Breaking News:

Perlindungan Vaksin HPV adalah Seumur Hidup, Lebih Baik Mencegah Kanker Serviks daripada Mengobati

Menurut dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) antibodi yang terbentuk karena vaksinasi HPV sangat bagus.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi vaksinasi HPV pada anak perempuan berusia 9-13 tahun, begini penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) 

TRIBUNHEALTH.COM - Human papillomavirus (HPV) merupakan virus penyebab kutil kelamin dan kanker organ kelamin.

Contohnya seperti kanker serviks, vulva, vagina, anus, dan penis.

Virus ini menular secara seksual maupun non seksual.

Untuk mencegah hal ini setiap individu diimbau untuk melakukan vaksinasi HPV.

Bahkan pemerintah juga sudah mengadakan program vaksinasi gratis khusus perempuan berusia 9-13 tahun.

Baca juga: Setelah Perawatan DNA Salmon, Tidak Ada Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari

Ilustrasi Human papillomavirus (HPV), begini penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM)
Ilustrasi Human papillomavirus (HPV), begini penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) (kompas.com)

Baca juga: Tak Ada Larangan, Orang yang Mengonsumsi Suplemen Tetap Boleh Melakukan Perawatan Suntik DNA Salmon

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) menjelaskan jika perlindungan vaksin HPV adalah seumur hidup.

Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.

Di Indonesi ada 3 jenis vaksin HPV yang perlu diketahui oleh sobat sehat, yaitu

1. Vaksin bivalent

2. Vaksin quadrivalent

2 dari 3 halaman

3. Vaksin HPV 9-valent

Berdasarkan penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) ketiga vaksin ini dilakukan sebanyak 3 kali.

Bahkan sampai sekarang penelitian menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk karena vaksin HPV masih sangat bagus.

Baca juga: Inilah Jenis Cacing yang Paling Sering Menginfeksi Anak-anak, Simak Penuturan Dokter

ilustrasi vaksin HPV, begini penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM)
ilustrasi vaksin HPV, begini penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) (freepik.com)

Baca juga: Sebelum Melakukan Perawatan DNA Salmon, Sebaiknya Mengetahui Prosedur Perawatannya Terlebih Dahulu

"Ini perjalanannya sudah 20 tahun an masih kebentuk bagus, masih 80 persen lebih," tutur dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).

"Kalau tidak mau berbayar (vaksin HPV gratis) harus nunggu dari Puskesmas. Hanya untuk kelas 5 SD dan putri. Kalau putra pun sama aja harus bayar sendiri," ungkap dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).

"Kalau untuk yang lain itu harus bayar sayangnya. Tapi dengan harga segitu, saya pikir sangat-sangat murah dibanding amit-amit nih sampai kena (infeksi virus HPV)," jelas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).

"Kanker itu nggak cuman secara material uang, tapi ada material yang nggak bisa kita lihat. Apalagi untuk seorang ibu, lagi aktif-aktifnya kalau sampai terkena penyakit kan tahu sendiri ya dan efeknya sampai mana-mana," kata dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).

Apabila kanker serviks bisa dicegah, mengapa kita harus mengobati.

Perlu diketahui jika pengobatan kanker akan mengeluarkan biaya yang besar.

Sehingga alangkah baiknya lebih baik melakukan upaya pencegahan kanker serviks dengan melakukan vaksinasi HPV.

Baca juga: Kolesterol Tinggi Dapat Diturunkan dengan Kombinasi Pengobatan, Diet, dan Penerapan Gaya Hidup Sehat

ilustrasi vaksin HPV, begini pesan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM)
ilustrasi vaksin HPV, begini pesan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) (sains.kompas.com)

Baca juga: Jangan Takut, Efek Vaksinasi HPV Sangat Minim, Secara Umum Pasien Mengeluhkan Nyeri di Lengan

3 dari 3 halaman

Perlu menjadi informasi jika vaksin HPV akan bekerja lebih baik apabila diberikan sebelum terpapar virus HPV, dimana saat masih berusia anak-anak dan belum aktif melakukan hubungan seksual.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna menjaga daya tahan tubuh.

Baca juga: drg. Anastasia: Pigmentasi Gingiva Sebenarnya Bisa Dikategorikan Sebagai Anomali

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKanker serviksVaksin HPVHuman Papilloma VirusHuman papillomavirus (HPV)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved