TRIBUNHEALTH.COM - Jerawat hormonal perlu perhatian lebih agar tidak meradang dan cepat pulih.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari berbagai kebiasaan buruk dalam menggunakan skincare.
Sebagai informasi, jika jerawat muncul di tempat-tempat yang mudah diprediksi seperti dagu, garis rahang, wajah bagian bawah, atau area yang meradang pada waktu-waktu tertentu dalam sebulan, kemungkinan besar Anda mengalami jerawat hormonal.
Menurut penelitian, ini adalah ljerawat yang sebagian besar disebabkan oleh fluktuasi hormon seks, terutama androgen, yang meningkatkan produksi minyak di dalam folikel rambut.
Anda bisa mengonfirmasi hal ini ke dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis yang pasti sesuai kondisi Anda.
Lantas, apa saja rutinitas skincare yang perlu diwaspadai saat jerawat meradang?
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Memencet jerawat sembarangan
Memencet jerawat sembarangan justru dapat memicu peradangan, menyebarkan bakteri, menyebabkan jaringan parut yang lebih dalam.
Kebiasaan ini juga memicu munculnya lesi nodular yang lebih lama, terutama pada jerawat yang dipicu oleh hormon.
Lebih disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, kemudian Anda dapat menggunakan pengobatan topikal atau oral yang diresepkan untuk mengurangi ukuran lesi.
Baca juga: Diet Diabetes? Pertimbangkan 5 Makanan Berikut agar Gula Darah Stabil
2. Malas menghapus make up
Biasakan segera menghapus make up untuk alasan kebersihan.
Tidur dengan riasan atau alas bedak tebal setiap hari tanpa membersihkan wajah dapat memperparah jerawat.
Selain itu, selalu pilih make up non-komedogenik.
3. Keseringan cuci muka dengan pembersih
Menggosok wajah dengan keras dan menggunakan pembersih anionik yang kuat beberapa kali sehari dapat mengikis lipid alami.
Kebiasaan ini bisa merusak lapisan pelindung kulit, yang memicu produksi sebum kompensasi dan jerawat akibat iritasi.
Pembersih yang lembut dianjurkan sekali di malam hari untuk menghapus riasan/tabir surya, dan sekali di pagi hari jika diperlukan.
4. Pakai krim berbahan minyak dan bersifat komedogenik
Menggunakan krim yang kaya seperti minyak kelapa, mentega kakao, dan beberapa minyak nabati dapat menyumbat lubang folikel dan menjebak sebum.
Sebagai gantinya, pilih pelembap non-komedogenik berbahan dasar air.
Carilah humektan yang "non-komedogenik" dan ringan.
Uji coba produk baru pada garis rahang Anda sebelum digunakan setiap hari.
5. Mengabaikan sunscreen
Beberapa orang mungkin merasakan sensasi ‘berat’ saat menggunakan sunscreen ketika wajah sedang berjerawat.
Faktanya, menghindari penggunaan sunscreen justru dapat memperburuk hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
Ini dapat memicu noda hitam setelah jerawat sembuh dan dapat menyebabkan penebalan lapisan folikel.
Gunakan tabir surya mineral atau kimia ringan non-komedogenik yang diformulasikan untuk kulit berjerawat.
Tabir surya juga mencegah noda yang sering muncul setelah gejolak hormon.
Baca juga: 10 Manfaat Pakai Sunscreen, Tetap Harus Dipakai meski Cuaca Mendung
7. Eksfoliasi berlebihan
Penggunaan scrub abrasif, sikat wajah, atau eksfoliator kimia yang terlalu sering dapat mengiritasi dan menipiskan lapisan pelindung kulit, sehingga meningkatkan sensitivitas dan risiko berjerawat.
Batasi eksfoliasi sesuai toleransi kulit , sekitar 1–3 kali/minggu, tergantung produk dan jenis kulit.
Hindari eksfoliasi saat kulit sedang meradang dan fokuslah pada perbaikan lapisan pelindung kulit setelahnya.
8. Menggunakan banyak bahan aktif sekaligus
Mencampur retinoid, benzoil peroksida, AHA/BHA, dan vitamin C dalam satu rutinitas dapat menyebabkan iritasi, pengelupasan, dan minyak berlebih yang memperparah jerawat.
Mulailah dengan rutinitas sederhana seperti pembersih, pelembap, dan sunscreen.
Gunakan satu produk aktif pada satu waktu dan beri waktu 4–6 minggu untuk mengevaluasinya.
9. Mengabaikan skin barrier
Menghindari pelembap karena khawatir minyak berlebih akan memicu produksi minyak berlebih pada kulit.
Ya, menghindari pelembap ringan justru dapat memperparah kondisi kulit berminyak dan berjerawat.
Gunakan pelembap bebas minyak dan non-komedogenik.
Anda bisa mencari yang mengandung ceramide, niasinamida, dan gliserin.
(TribunHealth.com)