untuk membantu penderita diabetes tipe 2.
"Fokus pada konsumsi makanan rendah gula, tinggi serat, dan menjaga keseimbangan nutrisi sangat penting. Serta, kombinasikan dengan aktivitas fisik yang teratur," tutupnya.
Dalam konteks ini, para penyandang diabetes tipe 2 diingatkan untuk selalu berkonsultasi dengan tim medis mereka untuk merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka.
Kesehatan jangka panjang dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup yang bertahap dan konsisten, dan ahli gizi seperti Jessica Crandall RD siap memberikan panduan untuk mencapai tujuan ini.
Baca juga: Pilihan Sehat: 5 Minuman Terbaik yang Mendukung Kontrol Gula Darah bagi Pengidap Diabetes
1. Menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar
Ya, menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar dapat menjadi strategi efektif dalam mengelola gula darah bagi pasien diabetes.
Porsi makan yang lebih kecil membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan.
Dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih sedikit, tubuh dapat lebih efisien mengelola glukosa dan insulin.
Konsumsi makanan dalam porsi yang terkendali dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Dengan demikian, tubuh dapat lebih efektif menggunakan insulin untuk membantu penyerapan glukosa oleh sel.
Porsi makan yang besar seringkali terkait dengan asupan kalori yang tinggi.
Mengendalikan porsi makan dapat membantu mencegah penambahan berat badan yang berlebihan, yang dapat memperburuk masalah diabetes.
2. Tidur cukup dan berkualitas
Tidur cukup dan berkualitas memiliki dampak yang signifikan dalam mengelola gula darah, terutama bagi pasien diabetes.
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga gula darah sulit untuk diserap oleh sel-sel.
Tidur yang cukup memainkan peran dalam mengatur hormon, termasuk insulin.
Baca juga: Penemuan Terbaru: Dokter Mengungkap Gejala Diabetes yang Sering Muncul pada Malam Hari
Ketika tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan mengatur pelepasan hormon yang memengaruhi metabolisme gula darah.
Kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
3. Mengelola stres

Mengelola stres dapat memiliki dampak positif pada pengelolaan gula darah bagi pasien diabetes.
Stres dapat memengaruhi kadar gula darah melalui beberapa mekanisme, dan mengimplementasikan strategi untuk mengurangi stres dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Dalam jangka panjang, tingkat stres kronis dapat berkontribusi pada resistensi insulin.
Stres seringkali dapat memengaruhi pola makan, mendorong kecenderungan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat yang tidak sehat.
Mengelola stres dapat membantu menghindari kebiasaan makan yang buruk.
Olahraga dan aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan juga berkontribusi pada kontrol gula darah.
Aktivitas fisik dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien.
Baca juga: Riset Ungkap Fakta Menarik: Minuman Segar Ini Ternyata Cocok Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes
4. Memperhatikan asupan karbohidrat
Memperhatikan asupan karbohidrat adalah langkah penting dalam mengelola gula darah bagi pasien diabetes.
Karbohidrat memiliki dampak langsung pada kadar glukosa darah karena diubah menjadi glukosa oleh tubuh.
Oleh karena itu, pengelolaan asupan karbohidrat dapat membantu menjaga stabilitas gula darah.
Fokus pada karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna dan merespon tubuh, seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Hindari karbohidrat sederhana atau olahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar glukosa darah.
Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah setelah makan.
Mengontrol ukuran porsi makan karbohidrat dapat membantu mencegah peningkatan yang signifikan dalam kadar glukosa darah.
Perhatikan porsi karbohidrat dalam setiap makan untuk menjaga keseimbangan.
5. Memperbanyak serat
Memperbanyak asupan serat dapat efektif dalam mengelola gula darah bagi pasien diabetes.
Serat adalah komponen makanan yang tidak dicerna oleh tubuh dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk dalam pengelolaan diabetes.
Serat membantu mengatur penyerapan gula dan menstabilkan kadar glukosa darah.
Serat larut, seperti yang terdapat dalam oatmeal, kacang-kacangan, dan buah-buahan tertentu, dapat membantu menurunkan laju penyerapan glukosa.
Asupan serat yang cukup dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Baca juga: Pentingnya Minum Air Kelapa bagi Penderita Diabetes: 5 Manfaat Kesehatan yang Tak Terbantahkan
Ini berarti tubuh dapat lebih efisien menggunakan insulin untuk membantu masuknya glukosa ke dalam sel.
Makanan yang kaya serat cenderung memiliki indeks glikemik lebih rendah, yang berarti mereka menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih rendah setelah makan.
Hal ini membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil.
6. Tidak melewatkan sarapan

Tidak melewatkan sarapan dapat memiliki efek positif dalam mengelola gula darah, terutama bagi pasien diabetes.
Sarapan yang seimbang, khususnya yang mengandung protein, serat, dan karbohidrat kompleks, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Hal ini dapat mencegah lonjakan gula darah yang terlalu tinggi setelah makan pagi.
Konsumsi makanan saat sarapan, terutama yang mengandung protein, dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Hal ini membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien untuk mengatur gula darah.
Tidak melewatkan sarapan dapat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari.
Saat seseorang melewatkan sarapan, ada kemungkinan lebih besar untuk merasa lapar dan cenderung makan berlebihan pada makanan tinggi gula atau karbohidrat saat makan berikutnya.
7. Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan dapat sangat efektif dalam mengelola gula darah bagi pasien diabetes.
Berat badan yang berlebih, terutama di area perut, dapat meningkatkan resistensi insulin, memperburuk kontrol gula darah, dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Penurunan berat badan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efisien dalam menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.
Baca juga: Mengungkap Manfaat Kesehatan Bawang Putih Hitam: Pengaturan Gula Darah bagi Pasien Diabetes
Penurunan berat badan dapat membantu mengontrol kadar gula darah, terutama bagi individu dengan diabetes tipe 2.
Ini dapat memungkinkan pengurangan atau penyesuaian dosis obat, atau bahkan mencapai kontrol gula darah yang lebih baik tanpa obat.
Resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Menurunkan berat badan dapat membantu mencegah atau mengurangi resistensi insulin.
Berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan gangguan mata.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.