Breaking News:

Tips dan Trik

Sakit Kepala Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Ini Tips untuk Mengurangi Rasa Sakitnya

Berikut ini fakta-fakta sakit kepala migrain pada wanita, termasuk tips cara mengatasinya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi sakit kepala migrain pada wanita 

TRIBUNHEALTH.COM - Migrain atau sakit kepala sebelah merupakan kondisi yang biasa dialami oleh orang.

Namun, rupanya wanita lebih sering terkena migrain daripada pria.

Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian oleh para ilmuwan di Universitas Miguel Hernández di Elche, Spanyol pada 2018.

Melansir Times of India, migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut parah di satu sisi kepala.

Sakit kepala jenis ini terasa seperti sensasi berat pada salah satu bagian kepala saja.

Migrain berlangsung selama beberapa jam hingga berhari-hari dan rasa sakit yang terkait dengannya sangat parah sehingga memengaruhi kualitas hidup.

Dalam banyak kasus, migrain menyebabkan mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara.

Baca juga: 3 Tips Redakan Serangan Migrain, Hindari Makanan Pemicu hingga Coba Terapi Akupuntur

Ciri migrain

Ilustrasi - Tips tidur berkualitas untuk penderita migrain
Ilustrasi - Tips tidur berkualitas untuk penderita migrain (Pixabay)

Sebelum serangan migrain, individu mengalami beberapa tanda, dan tanda-tanda tersebut tidak pasti.

Artinya setiap orang bisa memiliki tanda awal yang berbeda.

2 dari 3 halaman

Mayo Clinic menggambarkan tanda peringatan ini sebagai aura.

Aura dapat mencakup gangguan penglihatan, seperti kilatan cahaya atau titik buta, atau gangguan lainnya, seperti kesemutan di satu sisi wajah atau di lengan atau kaki, dan kesulitan berbicara.

Baca juga: Migrain Terdiri dari Beragam Jenis, Ada yang Terkait dengan Siklus Menstruasi

Alasan wanita lebih terkena migrain

ilustrasi memijat titik di kepala yang mengalami gejala sakit kepala migrain
ilustrasi memijat titik di kepala yang mengalami gejala sakit kepala migrain (health.grid.id)

"Hormon, terutama estrogen, memainkan peran penting dalam perkembangan migrain. Wanita lebih rentan karena pola siklus siklus menstruasi, perubahan seismik yang terjadi selama kehamilan, dan fase transisi menopause."

"Perubahan kadar estrogen, seperti itu yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause, dapat memicu, atau memperparah migrain pada beberapa wanita," kata Dr. Sonia Lal Gupta, Direktur dari Metro Group of Hospitals, seorang Konsultan Senior Ahli Saraf (Spesialis Stroke & Sakit Kepala).

Baca juga: Vagina Kering Disertai Menurunnya Dorongan Seksual Bisa Disebabkan Perimenopause, Apa Itu?

Faktor lain

Ilustrasi migrain
Ilustrasi migrain (Pixabay.com)

Dr Gupta mengatakan faktor lain seperti stres, pola tidur yang tidak teratur, kebiasaan makan, dan faktor gaya hidup lainnya dapat berkontribusi terhadap terjadinya migrain pada wanita.

"Penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin memiliki ambang rasa sakit yang lebih rendah dan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rasa sakit daripada pria."

"Sensitivitas yang meningkat ini berpotensi berkontribusi pada peningkatan frekuensi migrain pada wanita," katanya.

Dia menambahkan bahwa faktor sosiokultural, termasuk perbedaan stresor, mekanisme koping, dan perilaku mencari perawatan kesehatan, juga dapat berperan dalam perbedaan gender yang diamati pada prevalensi migrain.

3 dari 3 halaman

Tips mengurangi rasa sakit migrain

ilustrasi seseorang yang mengalami sakit kepala
ilustrasi seseorang yang mengalami sakit kepala (freepik.com)

Serangan migrain bisa sangat menyakitkan.

Sakit kepala parah ini bisa diobati dengan cara sederhana.

Cara pertama dan utama untuk mengatasi sakit kepala ini adalah dengan memahami apa yang menjadi pemicu migrain pada diri Anda.

Stres, makanan, nafsu makan rendah, kafein, kepekaan, obat-obatan, aktivitas fisik, dan perubahan pola tidur memicu migrain pada banyak individu.

Hindari pemicu ini dan dapatkan bantuan sedini mungkin.

Ada beberapa obat yang mengurangi dampak migrain.

Untuk mengurangi rasa sakit cobalah terapi suhu dengan meletakkan kompres panas atau dingin di kepala dan leher, minum kopi, matikan lampu, bersantai di ruangan gelap, tenangkan diri dengan musik yang bagus, pertahankan jam tidur yang teratur, dan jangan melewatkan makan dan terus terlibat dalam pekerjaan produktif.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSakit KepalaMigrain
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved