TRIBUNHEALTH.COM - Masa menopause adalah fase dalam kehidupan seorang wanita di mana ia menghentikan menstruasi secara permanen.
Menopause biasanya terjadi saat seorang wanita berusia antara 45 hingga 55 tahun, meskipun bisa terjadi lebih awal atau lebih lambat.
Masa menopause terjadi karena penurunan produksi hormon reproduksi utama, yaitu estrogen dan progesteron, oleh ovarium (indung telur).
Terlepas dari itu semua, tahukah sobat sehat jika seorang wanita bisa mengalami menopause dini?
Ya, menopause dini atau disebut juga sebagai menopause prematur, terjadi ketika seorang wanita menghentikan menstruasi dan mengalami gejala menopause sebelum usia 40 tahun.
Baca juga: Jangan Putus Asa, dr. Zaidul Akbar Ingatkan Tetap Optimis Sembuh dari Penyakit yang Diderita
Ini bisa memiliki beberapa dampak kesehatan dan konsekuensi fisik dan emosional.
Terdapat beberapa dampak yang bisa terjadi apabila seorang wanita mengalami menopause dini.
Salah satu dampak paling signifikan adalah penurunan kesuburan.
Menopause prematur menghentikan kemampuan seorang wanita untuk hamil secara alami.
Jika dia ingin memiliki anak, mungkin perlu mencari bantuan medis seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau donor telur.
Bahkan, menopause dini meningkatkan risiko penurunan massa tulang, yang dapat mengarah pada osteoporosis lebih awal dalam hidup.
Baca juga: Begini Prosedur Vaksin HPV, Dokter Sebut Termasuk Program Wajib Pemerintah Selain Imunisasi Lengkap
Kekurangan estrogen yang lebih lama dapat menyebabkan kehilangan kepadatan tulang.
Kehilangan estrogen pada usia muda juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Estrogen membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengatur kolesterol.
Kehilangan estrogen lebih awal dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Tahapan Cek Pengumuman Administrasi CPNS dan PPPK 2023 Sekaligus Cara Ajukan Masa Sanggah
Penting untuk diketahui, wanita dengan menopause dini akan mengalami gejala menopause seperti gejala panas, gangguan tidur, perubahan mood, dan lainnya pada usia yang lebih muda.
Selain itu, menopause dini dapat berdampak emosional, karena wanita mungkin menghadapi perasaan kehilangan, depresi, atau rasa kurang nilai diri karena menghadapi perubahan tiba-tiba dalam tubuh mereka.
Di Amerika Serikat, rata-rata wanita mengalami menopause pada usia 52 tahun.
Sedangkan di Indonesia, dr. Boyke menyampaikan bahwa umumnya wanita Indonesia mengalami menopause pada rentan usia 49-50 tahun.
Kendati demikian, bagi sebagian wanita ada juga yang mengalami menopause dini yang mana terjadi sebelum memasuki usia 45 tahun.
Baca juga: TIPS Jaga Kesehatan Telinga Meski Kerja Virtual Meeting Setiap Hari
Ahli kesehatan sekaligus seksolog ternama, dr. Boyke memaparkan enam cara ampuh mengatasi menopause dini, para wanita wajib tahu untuk segera melakukan pencegahan.
Dalam program Sex in The City melalui kanal YouTube Sonora FM, awalnya seorang wanita mengeluhkan jika dirinya mengalami menopause dini pada usia 42 tahun.
Terkait hal tersebut, dr. Boyke mengatakan, jika wanita mengalami menopause dini, sebaiknya sobat sehat perlu waspada.
Lebih lanjut menurutnya, jika terjadi menopause dini dan sebelumnya sering diikuti rasa sakit ketika menstruasi, penyakit endometriosis bisa menjadi penyebabnya.
Penyakit ini sering menyerang wanita pada masa suburnya, sehingga parlu diwaspadai.
Baca juga: Sebelum Mulai Aktif Secara Seksual, Disarankan Lakukan Vaksin HPV untuk Cegah Infeksi Virus HPV
"Menstruasi yang sakit jangan salah itu penyakit endiometris, itu sering kali menyerang wanita wanita yang usia subur," kata dr. Boyke.
"Kemudian dengan menstruasi yang tidak teratur, dia sudah berhenti menstruasi pada usia 42 tahun, itu sudah mengalami yang namanya menopause dini," imbuh dr. Boyke.
Menopause dini memang bisa saja terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang jelas.
Oleh karena itu sebaiknya para perempuan diwajibakan untuk menjaga kesehatan agar tidak mengalami menopause dini.
dr. Boyke membeberkan lima cara berikut ini bisa mengatasi menopause dini pada wanita.
Baca juga: Jaga Kesehatan Anak Sekaligus Cegah Penyakit dengan Pemberian Vitamin A Secara Rutin
Dilansir dari laman Serambinews.com, adapun cara mengatasi menopause dini, yakni:
- Mengonsumsi menoherbal.
- Herbal yang mengandung vitoestrogen untuk meningkatkan hormon estrogen.
- Menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi nasi merah.
- Rutin melakukan olahraga rutin, lakukan selama 20-30 menit setiap harinya.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengonsumsi kedelai, seperti susu kedelai, tempe, dan tahu karena memiliki kandungan vitoestrogen.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Serambinews.com)
Baca berita lainnya di sini.