TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah sobat sehat mengalami gingivitis?
Gingivitis merupakan kondisi peradangan pada gusi yang mana ditandai dengan memerahnya gusi di sekitar pangkal gigi.
Secara umum gejala gingivitis sering kali tidak disadari oleh penderitanya.
Bahkan pada beberapa orang, gingivitis sama sekali tanpa gejala.
Pasalnya gingivitis disebabkan oleh pembentukan plak akibat debris atau sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi dan bercampur dengan bakteri di dalam mulut.
Jika tidak segera dibersihkan, maka plak akan mengeras dan membentuk karang gigi.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Kulit Ini sebelum Memilih Produk Perawatan Kulit, Ini Pemaparan dr. Fadlina Zainuddin

Baca juga: Adakah Ukuran Miom yang Diharuskan untuk Operasi? Begini Ulasan dr. William Halim, Sp.OG
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 April 2022.
Karang gigi memiliki lapisan luar yang lebih tebal sehingga bakteri di dalamnya akan terlindungi dan semakin mudah berkembang biak.
Jika dibiarkan, kuman akan mengikis gusi dan menyebabkan radang gusi.
Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP mengatakan jika gingivitis tidak segera ditangani, maka radang gusi bisa berkembang menjadi periodontitis.
Periodontitis merupakan infeksi gusi yang menyebar hingga ke jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
"Dari asal katanya, periodontitis itu adalah periodontal atau jaringan periodonsium," ungkap Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
"Jadi konstruksi daripada permukaan rongga mulut terutamanya pada gigi itu yang kelihatan adalah gusi," ulas Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Menurut Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP di bawah gusi terdapat tulang maka dapat diartikan jika daerah periodontal adalah jaringan pendukung gigi yang tidak terlihat secara visual.
Baca juga: Konsumsi Minuman Berenergi dapat Menghilangkan Kantuk saat Berkendara, Mitos atau Fakta?

Baca juga: Meratakan Gigi dengan Cara Dikikir Termasuk Kebiasaan Buruk yang Memicu Masalah pada Gigi?
"Dia berfungsi untuk memperkokoh atau memengang kuat dari pada gigi, sehingga apabila berawal dari pada kondisi gusi dimana melindungi tulang bagian dalam," terang Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dalam tayangan Healthy Talk (30/04/2022).
Apabila gusi mengalami peradangan, maka perlekatannya akan hilang.
Sehingga sangat rentan terjadinya intake makanan masuk ke dalam sela-sela antara gigi dan gusi.
Kondisi ini bisa menyebabkan perkumpulan plak di dalamnya.
"Jadi awalnya mungkin di daerah pinggiran gusi saja, di daerah pinggiran gusi itukan memang ada sekitar 1-2 mm daerah yang tidak melekat," tutur Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
"Biasanya kalau di daerah tersebut tidak terjadi plak itu biasanya hanya berawal terjadinya gingivitis," ucap Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Akan tetapi jika kondisi ini berlanjut dan sudah masuk pada kondisi periodontitis, maka perlekatan gusi terhadap tulang semakin lama akan semakin dalam.
Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menambahkan jika hal ini bisa diukur dengan periodontal.
Baca juga: Ada 5 Tahapan yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Menjaga Kesehatan Kulit, Simak Kata dr. Fadlina

Baca juga: Istirahat yang Baik Menjadi Salah Satu Cara agar Tubuh Memiliki Endurance yang Baik saat Berkendara
"Itu bisa sampai ujung akar gigi kalau lebih parah," tambah Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Artinya menandakan jika perlekatan antara gusi dengan tulang sudah hilang.
Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Satu Sisi Mudah Sebabkan Karang Gigi Timbul, Ketahui Alasannya dari drg. Eagi
Klik di sini untuk mengetahui referensi sikat gigi yang baik digunakan.
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.