TRIBUNHEALTH.COM - Kadar gula darah adalah jumlah glukosa (gula) yang terkandung dalam darah pada suatu waktu tertentu.
Bagi penderita diabetes, mengontrol kadar gula darah menjadi sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Kadar gula darah biasanya diukur dalam milimol per liter (mmol/L) atau miligram per desiliter (mg/dL).
Kadar gula darah normal dapat bervariasi bergantung pada waktu pengukuran dan metode pengukuran yang digunakan.
Berikut adalah panduan umum untuk kadar gula darah normal pada orang dewasa tanpa diabetes:
1. Pengukuran Puasa (Fasting Blood Sugar):
Normal: Kurang dari 100 mg/dL (5.6 mmol/L)
Baca juga: 5 Bansos Cair di Januari 2024, Ada PKH, BPNT, BLT hingga Beras 10 Kg, Begini Cara Cek Penerima
2. Kadar Gula Darah Acak (Random Blood Sugar):
Normal: Kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
3. Pengukuran Kadar Gula Darah Postprandial (2 Jam setelah Makan):
Normal: Kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
4. Pengukuran HbA1c (Glycated Hemoglobin):
Normal: Kurang dari 5.7 persen
Bagi individu dengan diabetes, target kadar gula darah yang dianjurkan mungkin berbeda dan harus disesuaikan berdasarkan pedoman yang diberikan oleh profesional kesehatan.
Misalnya, target HbA1c untuk penderita diabetes seringkali berada di bawah 7 persen, tetapi rekomendasi ini dapat bervariasi.
Penderita diabetes seringkali diimbau untuk menghindari makanan ataupun minuman yang tinggi gula.
Namun tahukah sobat sehat, jika 6 minuman ini rupanya ramah gula?
Baca juga: Olahraga Pound Fit Efektif Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Dirangkum oleh Tribunhealth.com, berikut sejumlah minuman yang diyakini ramah gula darah:
1. Air
Sulit untuk membantah air putih karena bebas kalori.
Namun, air juga memberikan sesuatu yang penting untuk mengontrol gula darah: hidrasi.
Minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang 6 persen lebih rendah.
Demikian temuan tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2021 dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.
Menariknya, air meningkatkan volume darah, yang mendorong pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah.
Hubungan ini bahkan lebih kuat ketika orang beralih dari minum minuman berpemanis (seperti soda) ke air putih.
Sebab, hal ini mengurangi asupan gula dan kalori, membantu orang mempertahankan berat badan yang sehat, yang pada akhirnya membantu kontrol gula darah.
Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Dewasa? Begini Kata Psikolog
2. Kopi
Entah kopi berkafein atau tanpa kafein, penelitian menunjukkan, minum kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
Hal ini tertuang dalam penelitian tahun 2019 dalam jurnal Nutrients.
Mengapa bisa demikian?
Senyawa tanaman, yang disebut fitokimia, dalam kopi dapat mendukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas.
Hal ini melindungi dari perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin (pengatur utama gula darah).
Satu hal yang perlu diingat: Apa yang kita masukkan ke dalam kopi akan sangat penting.
Kita akan kehilangan potensi manfaat gula darah jika kopi kita mengandung bom gula, yang biasa ditemukan pada latte beraroma dan minuman es kopi.
Jika kita tidak menyukai kopi hitam, gunakan trik yang direkomendasikan oleh ahli gizi untuk menyeduh bubuk kopi dengan beberapa kocokan kayu manis.
Baca juga: Daftar UMK Jawa Barat 2024 Resmi Ditetapkan Pj Gubernur, Tertinggi Bekasi Rp 5,3 Juta
3. Teh hitam
Apakah sobat sehat bukan peminum kopi? Pilihlah teh.
Teh juga merupakan minuman yang dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah dan komplikasi dari diabetes, demikian menurut ulasan tahun 2019 di jurnal Antioxidants.
Senyawa teh membantu meningkatkan resistensi insulin dan mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
Para peneliti bahkan mengatakan, komponen teh ini dapat dikembangkan menjadi produk yang suatu hari nanti dapat membantu mengelola diabetes.
Sebagian besar penelitian dilakukan pada teh hitam dan oolong, jadi pilihlah jenis teh tersebut jika ingin menurunkan gula darah.
Seperti halnya kopi, batasi penambahan gula termasuk madu.
Jika teh hitam terasa terlalu pahit, pilihlah campuran teh, seperti chai tanpa tambahan gula, adalah pilihan yang baik.
Baca juga: Daftar UMK DIY 2024, Kota Yogyakarta Paling Tinggi, Simak Daftar Lengkapnya
4. Teh hijau
Jika kita lebih menyukai rasa atau kandungan kafein yang lebih rendah, maka teh hijau menjadi pilihan.
Mengonsumsi teh hijau terbukti sedikit menurunkan kadar glukosa darah puasa.
Temuan ini terungkap dalam meta-analisis tahun 2020 dari 27 uji coba terkontrol secara acak yang diterbitkan dalam Nutrition & Metabolism.
Katekin teh dapat memblokade beberapa penyerapan karbohidrat selama pencernaan, juga meningkatkan metabolisme glukosa, dan mengurangi stres oksidatif.
Ketiga manfaat tersebut semuanya dapat membantu menurunkan gula darah.
Namun demikian, tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Riset lain yang diterbitkan pada tahun 2021 di Diabetes & Metabolic Syndrome tidak menemukan manfaat teh hijau dalam memengaruhi glukosa darah puasa atau penanda gula darah lain pada penderita diabetes tipe 2.
Meskipun demikian, teh hijau masih merupakan minuman nol kalori tanpa gula, sehingga tetap menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Baca juga: 10 TIPS Kontrol Gula Darah Tetap Stabil, Jaga Berat Badan hingga Kelola Stres
5. Susu
Meskipun alternatif susu mungkin menjadi tren, protein dalam susu sapi dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan.
Kesimpulan ini terungkap dalam ulasan tahun 2018 dalam Diabetes atau Metabolism Research and Reviews.
Protein-protein ini, termasuk kasein dan whey, memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga memiliki efek positif pada kadar gula darah.
Secara keseluruhan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat bagaimana konsumsi susu dapat memengaruhi kadar A1C.
American Diabetes Association merekomendasikan untuk memilih susu tanpa lemak atau rendah lemak (yang menjaga lemak jenuh tetap terkendali).
Selain itu, pastikan menghitungnya dalam target karbohidrat untuk makanan atau camilan, khususnya bagi penderita diabetes.
Baca juga: KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 Halaman 94-96 Kurikulum Merdeka, Penanganan Pelajar yang Menyimpang
6. Jus tomat
Pilihan minuman lain yang ramah terhadap gula darah dengan banyak rasa, minumlah jus tomat.
Dalam uji coba terkontrol secara acak kecil yang diterbitkan pada tahun 2020 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition yang mengevaluasi 25 wanita sehat.
Para responden meminum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum makan sarapan kaya karbohidrat.
Mereka mengalami kadar gula darah yang lebih rendah, setelah makan dibandingkan dengan yang hanya minum air putih.
Hal ini terjadi meskipun jus tomat menambahkan kalori ekstra.
Sebab, serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.