TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar buah dan sayur tumbuh dari biji, tetapi ada beberapa buah dan sayuran tertentu yang dapat ditanam tanpa menggunakan biji melalui metode vegetatif seperti stek, cangkok, atau rimpang.
Mungkin sobat sehat sudah tak asing lagi dengan penampakan buah tanpa biji.
Mengonsumsi buah tanpa biji tidak secara khusus memiliki dampak buruk bagi kesehatan, asalkan buah tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari pola makan seimbang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Biji pada beberapa buah adalah sumber serat.
Baca juga: 7 Dampak Buruk Kelebihan Karbohidrat, Salah Satunya Mudah Lelah, Begini Cara Mengatasinya
Meskipun buah tanpa biji masih mengandung serat, buah dengan biji mungkin memberikan sedikit lebih banyak serat.
Serat sangat penting untuk pencernaan yang sehat dan dapat membantu mengendalikan kadar gula darah serta memberikan rasa kenyang.
dr. Zaidul Akbar yang merupakan ahli kesehatan sekaligus pakar obat herbal menyampaikan bahwa nyawa sayuran dan buah-buahan ada pada bijinya.
Bahkan dr. Zaidul Akbar mengimbau agar sobat sehat mengonsumsi buah dan sayur yang ditanam pakai biji.
"Nyawa makanan itu atau nyawa sayuran atau buah-buahan itu ada pada bijinya. Paham ya?
Kalau kalimat ini saya teruskan, maka carilah makanan buah atau sayur yang ditanam pakai biji.
Jadi jangan merasa sudah jadi orang kota, tahu anggur tanpa biji?
Paham ya, jadi kalau mau beli buah sayur, carilah buah dan sayur yang ada bijinya yang ditanam pakai biji.
Zaman dulu itu pisang kepok ubinya kadang-kadang gede-gede, ya kan?
Sekarang? karena tanah kita itu sudah kacau, jadi tanah rusak otomatis buah pasti rusak nggak sesuai dengan harusnya ya.
Saya kemarin itu dikirimin mangga podang, kalau orang yang Kediri Jawa Timur tahu tuh.
Saya posting doang, sebenarnya saya mau bawa hari ini tapi lupa.
Itu mangga kaya dikasih parfum, wanginya masyaAllah.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengobati Sakit Tenggorokan, Coba Kumur dengan Garam
Saya taruh di mobil wangi semerbak mobil saya, mangga podang namanya.
Itu kalau di daerah Blitar, Kediri gitu kalau lagi musim-musimnya itu Rp 7.000-8.000 sekilo tanpa karbit.
Makan itu Ya Allah, enak banget masyaAllah.
Kemarin masih ada di rumah sedikit, tapi saya mau makan sendiri.
Kenapa saya makan sendiri? Karena sudah banyak saya bagi ke orang.
Jadi nggak bagi-bagi buat Anda lagi," ujar dr. Zaidul Akbar yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube dr. Zaidul Akbar Official yang tayang pada 26 September 2023.
Sebagai informasi, biji pada beberapa buah mengandung nutrisi tambahan seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.
Meskipun jumlahnya mungkin kecil, bisa saja ada kontribusi nutrisi yang berkurang jika biji tersebut tidak dikonsumsi.
Baca juga: 8 Bahaya Kebiasaan Menahan Pipis, Tingkatkan Risiko Kerusakan Kandung Kemih
BACA BERITA LAIN: Pentingnya Edukasi Seksual untuk Anak Kos, Dokter Singgung Keterkaitan dengan Masa Depan
Seks bebas merupakan sebuah hubungan seksual pasangan yang secara hukum belum sah karena belum menikah.
Seks bebas dalam hukum negara dan agama disebut sebagai zina.
Seks bebas ini merupakan sebuah kebiasaan atau budaya dari orang-orang liberal yang pengaruhnya sudah sampai ke indonesia sejak modernisasi.
Zaman dulu memang zina ini sudah ada di seluruh negara tidak terkecuali di indonesia hanya saja keberadaannya sangat jarang, kebanyakan dari yang diketahui berupa kasus pemerkosaan, seiring berkembangnya zaman yang menghancurkan dinding pemisah antara Indonesia dengan dunia luar melalui modernisasi media membuat pengaruh kebudayaan ini kian derasnya mengucuri bumi pertiwi hingga saatnya seks bebas ini mulai membudaya di Indonesia.
Baca juga: KUNCI JAWABAN PAI dan Budi Pekerti Halaman 96-97, Penyalahgunaan Narkoba Merupakan Gangguan. . .
Rupanya, budaya seks bebas ini sangat erat dengan dunia mahasiswa sekarang ini.
Ada sejumlah faktor mengapa budaya seks bebas ini dengan mudahnya masuk dan menjadi bagian hidup para mahasiswa kebanyakan.
Seperti faktor jarak, banyak mahasiswa yang berasal dari daerah yang jauh pergi ke kota besar hanya untuk bisa kuliah.
Lantaran tidak memungkinkan untuk pulang pergi maka banyak sekali mahasiswa yang memutuskan untuk kos, dan inilah saat kebebasan dimulai.
Apabila dilihat dari faktor usia, usia perkuliahan kurang lebih sekitar 18 tahun an dimana lonjakan hormon sedang terjadi.
"Bahkan sebelum kita masuk SMA ketika udah menginjak akil balig yaitu seksualitas kita udah berkembang, hal yang wajar karena sifatnya biologis.
Belum lagi saat di bangku perkuliahan banyak sekali teman-teman yang mempengaruhi, lingkungan kita seperti apa, apakah mereka sering membicarakan tentang seksualitas, info-info tentang seks itu kan deras ya," ucap dr. Clarin Hayes.
Apalagi jika anak tinggal jauh dari orang tua dan harus kos, maka anak memiliki kebebasan yang lebih dibanding ketika masih di dalam rumah.
Tentunya para orang tua perlu memperhatikan hal ini.
Baca juga: 9 Buah Ini Bantu Lancarkan BAB dan Hindarkan dari Masalah Pencernaan, Ada Kiwi hingga Alpukat
Lantas, seberapa pentingnya edukasi seksual?
Menurut dr. Clarin, edukasi seksual sangat penting bagi kaum milenial.
Karena hal ini berkaitan dengan organ reproduksi dan ini merupakan bagian dari tubuh kita.
Penting sekali kaum milenial mengenali organ reproduksi yang merupakan masa depan kita.
Perlu ditekankan jika edukasi seksual tidak melulu hanya mengenai hubungan seksual maupun seks bebas, namun tentang bagaimana kita bisa merawat organ intim kita, bagaimana organ intim berfungsi, dan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan.
Baca juga: Jenderal Israel: Jika Hamas Berhasil Hentikan Pertempuran, Secara Resmi Mereka Telah Menang
Penjelasan dr. Clarin Hayes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Style Official edisi 27 Oktober 2021.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.