TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol adalah senyawa lemak yang ditemukan dalam sel-sel tubuh dan juga dihasilkan oleh hati.
Kadar kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia terjadi ketika terlalu banyak kolesterol beredar dalam darah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak sehat lainnya.
Kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Plak kolesterol dapat menyebabkan penyempitan arteri (aterosklerosis), yang dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Plak kolesterol yang dapat membentuk gumpalan darah dapat menyumbat pembuluh darah ke otak, menyebabkan stroke.
Baca juga: Tips Jitu Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat, Penderita Diabetes Coba Cara Ini
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di luar jantung dan otak, yang dapat menyebabkan nyeri atau kram pada kaki dan meningkatkan risiko gangren atau infeksi.
Meski begitu sobat sehat tak perlu khawatir, pasalnya terdapat obat alami yang diyakini bisa menurunkan kadar kolesterol.
Mengadopsi laman WebMD dan Healthline, obat alami tersebut termasuk:
1. Kacang kedelai

Kacang kedelai atau produk kedelai, seperti tahu dan tempe, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan beberapa mekanisme.
Ini terkait dengan kandungan nutrisi khusus dalam kedelai, termasuk protein nabati, serat, dan senyawa-senyawa bioaktif tertentu.
Kedelai kaya akan protein nabati, yang dapat membantu menggantikan sumber protein hewani dalam diet.
Protein nabati dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) tanpa meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik).
Kacang kedelai mengandung serat, terutama serat larut dalam air.
Serat larut dapat membentuk gel dalam saluran pencernaan, mengikat kolesterol dan membantu mengeluarkannya dari tubuh melalui tinja. Ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.
acang kedelai mengandung senyawa isoflavon, yang merupakan jenis fitoestrogen (estrogen tanaman).
Isoflavon dapat memiliki efek positif pada kesehatan jantung dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Senyawa ini dapat menghambat enzim yang terlibat dalam produksi kolesterol di hati.
2. Minyak ikan
Minyak ikan, terutama minyak ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, telah dikaitkan dengan kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol.
Beberapa mekanisme yang terlibat dalam hubungan antara minyak ikan dan penurunan kadar kolesterol melibatkan efeknya pada profil lipid darah dan beberapa faktor kesehatan lainnya.
Minyak ikan, khususnya yang mengandung asam lemak omega-3, seperti EPA (asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat), memiliki efek positif pada metabolisme lipid.
Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan mengurangi kadar trigliserida.
Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan dapat membantu meningkatkan kadar HDL.
Baca juga: Daun Pandan Efektif Kontrol Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Tetap Stabil, Benarkah?
Kolesterol HDL berperan dalam membawa kolesterol dari jaringan tubuh kembali ke hati untuk dikeluarkan atau diproses ulang, sehingga mengurangi kolesterol yang bersirkulasi dalam darah.
Minyak ikan dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Kadar trigliserida yang tinggi dapat terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan dapat berkontribusi pada pembentukan plak di dalam arteri.
Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan dapat memiliki efek antiinflamasi dan menghambat pembentukan plak kolesterol di dalam pembuluh darah.
Hal ini dapat membantu mencegah penyempitan arteri dan meningkatkan aliran darah.
3. Flaxseed
Flaxseed atau biji rami mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat, termasuk serat, asam lemak omega-3, dan senyawa fitokimia seperti lignan.
Konsumsi flaxseed telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk menurunkan kadar kolesterol.
Flaxseed kaya akan serat, terutama serat larut dalam air.
Serat larut dalam air dapat membentuk gel di saluran pencernaan, mengikat kolesterol dan membantu mengeluarkannya dari tubuh melalui tinja.
Ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat).
Flaxseed merupakan salah satu sumber nabati terkaya asam lemak omega-3, terutama asam alfa-linolenat (ALA).
Asam lemak omega-3 dapat memberikan manfaat pada kesehatan jantung dengan meningkatkan profil lipid darah, termasuk penurunan kadar trigliserida dan peningkatan kadar HDL (kolesterol baik).
Flaxseed mengandung senyawa fitokimia yang disebut lignan, yang memiliki sifat antioksidan dan dapat memiliki efek positif pada kesehatan jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lignan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan memiliki efek antiinflamasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flaxseed dapat mengurangi penyerapan kolesterol di usus ke dalam darah.
Ini mungkin terkait dengan efek serat dan lignan dalam flaxseed.
Baca juga: Pasien Diabetes Tak Boleh Makan Sayuran Ini, Batasi Sayuran Berpati yang Memicu Lonjakan Gula Darah
4. Jahe

Jahe adalah rempah-rempah yang telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan alami dan masakan.
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat tentang efek jahe secara langsung pada penurunan kadar kolesterol, beberapa penelitian dan pengamatan telah menunjukkan beberapa potensi manfaat yang terkait dengan pengaruh jahe pada kesehatan jantung dan metabolisme lipid.
Jahe memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Peradangan kronis dapat terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kadar kolesterol yang tidak sehat.
Komponen-komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol dan zingeron, memiliki sifat antioksidan.
Antioksidan membantu melawan stres oksidatif dan perlindungan sel-sel tubuh, yang dapat berperan dalam kesehatan pembuluh darah dan pengelolaan kolesterol.
Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa jahe mungkin memiliki efek positif pada metabolisme lipid, termasuk penurunan kadar kolesterol dan trigliserida.
Namun, hasil ini masih perlu dikonfirmasi melalui penelitian lebih lanjut pada manusia.
Beberapa penelitian praklinis menunjukkan bahwa jahe dapat mempengaruhi penyerapan kolesterol dari saluran pencernaan, yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
5. Bawang putih

Bawang putih telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan diakui karena berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk menurunkan kadar kolesterol.
Allicin adalah senyawa sulfur yang terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dicincang.
Allicin dianggap sebagai komponen aktif dalam bawang putih yang memberikan banyak manfaat kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa allicin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat).
Allicin dalam bawang putih dapat bekerja dengan menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam produksi kolesterol di hati.
Ini dapat mengurangi kadar kolesterol total dan LDL dalam darah.
Bawang putih juga dikaitkan dengan pengaturan tekanan darah.
Baca juga: Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Rutin Minum Air Rebusan Daun Kelor hingga Daun Salam
Tekanan darah yang terkontrol dapat mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah serta berkontribusi pada manajemen risiko penyakit kardiovaskular.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.