TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi minyak goreng bekas dapat menyebabkan masalah kesehatan, mulai dari peningkatan tekanan darah hingga masalah kardiovaskular.
Penggunaan minyak goreng untuk memasak memang sudah menjadi hal lumrah.
Namun, banyak ahli yang menyorot minyak goreng dari segi kesehatan.
Pasalnya minyak goreng rafinasi kerap dikaitkan dengan beragam risiko penyakit, terlebih lagi jika digunakan berulang kali, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari India Times.
Berkali-kali, para ahli kesehatan memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi minyak goreng bekas yang telah dimasak beberapa kali.
Efek buruk dari minyak goreng telah menjadi alasan di balik beberapa penyakit, termasuk yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung, kata para ahli.

Baca juga: dr. Rizaldy Tak Sarankan Konsumsi Makanan Digoreng saat Malam Hari karena Tingkatkan Risiko Stroke
Sesuai studi penelitian 2016, minyak goreng yang dipanaskan berulang kali memiliki nilai peroksida lebih tinggi dibandingkan dengan minyak yang tidak dipanaskan atau dipanaskan sekali.
Studi ini menemukan bahwa dari beberapa faktor yang menyebabkan kanker kolorektal pada manusia, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) paling menarik karena terbentuk selama memasak pada suhu tinggi.
Risiko terkait
Konsumsi minyak goreng bekas menyebabkan peningkatan tekanan darah, risiko penyakit kardiovaskular, disfungsi endotel, gangguan respons vasorelaksasi, hipertensi, peningkatan peroksidasi lipid dan LDL, serta aterosklerosis.
Beberapa penelitian berbasis hewan juga menghubungkan perubahan fungsional dalam pembuluh darah, perubahan serum alkaline phosphatase, aspartate aminotransferase dan tingkat alanine aminotransferase.
Penelitian juga mengaitkan kerusakan dan gangguan fungsi usus, mal-absorpsi glukosa; gangguan fungsi ginjal dengan peningkatan tekanan darah dengan konsumsi minyak bekas.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)