Breaking News:

Tips dan Trik

Makanan Penurun Gula Darah yang Wajib Diketahui Pasien Diabetes

Diabetes adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
manado.tribunnews.com
Ilustrasi cuka sari apel 

TRIBUNHEALTH.COM - Mengonsumsi makanan yang dapat membantu menurunkan atau mengendalikan kadar gula darah merupakan bagian penting dalam manajemen diabetes.

Diabetes mellitus yang umumnya dikenal sebagai diabetes adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh.

Gula darah tinggi bisa terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah) atau tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.

Agar pasien diabetes tetap hidup sehat maka kadar gula darah harus tetap dijaga.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan mengontrol asupan makanan.

Baca juga: 5 Sayuran Terbaik bagi Pasien Diabetes, Bantu Kontrol Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Adapun dilasir dari Every Health, inilah sejumlah makanan penurun gula darah:

1. Buah beri

ilustrasi buah beri
ilustrasi buah beri (kids.grid.id)

Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.

Buah beri, seperti blueberry, strawberry, dan raspberry, memiliki indeks glikemik yang rendah.

Ini berarti bahwa konsumsi buah beri tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

2 dari 4 halaman

Buah beri mengandung serat tinggi, yang membantu dalam pengendalian gula darah.

Serat membantu mengurangi penyerapan gula dalam saluran pencernaan, menjaga peningkatan kadar gula darah setelah makan.

Buah beri kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid.

Antioksidan ini dapat membantu melindungi sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin, serta mengurangi peradangan dalam tubuh yang dapat mempengaruhi resistensi insulin.

2. Kacang-kacangan

ilustrasi Kacang-kacangan
ilustrasi Kacang-kacangan (kompas.com)

Kacang-kacangan kaya akan serat, baik serat larut maupun serat tak larut.

Serat membantu mengontrol penyerapan glukosa dalam darah, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Serat juga memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan pengelolaan berat badan.

Sebagian besar kacang-kacangan memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti bahwa mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam setelah dikonsumsi.

Ini karena karbohidrat kompleks dalam kacang-kacangan dicerna lebih lambat, menghasilkan peningkatan gula darah yang lebih perlahan.

3 dari 4 halaman

Kacang-kacangan juga mengandung protein tinggi, yang dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah.

Protein membantu mengurangi penyerapan glukosa setelah makan dan memberikan energi yang lebih tahan lama.

Meskipun mengandung lemak, sebagian besar lemak dalam kacang-kacangan adalah lemak tak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan jantung.

Kacang-kacangan cenderung rendah lemak jenuh, yang dapat membantu mengontrol gula darah dan kolesterol.

Baca juga: Camilan Nikmat Rendah Gula, Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes

3. Cuka sari apel

Cuka sari apel dianggap memiliki beberapa manfaat dalam pengelolaan kadar gula darah, meskipun perlu dicatat bahwa penelitian masih terus dilakukan untuk lebih memahami mekanisme kerjanya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Sensitivitas insulin yang baik membantu tubuh menggunakan gula dengan lebih efisien, membantu menurunkan kadar gula darah.

Cuka sari apel dapat membantu mengurangi peningkatan gula darah setelah makan.

Ini karena asam asetat, yang merupakan komponen utama cuka sari apel, diyakini dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dari makanan dalam saluran pencernaan.

4 dari 4 halaman

Asam asetat dalam cuka sari apel dapat menghambat aktivitas enzim pencernaan karbohidrat, seperti amilase.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan laju konversi karbohidrat menjadi glukosa, mengurangi lonjakan gula darah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel bersama makanan dapat meningkatkan rasa kenyang.

Ini dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mengurangi asupan makanan berpotensi meningkatkan gula darah.

4. Gandum utuh

Gandum utuh dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat membantu menurunkan gula darah karena memiliki beberapa sifat yang mendukung pengelolaan kadar gula darah yang sehat.

Gandum utuh mengandung serat tinggi, termasuk serat larut dan serat tak larut.

Serat membantu memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah, menghasilkan peningkatan gula darah yang lebih lambat dan lebih stabil.

Serat juga dapat membantu menjaga rasa kenyang dan mengontrol nafsu makan.

Gandum utuh memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah, yang berarti bahwa konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi.

Karbohidrat kompleks dalam gandum utuh dicerna lebih lambat, menghasilkan pelepasan glukosa yang lebih terkendali ke dalam darah.

Gandum utuh mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin B, mineral seperti magnesium dan selenium, serta antioksidan.

Nutrisi ini mendukung kesehatan secara keseluruhan dan dapat berkontribusi pada pengelolaan gula darah yang lebih baik.

Baca juga: Terpenuhinya Nutrisi Ibu Hamil Bukan Berarti Harus Makan Banyak, Begini Aturannya

Gandum utuh cenderung memiliki efek samping rendah terhadap kadar gula darah dibandingkan dengan produk olahan yang tinggi gula atau karbohidrat sederhana.

Oleh karena itu, memilih gandum utuh sebagai sumber karbohidrat dapat membantu menjaga stabilitas gula darah.

5. Alpukat

ilustrasi manfaat buah alpukat untuk kesehatan
ilustrasi manfaat buah alpukat untuk kesehatan (parapuan.co)

Alpukat dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat membantu menurunkan gula darah karena beberapa sifat dan manfaat nutrisi yang dimilikinya.

Alpukat mengandung serat, terutama serat larut yang dapat membantu mengontrol penyerapan glukosa dari makanan ke dalam darah.

Serat juga membantu menjaga rasa kenyang, mengurangi nafsu makan, dan mengatur kadar gula darah.

Alpukat memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah, yang berarti bahwa konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.

Karbohidrat yang terdapat dalam alpukat adalah jenis karbohidrat kompleks yang dicerna lebih lambat, menghasilkan pelepasan glukosa yang lebih terkendali.

Alpukat mengandung lemak sehat, terutama asam lemak tak jenuh tunggal, seperti asam oleat.

Baca juga: Ibu Hamil Harus Waspada, Masalah Gizi Bisa Membuat Anak yang Dilahirkan Mengalami Stunting

Lemak sehat dapat membantu mengurangi resistensi insulin, yang dapat mendukung pengelolaan gula darah.

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgula darahdiabetesInsulinkacang-kacangan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved