TRIBUNHEALTH.COM - Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu jenis penyakit menular seksual.
Namun jangan salah, Human papillomavirus (HPV) ternyata tidak hanya menular melalui hubungan seksual saja.
Virus ini juga bisa menular melalui non seksual, sala satunya adalah pakaian.
Bahkan ibu hamil juga berisiko menularkan Human papillomavirus (HPV) pada bayinya ketika persalinan nanti.
Baca juga: dr. Dina Fatmasari Sp.DV Paparkan Komplikasi yang Bisa Terjadi jika Cacar Air Tidak Segera Diobati

Baca juga: 7 Tips Mengatasi Kulit Kering karena Penggunaan AC, Manfaatkan Minyak Kelapa hingga Petroleum Jelly
Oleh karena itu, ibu hamil yang terinfeksi Human papillomavirus (HPV) disarankan melakukan persalinan caesar agar tidak menularkan ke anaknya.
"HPV itu tidak semudah menular itu. Ada pasien yang kena HPV terus nular kita pegang itu tidak semudah itu," ucap dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
"HIV juga sama ya tidak semudah itu menular," tambah dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Pernyataan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
"Cuman bagaimana sistem imun tubuh kita mengenali dan mengeredikasi atau menghilangkan si virus HPV itu yang penting," kata dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Virus HPV ini adalah satu-satunya virus yang diketahui dapat menyebabkan kanker.
"Baru saat ini, mungkin masih ada penelitian-penelitian selanjutnya yang mungkin saya belum baca. Tapi untuk saat ini kanker yang bisa dicegah dengan vaksin adalah kanker serviks ini," tutur dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Baca juga: Rupanya Ada 3 Kondisi Seseorang yang Tidak Disarankan Melakukan Suntik DNA Salmon

Baca juga: DNA Salmon Dapat Diaplikasikan di Bagian Tubuh Mana pun, Baik Perut, Lengan, maupun Paha
Perlu menjadi informasi jika kanker serviks merupakan jenis kanker yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV.
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) menambahakna jika kanker leher rahim, penis, anus, vulva vagina, dan tenggorokkan dapat dicegah dengan vaksin HPV.
Usia pemberian vaksin HPV
Vaksin HPV bisa diberikan paling awal pada usia 9-13 tahun.
Bahkan pemerintah juga sudah mengadakan program vaksinasi HPV secara gratis.
Pasalnya anak-anak kelas 5-6 SD di seluruh Indonesia sudah bisa mendapatkan vaksin ini tanpa dipungut biaya.
"Sebelum pandemi sudah ada programnya, jadi diberikan usia 9-13 tahun itu dua kali," lanjut dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
"Cuman untuk program pemerintah kelas 5 dan kelas 6 SD," tegas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Vaksin HPV hanya diberikan sekali saat kelas 5 dan satu kali lagi saat kelas 6 SD.
Perlu menjadi informasi jika program vaksin HPV dari pemerintah hanya diberikan pada anak perempuan saja.
Baca juga: Fakta-fakta Mengenai Kista Ovarium, Mulai dari Jenis hingga Pentingnya Diagnosis Dini

Baca juga: Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia Beberkan Dampak Perawatan Gigi Abal-abal yang Bisa Merugikan
"Sayangnya pada wanita, karena sebenarnya bisa diberikan pada pria dan wanita sebenarnya," imbuh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Hal ini karena vaksin HPV diyakini memiliki harga yang cukup mahal, sehingga pemerintah hanya mencanangkan untuk tujuan mencegah kanker serviks saja.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang beragam penyakit.
Baca juga: Jangan sampai Berlebihan, Ketahui Kadar Asam Urat Normal pada Pria dan Wanita yang Tepat
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.