TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil yang memiliki bentuk perut nampak lonjok kerap diasumsikan tengah mengandung bayi laki-laki.
Anggapan ini tersebar luar di tengah masyarakat dan banyak dipercaya.
Namun bagaimana kata dokter terkait anggapan tersebut, apakah mitos atau fakta?
Baca juga: Vaksin HPV, Bisakah Didapatkan dari Puskesmas? Ini Kata dr Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon,dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG menanggapinya.
Menurut pernyataannya, bentuk perut selama kehamilan tidak berpengaruh pada jenis kelamin bayi.
Karena banyak faktor yang mempengaruhi bentuk perut ibu hamil. Di antaranya:
- Bentuk rahim yang berbeda
- Ketebalan lemak
- Elastisitas kulit
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Harus Makan Dua Kali Lipat dari Sebelumnya? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik
- Besar janin
Untuk mengetahui jenis kelamin, langkah yang bisa dicoba dengan melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi).
Dianjurkan Berolahraga
Memasuki masa kehamilan penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan beraktivitas fisik seperti berolahraga.
Menurut anjuran Roland, kegiatan berolahraga ini bisa dilakukan oleh setiap ibu hamil tanpa ada pembatasan usia kandungan.
Karena yang terpenting adalah, tidak ada indikasi kandungan lemah.
"Di trimester pertama hingga trimester akhir mendekati kelahiran silahkan jika ingin berolahraga," ungkap Roland.
Baca juga: Prosedur Penanganan pada Kehamilan Berisiko Tinggi, Simak Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG
Kendati begitu, perhatikan pula intensitas olahraga yang dilakukan.
Jika sudah mulai memasuki trimester tiga, maka sebaiknya intensitas olahraganya dikurangi.
Olahraga yang Dianjurkan
Tahukah Anda, bahwa sebenarnya tidak semua jenis olahraga baik dikerjakan oleh ibu hamil.
Menurut keterangan Roland, jenis olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
"Tetapi bukan berarti melarang ibu hamil untuk berolahraga," ujarnya.
Selama kondisi kehamilan terpantau baik dan tidak ada komplikasi, maka bisa menjalani olahraga namun dengan intesitas yang rendah.
Beberapa komplikasi yang tidak dianjurkan untuk menjalani olahraga, antara lain:
- Pendarahan
- Plasenta keluar
Baca juga: Kondisi Ini Tidak Dianjurkan Melakukan Prenatal Yoga, Dokter: Salah Satunya Kondisi Plasenta Previa
- Keluar air ketuban.
Ibu hamil bisa menjajal olahraga dengan intensitas ringan, seperti:
- Jogging ringan
- Jalan kaki
- Yoga
- Senam hamil
- dan berenang.
Nanas Tidak Gugurkan Kandungan
Salah satu anggapan yang beredar luas di masyarakat ialah mengenai konsumsi buah nanas yang disebut-sebut bisa menggugurkan kandungan.
Kira-kira apakah informasi tersebut mitos atau fakta?
Baca juga: Konsumsi Nanas Muda dan Loncat-loncat setelah Berhubungan Tidak Terjadi Kehamilan, Mitos atau Fakta?
Berdasarkan penjelasan Roland, buah nanas memiliki kandungan enzim bromelin.
Enzim ini bisa melembutkan mulut rahim hingga memicu kontraksi.
Namun kondisi di atas hanya bisa terjadi apabila seorang ibu hamil mengonsumsi buah nanas dalam jumlah yang berlebihan.
"Kalau hanya makan satu atau dua potong hingga satu nanas yang utuh, seharusnya tidak berdampak pada kehamilan," ucap Roland.
Terlebih, buah satu ini memiliki banyak kandungan vitamin C.
Baca juga: dr. Maria Ratna Sp.OG Beberkan Jenis-jenis Program Hamil yang Perlu Diketahui
Sehingga ia menegaskan tidak ada masalah jika ibu hamil mengonsumsi nanas, asalkan batasi jumlah konsumsinya.
Terutama bagi ibu hamil yang baru memasuki usia awal kehamilan, yakni awal trimester pertama.
Penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)