Breaking News:

Tips & Trick

5 Tips Memilih Menu Sahur Bagi Penderita Asam Urat

Bagi penderita asam urat yang akan berpuasa, sebaiknya memperhatikan menu apa yang akan dikonsumsi. Baik menu sahur maupun menu berbuka.

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami keluhan asam urat 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.

Kondisi ini bisa terjadi pada sendi mana pun, seperti lutut, pergelangan kaki, jari kaki hingga jempol kaki.

Dilansir dari laman kementerian kesehatan, ada beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat, seperti:

  • Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.
  • Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.
  • Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
  • Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.

Baca juga: 3 Minuman Penurun Asam Urat, Tak Hanya Air Putih Saja

Bagi penderita asam urat yang akan berpuasa, sebaiknya memperhatikan menu apa yang akan dikonsumsi.

Baik menu sahur maupun menu berbuka.

Berikut menu sahur yang sebaiknya dikonsumsi penderita asam urat, dilansir dari kompas.com.

1. Kurangi protein

Ilustrasi telur ayam yang mengandung tinggi protein
Ilustrasi telur ayam yang mengandung tinggi protein (jogja.tribunnews.com)

Purin yang membentuk asam urat, merupakan bagian dari nukleprotein.

Penderita asam urat ada baiknya mengurangi makanan yang tinggi purin, untuk mengurangi stres metabolic dan penggunaan obat-obatan.

Saat sahur, asupan protein yang dibutuhkan yakni 1 gram per kg berat badan atau 10-12 persen dari total energi.

2 dari 3 halaman

2. Perbanyak Serat

ilustrasi makanan tinggi serat
ilustrasi makanan tinggi serat (kompas.com)

Makanan berserat sangat penting dikonsumsi ketika makan sahur.

Hal ini bertujuan agar terhindar dari sembelit saat sedang berpuasa.

Baca juga: Orang yang Berjalan dengan Cara Seperti Ini Lebih Kebal dari Diabetes

Selain untuk mencegah sembelit, serat juga diperlukan agar proses pembuangan berjalan cepat sebelum sisa makanan berubah menjadi tosik.

Kebutuhan serat penderita asam urat yakni sekitar 20-30 gram per hari.

3. Perbanyak karbohidrat

ilustrasi makanan tinggi karbohidrat
ilustrasi makanan tinggi karbohidrat (pixabay.com)

Penderita asam urat perlu memenuhi kebutuhan karbohidrat saat sahur.

Karena ini merupakan sumber energi utama.

Penderita asam urat membutuhkan karbohidrat yang cukup tinggi, yakni sekitar 65-75 persen dari total kalori harian yang diperlukan.

4. Kurangi Makanan Berlemak

Ilustrasi lemak jenuh
Ilustrasi lemak jenuh (batam.tribunnews.com)
3 dari 3 halaman

Penderita asam urat perlu membatasi asupan lemaknya, sekitar 10-25 persen dari total kalori harian.

Hindari mengonsumsi makanan lemak jenuh, seperti gorengan karena bisa meningkatkan peradangan.

Lebih baik mengonsumsi makanan asam lemak omega 3 seperti salmon, ikan tawar, dan kacang kenari, karena bisa menguatkan kartilago sendi dan mengurangi rasa nyeri akibat peradangan.

5. Konsumsi makanan bervitamin A dan C

Ilustrasi manfaat vitamin A untuk anak
Ilustrasi manfaat vitamin A untuk anak (bangka.tribunnews.com)

Pilihlah makanan yang mengandung kandungan vitamin A dan C saat sahur.

Kandungan nutrisi tersebut diperlukan untuk melawan radikal bebas, serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot, dan tendon.

Jumlah vitamin A yang dibutuhkan oleh orang dewasa yakni 1.500-1.800 SI dan vitamin C, sebanyak 75-90 mg.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSahurmenu sahurmakanan penderita Asam Urat Kolak Pisang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved