TRIBUNHEALTH.COM - Diet ketogenik, yang sering disingkat sebagai diet keto, adalah jenis diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang dirancang untuk mengubah metabolisme tubuh sobat sehat.
Tujuan utama dari diet keto adalah membuat tubuh masuk ke dalam keadaan yang disebut ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama alih-alih karbohidrat.
Diet ketogenik awalnya dikembangkan sebagai pengobatan untuk epilepsi, tetapi sekarang banyak orang menggunakannya sebagai alat untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat potensial diet keto dalam mengelola diabetes tipe 2, meningkatkan faktor risiko kardiovaskular, dan meningkatkan kinerja otak.
Namun, penting untuk diingat bahwa diet keto bukanlah pilihan yang tepat untuk semua orang, dan konsultasi dengan profesional medis atau ahli gizi sebelum memulai diet ini sangat dianjurkan.
Baca juga: Masalah yang Dihadapi Wanita Pasca Melahirkan hingga Hubungannya dengan Kehidupan Seksual
Diet keto bisa memiliki efek samping seperti kelelahan, konstipasi, atau kenaikan berat badan yang tidak diinginkan jika tidak dijalankan dengan benar.
Selain itu, tidak ada satu diet yang sesuai untuk semua orang, jadi penting untuk memilih rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kesehatan pribadi sobat sehat.
Kendati demikian, sama halnya dengan banyak jenis diet lainnya, terdapat pertanyaan terkait efek fiet ketogenik pada kesehatan jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Atherosclerosis Reports menguji hubungan antara diet ketogenik dan risiko penyakit jantung.
Hasilnya menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat meningkatkan profil lipid dalam darah, yaitu mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).
Dalam jangka pendek, penurunan trigliserida dan peningkatan HDL dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
Baca juga: Wanita Mengalami Penurunan Hasrat Setelah Melahirkan, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter
Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada jangka panjang, diet ketogenik dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meskipun hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat memiliki efek yang kompleks pada kesehatan jantung, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih mendalam dampak jangka panjang dari diet ketogenik pada kesehatan jantung.
Terlepas dari hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa langkah yang dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id untuk meminimalkan risiko diet ketogenik terhadap kesehatan jantung:
1. Pastikan asupan nutrisi yang cukup
Diet ketogenik sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak, sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu jika tidak dilakukan dengan benar.
Pastikan sobat sehat mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari sumber makanan atau suplemen yang tepat.
Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau dan biji-bijian, untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Baca juga: 9 Kementerian Buka Pendaftaran PPPK 2023 Khusus S1 Semua Jurusan, Ada Kemendag hingga Kemhan
2. Jangan lakukan diet ketogenik dalam jangka panjang
Diet ketogenik sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
Setelah mencapai tujuan berat badan sobat sehat, ada baiknya beralih ke diet yang seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sobat sehat.
3. Perhatikan jumlah kalori yang sobat sehat konsumsi
Meskipun diet ketogenik memperbolehkan konsumsi lemak yang tinggi, jumlah kalori yang sobat sehat konsumsi tetap perlu diperhatikan.
Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit kalori, karena ini dapat berdampak pada kesehatan sobat sehat secara keseluruhan.
Baca juga: PIRAMIDA TOBA 120 M Ditemukan, Menkomarves Luhut Cek Lokasi, Setahun Dirahasiakan Mulai Go Public
4. Tetap aktif secara fisik
Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan jantung dan umumnya.
Jangan hanya fokus pada diet ketogenik, tetapi pastikan sobat sehat tetap aktif secara fisik dengan olahraga ringan atau aktivitas fisik lainnya.
5. Pertimbangkan kembali jika sobat sehat memiliki riwayat penyakit jantung atau risiko faktor lainnya
Jika sobat sehat memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, maka diet ketogenik mungkin tidak cocok untuk sobat sehat.
Konsultasikan dengan dokter sobat sehat sebelum memulai diet ini dan pertimbangkan alternatif lain yang lebih sesuai untuk kondisi kesehatan sobat sehat.
Baca juga: Putri Anne Ogak Bongkar Aib Rumah Tangga, Istri Arya Saloka Tolak Undangan TV
6. Pertahankan asupan air yang cukup
Dalam diet ketogenik, sobat sehat mungkin merasa lebih kering dari biasanya.
Pastikan untuk minum cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah risiko dehidrasi, terutama saat sobat sehat melakukan aktivitas fisik.
7. Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji
Makanan olahan dan makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh, garam, dan gula yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hindari makanan ini dan lebih memilih makanan segar dan sehat untuk menjaga kesehatan jantung sobat sehat.
8. Hindari diet ketogenik yang berkepanjangan
Dalam jangka pendek, diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, diet ketogenik yang berkelanjutan dan panjang dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung dan komplikasi lainnya.
Jangan menjalankan diet ketogenik untuk waktu yang lama tanpa pengawasan dokter atau ahli gizi.
Baca juga: Latihan Fisik untuk Penderita Asma yang Aman Beserta Panduannya
Kesimpulannya, diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, namun dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung jika tidak dilakukan dengan benar.
Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti memperbanyak asupan lemak sehat, mempertimbangkan sumber protein yang sehat, dan tetap aktif secara fisik, sobat sehat dapat meminimalkan risiko kesehatan
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.