Breaking News:

Tak Cukup Mengurangi Nasi, Meningkatkan Asupan Serat Juga Penting untuk Mencegah Lonjakan Gula Darah

Tak cuma mengurangi nasi dan karbohidrat lain, penderita diabetes perlu menambah asupan serat

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
m.tribunnews.com
Ilustrasi sayuran hijau kaya serat 

TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga asupan karbohidrat memang penting untuk menjaga agar gula darah tidak melonjak tiba-tiba.

Namun, mengontrol gula darah tak hanya membatasi karbohidrat saja.

Selain itu, pengidap diabetes juga perlu menambah asupan serat setiap kali makan.

Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini

Membatasi karbohidrat memang penting

Ilustrasi nasi sebagai makanan pokok
Ilustrasi nasi sebagai makanan pokok (Pixabay)

“Karbohidrat adalah penyebab gula darah Anda berpotensi berfluktuasi,” kata Jessica Crandall, RD, CDCES , pemilik Vital RD, sebuah perusahaan pelatihan kesehatan dan perencanaan nutrisi yang berbasis di Denver.

Berapa banyak karbohidrat yang aman dikonsumsi?

“Ini disesuaikan dengan masing-masing individu,” kata Jill Weisenberger, RDN , anggota Academy of Nutrition and Dietetics.

Seberapa banyak Anda berolahraga, berat badan, dan usia Anda semuanya dapat memengaruhi berapa lama gula bertahan di sistem Anda, menurut CDC .

Paling sederhana, pembatasan karbohidrat bagi penderita diabetes adalah dengan menuruti saran dari dokter.

2 dari 4 halaman

Dan perlu diingat bahwa karbohidrat tidak hanya ditemukan pada bahan makanan biasa, seperti nasi, roti, kentang, dan pasta.

Mereka juga terdapat dalam buah-buahan, sayuran, permen, dan produk susu, jadi Anda harus mempertimbangkan semuanya juga, kata Crandall.

Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut

Tingkatkan asupan serat

Ilustrasi sayuran bisa menjadi sumber serat
Ilustrasi sayuran bisa menjadi sumber serat (Pixabay)

Serat adalah nutrisi lain yang perlu Anda perhatikan untuk pengelolaan gula darah.

Semakin banyak serat yang dikonsumsi, semakin baik.

Crandall menjelaskan bahwa serat dapat membantu menstabilkan gula darah.

Selain itu, serat juga berperan dalam pengelolaan berat badan dan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menurut ulasan yang diterbitkan pada tahun 2017.

Serat juga memainkan peran pencegahan.

Penelitian menemukan bahwa pola makan tinggi serat dapat mengurangi kejadian diabetes tipe 2 sebesar 15 hingga 19 persen dibandingkan dengan pola makan rendah serat, menurut sebuah penelitian tahun 2018.

Berita Lain: Meski Ingin Kurus, Waspada jika Berat Badan Turun Drastis Tanpa Usaha, Justru Jadi Tanda Diabetes

Ilustrasi berat badan turun tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas
Ilustrasi berat badan turun tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas (Pixabay)
3 dari 4 halaman

Setiap orang ingin tampil kurus.

Tak hanya soal penampilan, berat badan ideal juga penting untuk kesehatan.

Namun Anda perlu waspada jika penurunan berat badan terjadi tanpa usaha apa pun.

Pasalnya hal itu bisa menjadi tanda diabetes.

Dilansir TribunHealth.com dari Times of India, berikut ini sederet gejala diabetes.

Baca juga: Tak Hanya Sering Buang Air Kecil, Sederet Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes Tipe 2

Sering buang air kecil

Rasa haus yang berlebihan dan peningkatan buang air kecil adalah tanda-tanda awal diabetes.

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan menyerap kelebihan glukosa.

Jika Anda tiba-tiba mengalami tanda-tanda tersebut atau merasa tanda ini memengaruhi waktu tidur Anda, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Baca juga: Ingin Berat Badan Turun? dr. Zaidul Akbar: Perhatikan Waktu Makan dan Jangan Makan Malam Berlebihan

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

4 dari 4 halaman

Tanda klasik diabetes adalah penurunan berat badan terlalu cepat.

Ini mungkin tampak baik pada awalnya, tetapi jika berat badan Anda turun tanpa usaha atau niat apa pun, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Diabetes dapat menyebabkan tubuh memecah otot dan lemak untuk energi ketika glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Meningkatnya rasa lapar

ilustrasi seseorang yang merasa terlalu lapar
ilustrasi seseorang yang merasa terlalu lapar (kompas.com)

Meskipun memiliki pola makan yang baik, penderita diabetes mungkin akan mengalami rasa lapar terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa untuk energi secara efektif.

Meskipun ada beberapa penyebab peningkatan nafsu makan, berkonsultasi dengan dokter dapat membantu Anda menemukan penyebabnya sedini mungkin dan mencegah penyakit berkembang dengan cepat.

Baca juga: 8 Arti Tangisan Bayi, Tak Cuma karena Lapar dan Ngompol, Bisa Jadi karena Ingin Dipeluk

Penyembuhan luka yang lambat

Pernahkah Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh belakangan ini.

Penyembuhan luka yang begitu lama merupakan salah satu gejala khas diabetes.

Pada penderita diabetes, luka, sayatan, dan infeksi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh karena sirkulasi yang buruk dan gangguan fungsi kekebalan tubuh yang terkait dengan diabetes.

Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan

ilustrasi pandangan mata terasa kabur
ilustrasi pandangan mata terasa kabur (pixabay.com)

Selain tanda-tanda yang disebutkan di atas, tanda-tanda lain seperti lesu, lelah, penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki, dan mati rasa tidak boleh diabaikan.

Tanda-tanda ini akan datang dan pergi, memberikan perasaan lega sementara.

Tetapi jika ini sering terjadi, kemungkinan Anda memiliki kadar gula darah yang tidak normal.

Baca juga: Tangan dan Kaki Sering Terasa Kesemutan, Pandangan Mata Kabur Menandakan Terkena Kencing Manis

Bisa disembuhkan jika masih prediabetes

Ilustrasi cek pengukuran gula darah pada penderita diabetes
Ilustrasi cek pengukuran gula darah pada penderita diabetes (Freepik.com)

Gaya hidup sehat dapat membantu mencegah timbulnya diabetes, kata para ahli kesehatan.

Gaya hidup meliputi pola makan, kebugaran, pengelolaan berat badan, pengobatan, dan pemantauan parameter kesehatan.

Memiliki pola makan seimbang yang kaya akan makanan utuh, serat, protein tanpa lemak, dan lemak sehat serta mengurangi asupan makanan bergula dan makanan olahan dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Melibatkan tubuh setidaknya dalam 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, bersama dengan latihan kekuatan, juga membuat tubuh tetap bugar.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
gula darahdiabetesKarbohidratseratsayur Kibbeh Sitoplasma Ketupat Sayur Sayur Pangi Sayur Usik Brongkos
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved