TRIBUNHEALTH.COM – Pengobatan pneumonia atau paru-paru basah mungkin akan memerlukan waktu penanganan yang lama.
Beberapa orang bisa kembali melakukan rutinitas dalam waktu seminggu dan ada yang lebih dari satu bulan.
Istirahat yang cukup adalah hal penting untuk memertahankan kemajuan proses pemulihan pneumonia.
Selama masa pengobatan, penderita akan lebih baik untuk mengurangi atau membatasi kontak dengan orang lain guna menjaga agar virus tidak menyebar.
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan paru-paru, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja yang sudah berkompeten seperti dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes.
Baca juga: Double Cleansing Membuat Kulit Memerah dan Iritasi? dr. Melati Nurul Paparkan Penyebabnya

Baca juga: Jika Tak Mau Insomnia, Hindari 4 Makanan Ini Sebelum Tidur: Termasuk Makanan Pedas
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes merupakan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes lahir Sragen, 19 April 1983.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009.
Setelah itu dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes melanjutkan program Pasca Sarjana jurusan Biomedik-Megister Kedokteran Keluarga pada tahun 2012 hingga 2017 di Universitas yang sama ketika menempuh pendidikan S1.
Rupanya di tahun yang sama, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes juga mengambil program Pendidikan Dokter Spesialis-I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PPDS-1).
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengambil program doctoral di program studi ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes kerap kali mengikuti berbagai pelatihan.
Salah satu pelatihan yang ia ikuti pada tahun 2017 adalah Pelatihan Penaggulangan TB Nasional Kementerian Kesehatan RI Daerah Jawa Tengah.
Terakhir, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengikuti pelatihan TB DOTS Bagi Petugas Dokter dan Petugas Kesehatan, PDPI Cabang Surakarta yang diselenggarakan pada tanggal 03-07 September 2018.
Perlu diketahui jika sebelum bekerja di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, rupanya dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bekerja di Puskesmas Marowo, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada tahun 2011 hingga 2012.
Baca juga: Begini Pandangan Medis Mengenai Pengobatan Herbal untuk Kolesterol Tinggi, Simak Ulasan dr. Evi

Baca juga: Kanker Serviks Bisa Disebabkan Virus HPV, Gejalanya Termasuk Pendarahan Berat saat Menstruasi
Selain itu, ia juga menjadi dosen tetap di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2017 hingga saat ini.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan paru-paru sebagai berikut.
Pertanyaan:
Pengobatan apa yang mungkin bisa dilakukan oleh seseorang yang sudah didiagnosa paru-paru basah?
Agung, Tinggal di Medan.
Dokter Spesialis Konsultan Paru, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes menjawab:
Pengobatannya sesuai derajat keparahannya, biasanya memang pneumonia manifestasinya lebih berat.
Artinya tidak hanya dia mengalami infeksi saluran nafas atas.
Pengobatannya mungkin supportif dulu yang bisa dilakukan di rumah.
1. Jaga kebersihan
2. Bebas dari asap rokok dan polusi udara
3. Istirahat yang cukup
4. Tidak lupa hidrasi atau minum air yang cukup
Khususnya untuk anak-anak kecil yang rawan sekali dehidrasi.
Kalau anak-anak sudah ada mual muntah, tidak mau makan minum, dan dehidrasi maka langsung saja dibawa ke rumah sakit.
5. Konsumsi makanan gizi seimbang
Meskipun memang suatu penyakit menurunkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Tips Sederhana untuk Mengatasi Disfagia atau Kesulitan Menelan: Potong Makanan dalam Bentuk Kecil

Baca juga: Minyak Goreng yang Digunakan Berulang Berbahaya untuk Kesehatan, Sebabkan Penyakit Kardiovaskular
6. Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
7. Memeriksakan diri ke dokter
Jadi kalau sudah masuk ke ranah medis biasanya dokter akan memberikan terapi sesuai dengan gejalanya terlebih dahulu, bisa diberikan obat batuk, anti radang, demam, untuk membantu mengeluarkan dahak.
Obat yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan empirisnya biasanya antibiotik.
Jika diperlukan segera mengunjungi IGD.
Baca juga: Untuk Menurunkan Angka Stunting, Masalah Weight Faltering hingga Gizi Buruk Perlu Diatasi Lebih Dulu
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.