Breaking News:

Migrain Terdiri dari Beragam Jenis, Ada yang Terkait dengan Siklus Menstruasi

Migrain adalah penyakit yang juga dikenal sebagai sakit kepala sebelah, bisa menyerang siapa saja

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnews.com
ilustrasi migrain 

TRIBUNEHALTH.COM - Sakit kepala sebelah atau migrain dapat dialami siapa saja.

Penyakit ini memiliki berbagai jenis yang berbeda.

Misalnya saja migrain akut, istilah umum untuk serangan migrain yang tidak didiagnosis sebagai migrain kronis.

Nama lain untuk jenis ini adalah migrain episodik, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Rabu (19/1/2022).

Orang yang mengalami migrain episodik mengalami serangan hingga 14 hari dalam sebulan.

Dengan demikian, orang dengan migrain episodik memiliki serangan lebih sedikit sebulan dibandingkan orang dengan yang kronis.

Migrain vestibular

ilustrasi seseorang yang mengalami sakit kepala
ilustrasi seseorang yang mengalami sakit kepala (freepik.com)

Baca juga: 3 Manfaat Banyak Minum Air Putih, Bantu Kinerja Otak hingga Cegah Sakit Kepala

Baca juga: Keluhan Utama yang Paling Awal Dirasakan Penderita Tumor Otak adalah Sakit Kepala yang Tak Biasa

Jenis ini juga dikenal sebagai vertigo terkait migrain.

Sekitar 1 persen dari populasi umum hidup dengan migrain vestibular.

Gejalanya mempengaruhi keseimbangan, menyebabkan pusing, atau keduanya.

2 dari 3 halaman

Orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, mungkin mengalami serangan migrain vestibular.

Migrain terkait menstruasi

Ilustrasi siklus menstruasi tak teratur
Ilustrasi siklus menstruasi (Pixabay)

Baca juga: 3 Fase Sakit Kepala Migrain dan Gejala yang Muncul, Bisa Terjadi Mual dan Muntah

Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Trauma Kepala karena Kecelakaan Bisa Menyebabkan Mimisan yang Berbahaya

Menurut National Headache Foundation, migrain terkait menstruasi mempengaruhi hingga 60 persen wanita yang mengalami semua jenis migrain.

Jenis ini dapat terjadi dengan atau tanpa aura.

Serangan juga bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah menstruasi dan selama ovulasi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa migrain menstruasi cenderung lebih intens, bertahan lebih lama, dan memiliki rasa mual yang lebih signifikan daripada migrain yang tidak terkait dengan siklus menstruasi.

Migrain aura tanpa sakit kepala

ilustrasi sakit kepala
ilustrasi sakit kepala (tribunnews.com)

Baca juga: Tak Bisa Dianggap Sepele, Jangan Abaikan Sakit Kepala yang Terjadi Secara Tiba-tiba

Baca juga: Tanpa Disadari, Kebotakan Bisa Terjadi Akibat Gangguan Kulit Kepala yang Tidak Segera Ditangani

Migrain aura tanpa sakit kepala, juga disebut migrain diam atau migrain visual tanpa sakit kepala.

Jenis ini terjadi ketika seseorang memiliki aura, tetapi tidak sakit kepala.

Jenis migrain ini lebih sering terjadi pada orang yang mulai mengalami migrain setelah usia 40 tahun.

3 dari 3 halaman

Gejala aura visual adalah yang paling umum.

Dengan jenis migrain ini, aura dapat terjadi secara bertahap, dengan gejala menyebar selama beberapa menit dan berpindah dari satu gejala ke gejala lainnya.

Setelah gejala visual, orang mungkin mengalami mati rasa, masalah bicara, dan/atau kesemutan di wajah atau tangan.

Selain dalam daftar ini, migrain juga memiliki berbagai jenis lain.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMigrainMenstruasiSakit Kepala SebelahHealthlinemigrain episodik Hariara Nabolon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved