TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap wanita.
Cairan berbentuk seperti lendir ini bisa bersifat normal dan abnormal.
Keputihan abnormal disebut juga dengan patologis.
Baca juga: Meskipun Tidak Berganti Pasangan, Apakah Bisa Menyababkan Keputihan Karena Hubungan Seksual?
Jenis keputihan ini bisa mengindikasikan tanda mengalami suatu penyakit atau terkena infeksi.
Untuk mengidentifikasinya, kenali tanda-tandanya berikut ini dari dr. Adniana Nareswari, Sp.DV.
dr. Adniana Nareswari, Sp. DV lahir di Surakarta, 15 Januari 1989.

dr. Adniana Nareswari, Sp. DV merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret.
S1 diselesaikannya selama kurang lebih 4 tahun, yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2010.
Di tahun yang sama ia melanjutkan program Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret hingga tahun 2012.
Baca juga: Profil dr. Adnania Nareswari, Sp.DV yang Aktif Menghadiri Pertemuan Ilmiah Dalam hingga Luar Negeri
Pendidikan Dokter Spesialis dilanjutkan 5 tahun kemudian setelah menyelesaikan program Profesi Dokter, yakni di tahun 2017 hingga tahun 2021.
Ia mengambil pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret.
Sejak lahir hingga saat ini dr. Adniana Nareswari, Sp. DV tinggal di Kota Surakarta.
Tanya:
Dokter seperti apa tanda keputihan yang abnormal?

Lala, Solo.
dr. Adniana Nareswari, Sp.DV Menjawab:
Biasanya jumlahnya sangat berlebihan sampai mengotori celana dalam.
Bahkan adanya keputihan bisa sampai menganggu aktivitas.
Baca juga: Keputihan, Normalkah Dialami setiap Wanita? Ini Kata dr. Adniana Nareswari, Sp.DV
Bisa dilihat juga dari warnanya, untuk yang normal tidak berwarna atau putih sedangkan abnormal berwarna.
Bisa putih seperti susu yang menggumpal, ada yang berwarna kekuningan, kehijauan, abu-abu, atau kecoklatan.
Kemudian dari baunya jika keputihan abnormal ada bau khas khusus.

Seperti amis atau ikan asin, berbau apek, anyir (bercampur darah) dan ada juga yang berbau tidak sedap atau busuk.
Karena patologis, tentunya akan menimbulkan berbagai gangguan. Seperti:
- gatal
Baca juga: Awas Sering Berganti Pasangan Sebabkan Risiko Tinggi Alami Kanker Serviks, Ini Penjelasan Dokter
- Nyeri saat BAK
- Panas di area genital
- Nyeri saat berhubungan.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)