Breaking News:

Obesitas Dikaitkan dengan Belasan Penyakit Kanker, Waspadai Peningkatan Berat Badan

Obesitas menyebabkan kondisi peradangan yang menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan meningkatkan risiko beberapa penyakit termasuk kanker

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas 

TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas merupakan kondisi yang dikenal dapat menjadi pintu masuk berbagai penyakit.

Terbaru, obesitas dikaitkan dengan belasan jenis kanker.

"Kelebihan berat badan dan obesitas dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena 13 jenis kanker," katanya, dilansir TribunHealth.com dari India Times.

Setidaknya, obesitas telah dikaitkan dengan:

  • adenokarsinoma esofagus
  • kanker payudara
  • kanker usus besar dan rektum
  • kanker rahim
  • kanker kandung empedu
  • kanker perut
  • kanker ginjal
  • kanker hati
  • kanker ovarium
  • kanker pankreas
  • kanker tiroid
  • kanker otak
  • multiple myeloma

Baca juga: Studi Ilmiah Kaitkan Makanan Ultraproses dengan Meningkatnya Risiko Kanker

Alasan obesitas tingkatkan risiko kanker

ilustrasi obesitas dapat meningkatkan risiko kanker
ilustrasi obesitas dapat meningkatkan risiko kanker (lifestyle.kompas.com)

Jaringan adiposa atau jaringan lemak menghasilkan jumlah estrogen berlebih yang berhubungan dengan kanker payudara, endometrium, dan ovarium.

Orang gemuk memiliki kadar insulin yang lebih tinggi, dan insulin seperti faktor pertumbuhan dalam darah.

Kondisi yang dikenal dengan hiperinsulinemia ini merupakan ancaman kanker.

Ini dapat menyebabkan kanker di usus besar, ginjal dan prostat.

Obesitas menyebabkan kondisi peradangan yang menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan meningkatkan risiko beberapa penyakit termasuk kanker.

Baca juga: Perlindungan Vaksin HPV adalah Seumur Hidup, Lebih Baik Mencegah Kanker Serviks daripada Mengobati

2 dari 3 halaman

Waspadai peningkatan berat badan dan indeks massa tubuh

Ilustrasi - Minum air putih bisa bantu turunkan berat badan
Ilustrasi - Minum air putih bisa bantu turunkan berat badan (Pixabay)

Menimbang lebih banyak saat lahir meningkatkan risiko kanker.

Kenaikan berat badan saat dewasa dan kenaikan berat badan berulang juga merupakan faktor risiko kenaikan berat badan.

Berat badan dapat berubah dari waktu ke waktu dan jika dibiarkan atau jika berfluktuasi lagi dan lagi, meningkatkan risiko kanker.

Berat badan seseorang diukur dengan indeks massa tubuh atau BMI.

BMI yang sehat adalah antara 18,5 dan 24,9. BMI di atas 25 dianggap kelebihan berat badan dan di atas 30 dianggap obesitas.

Seseorang juga dapat mengukur berat badan dan kesehatan menggunakan ukuran pinggang.

Ukuran pinggang yang sehat adalah 40 inci untuk pria dan 35 inci untuk wanita.

Orang dengan pinggang yang lebih lebar dianggap berisiko terhadap beberapa penyakit.

Tips menjaga berat badan ideal

Ilustrasi - Pentingnya olahraga untuk orang untuk menjaga berat badan ideal
Ilustrasi - Pentingnya olahraga untuk orang untuk menjaga berat badan ideal (Pexels)
3 dari 3 halaman

Mengonsumsi buah dan sayur musiman, meminimalkan konsumsi makanan olahan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengontrol berat badan.

Diet seimbang yang terdiri dari lemak, karbohidrat, dan protein dapat menjaga berat badan.

Aktivitas fisik juga penting untuk menjaga berat badan.

Laporan kesehatan menyarankan untuk melakukan latihan 150 menit dalam seminggu dan jika itu adalah olahraga yang berat, seseorang dapat melakukannya selama 75 menit dalam seminggu.

Bahkan jalan cepat pun ideal dan efektif untuk manajemen berat badan.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
obesitasBerat BadankankerolahragaTribunhealth.comdiabetes Ryuichi Sakamoto Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved