TRIBUNHEALTH.COM - Vaksin Human papillomavirus (HPV) adalah vaksin yang digunakan untuk tujuan mencegah infeksi virus HPV.
Pemerintah sudah mencanangkan vaksin gratis ini pada usia 9-13 tahun terkhusus untuk perempuan, meskipun laki-laki juga bisa melakukan vaksin ini.
Mengapa vaksin gratis ini hanya untuk perempuan, hal ini karena untuk mencegah terjadinya kanker serviks.
Vaksin HPV bisa diberikan pada perempuan sampai usia 45 tahun.
Sementara pada laki-laki hanya bisa dilakukan pada usia 9-26 tahun.
Baca juga: dr. Muh. Irfan K, Sp.M: Secara Teori atau Secara Ilmiah Mata Minus Tidak Bisa Disembuhkan
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
Baca juga: DNA Salmon Berfungsi untuk Regenerasi Kulit dan Tidak Mengatasi Semua Permasalahan Kulit
Apabila seorang wanita terdiagnosis mengalami kanker serviks, maka harus dilakukan pengobatan kankernya terlebih dahulu baru bisa mendapatkan vaksinasi HPV.
Akan tetapi jika wanita belum melakukan vaksinasi HPV dan sudah menikah maka harus melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu sebelum vaksinasi HPV.
Namun jika ternyata dijumpai adanya lesi pra kanker, maka harus dilakukan pengobatan ke dokter spesialis kandungan.
Setelah dilakukan terapi dan pengobatan dengan baik, barulah diperbolehkan melakukan vaksinasi HPV.
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) menambahkan jika ditemukan kutil kelamin sangat disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV sebagai upaya pencegahan.
"Karena ternyata infeksi alamiah itu antibodinya sangat rendah, beda dengan vaksin," ujar dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Efek yang muncul pasca vaksin HPV
Sebelumnya, sobat sehat perlu paham jika vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh bukanlah virus.
Baca juga: Inilah Komposisi Asli Wedang Uwuh hingga Sejarah Terciptanya Wedang Uwuh yang Kaya Khasiat
Baca juga: dr. Muh. Irfan K, Sp.M: Secara Teori atau Secara Ilmiah Mata Minus Tidak Bisa Disembuhkan
"Tapi namanya viral light particle (VLP)," pungkas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Viral light particle (VLP) hanyalah benda yang dinding luarnya menyerupai virus HPV dan tidak berubah-ubah agar tubuh kita lebih mengenali.
"Itu yang menyebabkan bahwa antibodi yang timbul setelah vaksin itu sangat bagus," terang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
"Tapi tidak ada infeksinya nih, orang dalamnya kosong. Jadi aman sekali (vaksin HPV)," sambung dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Secara umum, efek yang ditimbulkan setelah melakukan vaksin HPV adalah lengan terasa nyeri.
"Rata-rata kemengnya (nyerinya) lebih lama dibanding vaksin Covid-19," imbuh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Pasalnya vaksin HPV disuntikkan di bagian lengan kiri atau lengan kanan.
Nyeri tersebut akan hilang selama 1-3 hari.
Bahkan ada beberapa pasien yang mengalami demam setelah melakukan vaksinasi HPV.
Baca juga: Pahami Prosedur Pemberian Dosis Vaksin HPV Pada Wanita dan Pria Berdasarkan Ulasan dr. Theressia
Baca juga: Identifikasi 3 Penyebab Kadar Asam Urat Meningkat menurut dr. Mustopa, Sp.PD
Meskipun ada yang mengalami demam, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) menerangkan jika sangat jarang sekali dijumpai pasien yang sampai mengalami demam.
"Pegel-pegel kadang iya, pusing kadang juga iya apalagi anak-anak remaja takut disuntik sehingga pusing," tambah dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Jangan Mudah Tergiur dengan Pemasangan Veneer Gigi yang Murah Tetapi Menimbulkan Masalah Kesehatan
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.