TRIBUNHEALTH.COM - Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV).
Vaksin ini bisa diberikan pada anak-anak usia 9 tahun hingga orang dewasa usia 50 tahun.
Vaksinasi ini sangat penting dilakukan untuk terhindar dari penyakit kanker serviks.
Baca juga: Kemenkes Tambahkan Daftar Imunisasi Rutin Wajib dari 11 Jadi 14, Salah Satunya Vaksin HPV
Untuk mendapatkan vaksin HPV, masyarakat bisa melakukannya tak hanya di rumah sakit saja namun juga bisa di klinik.
Tentunya untuk mendapatkan jaminan vaksinasi HPV ini harus dilakukan oleh operator yang berkompeten, seperti dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Hal ini perlu diperhatikan untuk mengantisipasi efek samping yang mungkin terjadi pasca vaksinasi dilakukan.

"Bisa ditemukan bukan hanya di rumah sakit, tetapi juga di tempat praktek dokter," ujar dr Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Soal harga, tak bisa dibandingkan dengan biaya pembelian obat generik.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga Ungkap Jika Pemberian Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) Sejak Usia Dini
Karena produksinya pun belum dilakukan secara massal.
Cegah Kanker Serviks
Untuk mencegah kanker serviks ada beberapa upaya yang bisa dilakukan berdasarkan aturan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Antara lain:
1. Primer
Adalah pencegahan utama yang bisa dilakukan. Yakni:

- Vaksinasi virus HPV sejak umur 9 hingga 50 tahun
2. Sekunder
Pasien yang terdeteksi lesi awal pra kanker (stadium awal kanker).
Sehingga belum memiliki gejala mulai dari pendarahan hingga keputihan yang banyak.
Baca juga: Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG(K) Paparkan Kondisi Anak yang Tidak Dilakukan Vaksinasi HPV
Untuk mendeteksinya, bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, IVA test, dan kolposkopi.
Apabila ditemukan potensi kanker serviks, maka bisa dilakukan pencegahan dengan Krioterapi yang bisa dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
Prinsip terapi ini adalah membekekukan sel-sel yang sudah terpapar oleh virus.
3. Tersier
Pencegahan ini berlaku pada pasien dengan stadium lanjut yang bertujuan mencegah kanker menyebar ke organ lain.
Penyebab Kanker Serviks

tak banyak masyarakat yang menyadarinya terlebih terkait penyebab penyakit kanker serviks bisa terjadi.
Menurut penuturan Henry, kanker serviks dapat terjadi disebabkan oleh virus HPV.
Seperti Virus Corona, HPV juga memiliki beberapa varian.
Baca juga: Ragam Pemeriksaan Guna Diagnosa Kanker Serviks, Mulai Pap Smear hingga Biopsi, Ketahui Ketentuannya
Diketahui varian HPV yang sering menyebabkan kanker serviks adalah varian 16 dan 18.
"Penyebabnya adalah dia (virus HPV) menginfeksi dan menyebar ke sel-sel leher rahim."
"Lalu membuat sel-sel itu menjadi ganas dan menyebar ke sel-sel ganas di sekitarnya," jelas Henry.

Imbasnya sel-sel yang ganas tersebut membentuk massa (tumor).
Transmisi virus ini bisa terjadi pada saat berhubungan seksual.
Dengan demikian, secara harafiah penyebutan kanker serviks kemungkinan besar disebabkan oleh faktor hubungan seksual.
Baca juga: Pengobatan Kanker Serviks dengan Metode dr. Ibnu Sina Tak Menggunakan Bantuan Radiasi
Walaupun pada beberapa kasus, ditemukan seorang remaja perempuan yang belum pernah berhubungan seksual ditemukan sel-sel ganas ini (kanker serviks). Namun begitu, kasus ini harus diulas lebih lanjut.
Walau demikian, perlu diingat juga bahwa risiko terkena kanker serviks juga bisa terjadi apabila hanya berhubungan dengan satu orang saja yang telah memiliki faktor risiko tinggi alami kanker serviks.
Faktor Risiko

Salah satu kanker yang saat ini banyak menyita perhatian masyarakat , adalah kanker serviks.
Kanker serviks merupakan suatu tumor ganas yang terletak pada 1/3 area leher rahim.
Penyakit ini bisa dialami oleh siapa, terutama bagi mereka yang memiliki sejumlah faktor risiko.
Baca juga: Beragam Dampak Bisa Terjadi jika Melakukan Pernikahan Dini, Termasuk Rentan Alami Kanker Serviks
Berikut sejumlah faktor risiko tersebut antara lain:
- Infeksi virus HPV
- Hubungan seksual
- Berjenis kelamin wanita.
Tanggap Kanker Serviks

Acapkali pasien tidak menyadari telah menderita penyakit kanker serviks.
Akhirnya terlambat diketahui dan baru mendapatkan penanganan dokter.
Hendry menyebut, biasanya pasien dengan kanker serviks baru datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut.
Baca juga: Sederet Tanda Keputihan Abnormal yang Bisa Dilihat dari Warna dan Bau, Simak dr. Adniana Nareswari
Beberapa gejala yang umum dijumpai, seperti:
- Keputihan yang banyak
- Pendarahan dari jalan lahir
- Keluhan nyeri
Penjelasan dr Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)