Breaking News:

Mewarnai Kuku Dalam Waktu Lama Tidak Baik untuk Kesehatan, Begini Penjelasan dr. Arieffah

Meski terlihat bagus dalam segi estetika, namun mewarnai kuku terlalu lama dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan tubuh.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi mewarnai kuku, dr. Arieffah, Sp.KK sebut mewarni kuku dalam waktu lama timbulkan dampak buruk 

TRIBUNHEALTH.COM - dr. Arieffah menuturkan, dilihat dari sisi medis, kuku sebenarnya memiliki fungsi untuk melindungi jari.

Pasalnya, ujung jari digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, pastinya jari tersebut terpapar dengan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari.

Kuku memang diciptakan untuk melindungi jaringan lunak di bawahnya, sehingga pada saat beraktivitas jaringan lunak tidak mudah mengalami cidera.

Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube TribunHealth, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK menjelaskan mengenai perubahan warna kuku hingga dampak mewarnai kuku.

Baca juga: Digemari Berbagai Kalangan, Inilah 8 Efek Samping Minum Kopi Susu Setiap Hari

Ilustrasi kondisi kuku yang sehat, dr. Arieffah, Sp.KK sebut mewarni kuku dalam waktu lama timbulkan dampak buruk
Ilustrasi kondisi kuku yang sehat, dr. Arieffah, Sp.KK sebut mewarni kuku dalam waktu lama timbulkan dampak buruk (kompas.com)

Baca juga: 6 Pilihan Buah untuk Menurunkan Lonjakan Gula Darah, Bagus Dikonsumsi Penderita Diabetes

Perubahan Warna Kuku

Menurut penjelasan dr. Arieffah, terjadinya perubahan warna kuku bisa menjadi tanda adanya suatu gangguan dalam tubuh.

Seperti hal nya lidah, kuku juga merupakan jendela untuk melihat kesehatan seseorang, meskipun tidak semua penyakit bisa dilihat dari warna kuku.

Biasanya penyakit-penyakit tertentu yang memang sudah dalam derajat yang katakanlah agak berat, misalnya defisiensi vitamin, itu dapat dilihat melalui warna kuku.

Namun, dalam derajat yang ringan, defisiensi vitamin atau zat-zat mineral tersebut tidak terlihat dari warna kuku, pada saat sudah memasuki derajat lanjut atau sudah mulai berat baru bisa dilihat dari warna kuku.

"Berbicara mengenai penyakit sistemik, kuku itu merupakan jendela. Jadi kita meneropong kondisi kesehatan seseorang melalui kukunya," papar dr. Arieffah.

2 dari 3 halaman

"Ini merupakan sekunder, terjadi kelainan kuku sekunder akibat penyakit utama."

"Namun ada juga yang primer, penyakitnya ada di kuku. Nah itu pada tahap awal sudah bisa terlihat kalau primernya ada di kuku tersebut," lanjut dr. Arieffah.

Baca juga: 10 Tips Supaya Awet Kenyang walaupun Makan Lebih Sedikit, Dapat Bantu Menurunkan Berat Badan

Ilustrasi mewarnai kuku, dr. Arieffah, Sp.KK sebut mewarni kuku dalam waktu lama timbulkan dampak buruk
Ilustrasi mewarnai kuku, dr. Arieffah, Sp.KK sebut mewarni kuku dalam waktu lama timbulkan dampak buruk (grid.id)

Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Alternatif Retinol untuk Perawatan Kulit, Cocok Digunakan pada Kulit Sensitif

Mewarnai Kuku Dalam Jangka Waktu yang Lama

Terdapat anggapan bahwa mewarnai kuku dalam jangka waktu lama tidak baik untuk kesehatan tubuh, dan hal tersebut dibenarkan oleh dr. Arieffah.

Pasalnya zat yang ada di dalam cat kuku atau kutek tidak semuanya aman digunakan.

"Jadi dalam jumlah kecil memang ada beberapa bahan yang mungkin kalau terjadi akumulasi itu bukan hal yang baik," jelas dr. Arieffah.

"Ada beberapa zat paling mudah itu namanya zat formaldehid, selain di cat kuku juga da di tempat lain."

"Itu bisa menyebabkan keganasan, atau zat toluene. Jadi dia bisa menyebabkan gangguan metabolik, gangguan hormon, diabetes, juga bisa menginduksi gangguan ginjal."

"Bisa menyebabkan kondisi tersebut, namun dengan catatan itu dapat terjadi pada jangka waktu yang lama," lanjut dr. Arieffah.

Baca juga: Makanan dan Minuman Terbaik untuk Atasi Jerawat, Dokter Kulit: Konsumsi Makanan Kaya Karotenoid

Beberapa perempuan gemar mewarnai kuku pada saat menstruasi saja, jika mewarnai kuku pada saat menstruasi saja, menurut dr. Arieffah tidak akan menyebabkan gangguan.

3 dari 3 halaman

"Beberapa perempuan yang memang gemar mewarnai kukunya pada saat dia menstruasi saja, kalau hanya seperti itu saya rasa tidak terlalu banyak gangguan," papar dr. Arieffah.

"Namun, kalau untuk sehari-hari mungkin pekerjaannya menuntut harus menggunakan pewarna kuku, itu juga bukan hal baik."

"Sering kali kuku yang dikutek lama-lama dapat mengalami perubahan warna kuku. Setelah berubah dia jadi tidak percaya diri untuk tidak menggunakan kutek."

"Jadi akibatnya yang terjadi malah semakin sering digunakan, mereka tidak bisa lepas dari itu, itu yang sebenarnya dihindari adalah hal-hal seperti itu," ungkap dr. Arieffah.

Baca juga: Tips Memilih Eksfoliator Sesuai Jenis Kulit, Hati-hati Bagi Pemilik Kulit Sensitif

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK dalam tayangan YouTube TribunHealth.

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comberita viralkesehatan kukudr. Arieffah Sp.KKSpesialis Kulit dan Kelaminkesehatan tubuh
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved