Breaking News:

Makan Daging Setiap Hari Sebabkan Anak Hiperaktif, Benarkah? Begini Ulasan dr. Zaidul Akbar

Menurut dr. Zaidul Akbar, makanan yang memicu anak menjadi hiperaktif adalah makanan yang mengandung gula olahan yang tinggi.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi daging menjadi makanan kesukaan anak-anak, benarkah konsumsi daging sebabkan hiperaktif? begini penjelasan dr. Zaidul Akbar 

TRIBUNHEALTH.COM - Tubuh membutuhkan zat gizi yang berasal dari asupan makanan dan minuman, baik itu daging, buah, ataupun sayuran.

Daging memang asupan tinggi protein yang mengenyangkan, namun konsumsi daging berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Aturan makan daging per hari sebaiknya tidak lebih dari 50-70 gram per hari atau 350-500 gram per minggu pada daging yang sudah di masak.

Daging menjadi makanan yang disukai oleh anak-anak, karena itu banyak ibu yang menjadikan daging sebagai menu andalan setiap harinya.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Bagian Ayam Ini Dapat Membuat Kulit Kencang dan Glowing, Bagian Apa Saja?

ilustrasi daging menjadi makanan kesukaan anak-anak, benarkah konsumsi daging sebabkan hiperaktif? begini penjelasan dr. Zaidul Akbar
ilustrasi daging menjadi makanan kesukaan anak-anak, benarkah konsumsi daging sebabkan hiperaktif? begini penjelasan dr. Zaidul Akbar (Pixabay)

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan 9 Tips untuk Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Konsumsi Nasi Putih

Meskipun begitu, beberapa orang beranggapan, anak yang konsumsi daging setiap hari dapat menyebabkan anak tersebut menjadi hiperaktif.

Lantas benarkah demikian?

Dilansir TribunHealth.com, Ahli Kesehatan sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar memberikan tanggapan mengenai anak yang konsumsi daging setiap hari.

Menurut dr. Zaidul Akbar, makanan yang memicu anak menjadi hiperaktif adalah makanan yang mengandung gula olahan yang tinggi.

Rasa manis pada makanan dan minuman umumnya didapatkan dari tambahan gula.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, zat ini dapat memicu reaksi pada tubuh yang dikenal dengan sugar rush.

Baca juga: Sering Ngantuk Tanda Tubuh Kekurangan Glukosa, dr. Zaidul Akbar Imbau Minum Ini untuk Mengatasinya

Ilustrasi makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif, simak penjelasan dr. Zaidul Akbar
Ilustrasi makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif, simak penjelasan dr. Zaidul Akbar (Pexels)

Baca juga: dr. Zaidul: Konsumsi 7 Kacang Almond Sehari Dapat Tingkatkan Kesehatan Jantung & Turunkan Kolesterol

2 dari 3 halaman

Pada kondisi ini, anak-anak akan menjadi lebih rentan mengalami tantrum, sebab efek dari konsumsi gula bisa membuat anak menjadi hiperaktif, mudah berubah mood, hingga alami kecanduan.

"Kalau setahu saya, pada anak-anak yang hiperaktif itu yang 'haram' dikasih untuk mereka adalah produk yang mengandung gula olahan tinggi," hal tersebut disampaikan oleh dr. Zaidul Akbar melalui YouTube dr. Zaidul Akbar Official.

"Itu biasanya berhubungan dengan aktivitas mereka, saya pernah melihat ada anak yang mengalami seperti itu."

"Ada produk yang mengandung gula tinggi yang ia konsumsi, setelah itu dia menjadi tantrum."

"Nah makanya, kalau produk yang mengandung gula tinggi itu bisa memicu membuat anak menjadi hiperaktif," lanjut dr. Zaidul Akbar.

Baca juga: Cara Menghilangkan Kecanduan Gula, dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Perbanyak Asupan Protein

Makan Daging dalam Jumlah yang Tepat Tak Sebabkan Anak Hiperaktif

dr. Zaidul Akbar menjelaskan, konsumsi protein seperti daging sapi dan daging kambing dalam jumlah yang tepat tidak akan membuat anak menjadi hiperaktif.

"Tapi kalau yang protein seperti daging sapi atau daging kambing, sepertinya tidak begitu-begitu amat."

"Terlebih lagi jika anak-anak tersebut memiliki kecenderungan aktif ya tidak masalah, kecuali aktifnya itu terlalu berlebihan," tutur dr. Zaidul Akbar.

Pasalnya saat memasuk masa pertumbuhan, anak akan lebih aktif bergerak.

Baca juga: Cara Menghilangkan Kecanduan Gula, dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Perbanyak Asupan Protein

ilustrasi anak yang aktif bergerak, simak penjelasan dr. Zaidul Akbar
ilustrasi anak yang aktif bergerak, simak penjelasan dr. Zaidul Akbar (tribunnews.com)

Baca juga: Penyebab Keputihan Tidak Normal, dr. Zaidul Akbar: Konsumsi Makanan Bertepung, Begini Ulasannya

3 dari 3 halaman

Jika memang anak tersebut aktif dalam tahap yang wajar, maka tidak menjadi masalah.

Yang menjadi masalah ialah ketika anak aktif dalam tahap yang sudah tidak wajar atau berlebihan, kondisi tersebut harus diwaspadai.

"Berlebihan itu maksudnya mengganggu, kalau tidak mengganggu justru anak-anak itu memang harus aktif."

"Sepanjang itu bukan produk olahan dan pemberiannya tidak berlebihan, itu akan aman dikonsumsi."

"Tanda-tanda berlebihannya apa? Ya berat badan, berat badannya berlebihan itu tidak benar dan tidak bagus, seperti itu," lanjut dr. Zaidul Akbar menjelaskan.

Baca juga: Dua Cara Ampuh untuk Membersihkan Sampah di Dalam Tubuh, Berikut Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Zaidul AkbarDagingHiperaktif Soto Madura Hashweh Kuzu Tandır Sambousek Tharid Kafta Kibbeh Tagine (Tajine)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved