TRIBUNHEALTH.COM - Alzheimer'>Demensia Alzheimer adalah sebuah penyakit neurodegeneratif yang paling umum dan umumnya merupakan bentuk demensia yang paling dikenal.
Penyakit ini dinamai dari dokter Jerman, Alois Alzheimer, yang pertama kali menggambarkan karakteristik patologi penyakit ini pada awal abad ke-20.
Alzheimer adalah penyakit yang mengganggu fungsi otak, terutama memori, perilaku, dan kemampuan berpikir.
Baca juga: Cegah Menopause Dini Ala dr. Boyke, Wanita Coba Makan Olahan Kedelai, Nasi Merah & Lakukan 6 Hal Ini
Karakteristik utama dari Alzheimer adalah penumpukan plak beta-amiloid dan mata rantai neurofibrilar yang terbentuk dari protein tau di dalam otak.
Penumpukan ini menyebabkan kerusakan sel saraf dan gangguan komunikasi antar sel saraf, yang akhirnya mengarah pada penurunan fungsi kognitif.
Alzheimer merupakan penyakit progresif, yang berarti gejalanya cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Jangan Putus Asa, dr. Zaidul Akbar Ingatkan Tetap Optimis Sembuh dari Penyakit yang Diderita
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, ada berbagai terapi yang dapat membantu mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup penderita serta dukungan bagi keluarga yang merawat penderita Alzheimer.
Demensia Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum 60-80 persen kasus demensia, namun bukan bagian dari proses penuaan normal meskipun dengan peningkatan usia >65 tahun, risiko demensia semakin tinggi.
Penyebab Alzheimer'>Demensia Alzheimer
- Dua struktur penyebab kerusakan sel saraf:
- Plaques – deposisi protein amiloid beta pada sekitar sel saraf .
- Tangles – serabut protein Tau yang menjerat sel saraf otak.
- Gangguan komunikasi antar sel saraf yang berujung pada kematian sel saraf.
- Hipokampus adalah area memori yang mengalami kerusakan awal
Baca juga: Begini Prosedur Vaksin HPV, Dokter Sebut Termasuk Program Wajib Pemerintah Selain Imunisasi Lengkap
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, prevalensi penyakit Alzheimer'>Demensia Alzheimer di Indonesia sekitar 27,9 persen dan lebih dari 4,2 juta penduduk Indonesia menderita demensia.
Lantas berapakan data dunia penderita Alheimer?
Studi menyebutkan jika 50 juta individu menderita Demensia di seluruh dunia.
Adapun prevalensinya sekitar 4-9 persen pada individu berusia >= 60 tahun.
Diprediksian akan meningkat hingga 152,8 juta individu pada tahun 2050.
Peningkatan terutama disebabkan karena peningkatan usia harapan hidup pada negara dengan pendapatan yang rendah dan sedang.
Baca juga: Tahapan Cek Pengumuman Administrasi CPNS dan PPPK 2023 Sekaligus Cara Ajukan Masa Sanggah
Faktor risiko Demensia Alzheimer
Berikut ini faktor risiko penderita Alzheimer'>Demensia Alzheimer, antara lain:
1. Usia
1 dari 4 orang di usia > 65 tahun . 1 dari 6 orang di usia 80 tahun.
2. Genetik
Demensia Alzheimer dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Baca juga: Sebelum Mulai Aktif Secara Seksual, Disarankan Lakukan Vaksin HPV untuk Cegah Infeksi Virus HPV
3. Faktor lingkungan
Merokok, Hipertensi, Kadar kolesterol tinggi, Diabetes , Depresi dan Riwayat cedera kepala
4. Riwayat gangguan kromosom seperti pada Down syndrome .
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.