TRIBUNHEALTH.COM - Kram otot adalah kondisi yang biasa terjadi selama dan setelah berolahraga.
Kram terjadi saat otot tanpa sadar berkontraksi dan tidak bisa rileks dengan baik.
Umumnya penyebab utama kram otot kerap dikaitkan dengan kelelahan atau akibat penggunaan otot berlebihan.
Itu sebabnya kram banyak terjadi setelah olahraga.
Dilansir situs medis Health Shots, dehidrasi juga memainkan peran penting dalam terjadinya kram.
Selain itu, asupan cairan yang tidak memadai dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan mengganggu fungsi otot.
Peregangan yang tidak memadai sebelum melakukan aktivitas fisik, sirkulasi yang buruk, dan kondisi medis tertentu seperti kompresi saraf atau kekurangan mineral (kalium, kalsium, magnesium), juga dapat menyebabkan kram otot.
Untungnya berbagai cara ini bisa dilakukan untuk mencegah dan meredakan kram otot setelah olahraga.
Peregangan sebelum dan sesudah berolahraga

Salah satu tindakan pencegahan paling penting terhadap kram otot adalah peregangan yang tepat.
Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dengan peregangan dinamis dan lakukan peregangan statis setelah berolahraga.
Berfokuslah pada otot yang paling sering digunakan selama latihan rutin.
Peregangan membantu meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi risiko kram otot.
Baca juga: Tips Pemanasan Sebelum Lakukan Olahraga Berenang, Penting untuk Menghindari Cedera
Tetap Terhidrasi
Dehidrasi adalah penyebab utama kram otot setelah berolahraga.
Pastikan tetap terhidrasi dengan baik sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan oleh PubMed Central menyatakan bahwa minum cukup air membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, mencegah kram yang disebabkan oleh ketidakseimbangan mineral seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium.
Mengisi Elektrolit

Selama latihan intensif, kehilangan elektrolit penting melalui keringat.
Untuk mengisi kembali mineral penting ini, pertimbangkan untuk mengonsumsi minuman kaya elektrolit atau sumber alami seperti air kelapa.
Alternatifnya, bisa mengonsumsi makanan tinggi elektrolit, seperti pisang (kalium), sayuran hijau (magnesium), dan jeruk (kalsium).
Baca juga: 4 Minuman yang Bantu Turunkan Berat Badan, Termasuk Kopi Hitam dan Air Kelapa
Pijat
Memijat lembut otot yang terkena dapat membantu meredakan kram otot.
Dapat menggunakan tangan atau rol busa untuk menekan area yang sempit.
Ini meningkatkan aliran darah dan relaksasi otot, mengurangi intensitas kram.
Kompres Panas atau Dingin

Baik terapi panas maupun dingin dapat bermanfaat untuk meredakan kram otot, tergantung pada preferensi pribadi.
Menerapkan kompres hangat atau mandi air hangat dapat mengendurkan otot dan meredakan ketegangan.
Di sisi lain, kompres dingin atau es yang dibungkus kain dapat membantu mengurangi peradangan dan menenangkan area yang kram.
Baca juga: 6 Cara Efektif Atasi Perut Panas Setelah Makan Pedas, Minum Susu hingga Kompres Hangat
Peregangan
Cobalah melakukan peregangan ringan atau latihan berdampak rendah untuk mendorong aliran darah ke otot yang terkena.
Hindari latihan intensitas tinggi sampai kram mereda.
Krim Analgesik atau Pereda Nyeri
Krim analgesik yang dijual bebas yang mengandung bahan-bahan seperti mentol atau kapur barus dapat meredakan kram otot untuk sementara.
Selain itu, dapat memilih pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen, tetapi ingatlah untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan obat apa pun.

Nutrisi Pasca Latihan
Pastikan mengonsumsi makanan yang seimbang setelah berolahraga, termasuk campuran protein, karbohidrat, dan lemak sehat yang baik.
Nutrisi yang tepat membantu pemulihan otot dan mengurangi kemungkinan kram.
Olahraga Rutin
Berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah kram otot dalam jangka panjang.
Saat otot terbiasa dengan aktivitas fisik, mereka menjadi kurang rentan terhadap kram.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)