TRIBUNHEALTH.COM - Pengidap diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pasti menyadari gejala yang terjadi saat gula darah sedang tinggi.
Salah satu gejala gula darah tinggi non-spesifik yang sering dialami oleh penderita diabetes adalah kelelahan.
Namun, bagi orang-orang yang baru didiagnosis mengidap penyakit ini atau mereka yang memiliki kadar gula darah normal atau pradiabetes, gejala gula darah tinggi mungkin tidak terlalu terlihat.
Sulit membedakan antara gejala gula darah tinggi dan penyakit lain karena beberapa gejala tidak spesifik.
Baca juga: 6 Makanan yang Membuat Anda Lapar Lebih Cepat, Bisa Sebabkan Kenaikan Berat Badan

Mengapa Gula Darah Tinggi Sebabkan Kelelahan?
Dilansir melalui Verywell Health, kelelahan merupakan suatu gejala gual darah tinggi yang paling umum terjadi.
Pada penderita diabetes, hal ini disebut dengan kelelahan diabetes.
Banyak orang dengan kondisi ini merasa lelah sepanjang waktu terlepas dari seberapa baik mereka tidur atau makan, apakah mereka berolahraga secara teratur atau tidak.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan, hingga 68 persen penderita diabetes mengalami kelelahan.
Kendati demikian, kelelahan tidak hanya terjadi pada penderita diabetes saja, namun juga terjadi pada orang dengan kadar gula darah normal atau pradiabetes jika mereka mengalami lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Baca juga: 4 Kebiasaan Sarapan Terburuk, Dapat Memicu Lonjakan Gula Darah, Penderita Diabetes Hindari Ini
Beberapa kondisi yang menyebabkan kelelahan seperti berikut.
- Kualitas tidur yang buruk
- Anemia
- Kegemukan
- Hipotiroidisme
- Komplikasi diabetes seperti neuropati, gagal jantung, atau penyaki ginjal
- Kebiasaan gaya hidup tidak sehat, seperti kualitas pola makan yang buruk, melewatkan waktu makan, kurang olahraga, dan asupan kafein atau alkohol berlebihan.
Baca juga: 4 Kebiasaan Ngemil yang Baik untuk Penderita Diabetes, Stabilkan Gula Darah
Ketika tubuh mengalami lonjakan kadar gula darah, tubuh akan berusaha keras untuk memproduksi cukup insulin untuk menyeimbangkan gula darah.
Jika insulin tidak mencukupi atau tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, tubuh Anda akan mulai menarik lemak untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan.
Ketika hal ini terjadi, energi digunakan dari pemecahan molekul yang dikenal sebagai adenosin trifosfat atau ATP.
Ketika ATP mengeluarkan salah satu dari tiga fosfatnya untuk menghasilkan energi, ATP berubah menjadi molekul lain yang dikenal sebagai adenosin difosfat, atau ADP.
Jika tidak ada sumber energi yang dapat diambil, ATP tidak dapat memperoleh kembali fosfat yang diberikannya, sehingga menyebabkan kelelahan.
Baca juga: 4 Camilan Terburuk Dapat Sebabkan Lonjakan Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Menghindari!
Apakah Obat Diabetes Menyebabkan Kelelahan?
Obat diabetes tertentu serta berbagai obat lain yang sering dikonsumsi penderita diabetes dapat menyebabkan kelelahan sebagai efek sampingnya.
Kortikosteroid, statin, diuretik, dan beta blocker yang digunakan untuk mengobati komplikasi diabetes diketahui dapat menyebabkan kelelahan.
Obat diabetes yang dapat menyebabkan kelelahan antara lain biguanida (seperti metformin) dan insulin.
Penggunaan metformin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12, yang dapat menyebabkan kelelahan parah.
Insulin dapat menyebabkan kelelahan jika dosisnya terlalu tinggi dan menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).

Cara Mencegah Kelelahan Diabetes
Lonjakan gula darah yang menyebabkan kelelahan dapat dihindari dengan beberapa strategi berikut ini.
1. Makan makanan seimbang
Dengan menyeimbangkan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, lonjakan gula darah dapat dihindari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kualitas makronutrien, serta jumlahnya memainkan peran penting dalam seberapa baik tubuh memecah makanan dan seberapa baik insulin merespons makanan.
Makanan terbaik yang bisa menjadi pilihan adalah quinoa, polong-polongan, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, buah segar, dan produk susu.
Dengan mengonsumsi jenis makanan tersebut, kadar gula darah akan naik lebih lambat dan lebih stabil.
2. Olahraga teratur
Olahraga secara konsisten telah terbukti membantu menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dengan baik.
Jenis olahraga tidak terlalu menjadi masalah, dan baik olahraga dengan intensitas tinggi maupun intensitas sedang memberikan hasil yang sama.
Ahli endokrinologi umumnya menganjurkan orang berolahraga setelah makan.
Baca juga: Jalan Kaki 2 Menit Usai Makan Dapat Turunkan Kadar Gula Darah, Bisa Diterapkan Penderita Diabetes
3. Ganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks
Konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, makanan penutup, keripik, dan sereal sarapan semuanya dapat menyebabkan lonjakan gula darah karena cepat dicerna.
Sebaliknya, karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat, seperti oat, kacang-kacangan, beras merah, quinoa, dan roti gandum utuh.
Dengan memilih karbohidrat kompleks dibandingkan karbohidrat olahan dalam porsi sedang, Anda dapat menghindari lonjakan gula darah.
4. Konsumsi vitamin dan mineral
Pastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, karena hal ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah, terutama jika menyangkut magnesium dan kromium.
Penelitian menunjukkan, menggabungkan magnesium dengan kromiun dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga membantu mengurangi lonjakan kadar gula darah.
5. Mengelola stres
Stres dapat memainkan peran besar dalam kadar gula darah.
Mempraktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, latihan pernapasan, atau membuat jurnal dapat membantu menurunkan tingkat stres dan pada gilirannya mencegah lonjakan gula darah.
Baca juga: Manfaat Nasi Merah untuk Penderita Diabetes, Memiliki Indeks Glikemik Rendah & Mengelola Gula Darah
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)