TRIBUNHEALTH.COM - Setiap vaksin bertujuan untuk menimbulkan kekebalan terhadap sesuatu yang lebih spesifik atau antigen yang diberikan.
Vaksinasi akan membangkitkan suatu proses imunitas pada respon setiap individu.
Dalam virus HPV atau Human Papilomavirus bukan virus yang dimatikan atau dilemahkan.
dr. Tofan Widya Utami menyampaikan bahwa dalam vaksin HPV tersebut merupakan partikel yang menyerupai virus yang bernama VLP (Virus like particles) bukan virus yang dimasukkan menjadi vaksin.
VLP atau partikel yang menyerupai virus ini tidak bersifat infeksius tetapi membangkitkan imunitas dan respon kekebalan tetapi tidak infeksius.

Baca juga: Orangtua Mengidap Kanker Usus, Apakah Bisa Menurun Jadi Kanker Lain? Ini Kata Dokter
Vaksin HPV bisa diberikan pada semua anak, namun sebaiknya vaksin tersebut tidak diberikan pada anak dengan kondisi:
- Anak yang sedang demam atau sedang sakit
- Anak yang sedang mengalami serangan asma akut
Vaksin HPV termasuk vaksin pencegahan yang tidak bersifat emergency.
Emeregency maksudnya ialah jika vaksin tidak diberikan saat itu, maka kesehatan pasien akan terancam.
dr. Tofan Widya Utami menyampaikan bahwa vaksin HPV harus dilakukan dalam kondisi ideal dan tentu dilakukan pada pasien-pasien yang bukan golongan pasien imunosupresi.
Baca juga: dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K. Paparkan Terapi yang Perlu Dilakukan Pasien Stroke
- Anak-anak dengan imunosupsesi atau dengan HIV/AIDS
Sebaiknya vaksin HPV tidak diberikan kepada anak-anak dengan HIV/AID atau imunosupresi jangka panjang.
Kondisi tersebut bukan menimbulkan hal yang fatal, misalkan setelah diberikan vaksin akan mengalami kondisi yang fatal.
Tetapi semata-mata hanya pada kondisi ideal, agar imunitasnya terbangkitkan dan vaksin yang diberikan tidak sia-sia.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi & sekjen himpunan onkologi ginekologi Indonesia (HOGI). Sabtu (30/4/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)