TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat perlu hati-hati, pasalnya terdapat kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan gangguan sendi rahang hingga menimbulkan rasa nyeri yang tidak tertahankan.
Kebiasaan buruk tersebut menurut Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K) antara lain:
- Menopang dagu
- Menggigit atau mengunyah dengan satu sisi
- Bruxism
Bruxism merupakan kebiasaan menggertakkan dan menggesekkan gigi yang dilakukan secara tidak sadar.
Baca juga: Diet Keto Bikin Berat Badan Cepat Turun tapi Berdampak pada Kesehatan jika Tak Lakukan Dengan Benar

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort Beberkan 3 Hal yang Menyebabkan Gangguan Sendi Rahang
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 05 Januari 2023.
Kebiasaan ini bisa terjadi pada siapa saja dan tidak memandang usia.
Cara deteksi dini gangguan sendi rahang
"Yang pertama biasanya kami itu menyuruh atau mengampanyekan pasien itu harus melihat dirinya sendiri ketika dia membuka atau menutup mulut. Itu yang paling penting," papar Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K).
"Jadi ketika dia membuka dan menutup mulut, kalau saat membuka dia lurus, menutup mulut dia bengkok berarti itu sudah ada gejala (gangguan sendi rahang)," jelas Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K).
Baca juga: Menguap Terlalu Lebar Bisa Sebabkan Gangguan Sendi Rahang, Ini Mekanismenya Menurut drg. Ardiansyah

Baca juga: Ketika Menopause Kebugaran Tubuh Menjadi Terganggu, Namun Masalah-masalah Menopause Bisa Diobati
Hal ini menandakan jika terdapat tarikan otot yang berbeda.
Bisa juga sebaliknya, pada saat membuka mulut terlihat miring dan pada saat menutup tampak normal.
Sobat sehat perlu waspada jika hal ini terjadi karena bisa menjadi tanda mengalami gangguan sendi rahang.
Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K) mengimbau untuk memeriksa gigi.
"Kalau giginya ada crowding, ada open bite, ada maloklusi harus dilakukan perawatan," kata Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K).
Sehingga tidak berubah dimensi vertikal antara sisi kanan dan sisi kiri.
Baca juga: Begini Cara yang Benar Mengganti Perban Pasca Operasi, dr. Andreas Cahyo Nugroho Menjelaskan

Baca juga: Air Lemon Tak Bisa Menurunkan Lemak Secara Efektif, Perut Buncit Bisa Diatasi dengan Diet yang Benar
"Karena di fossa dan condyl nya ini harus sama ukurannya, jaraknya supaya keseimbangan terjaga," ungkap Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K).
Baca juga: Apakah Perawatan Luka Pasca Operasi Hanya Boleh Dilakukan oleh Dokter? Begini Kata dr. Andreas
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 05 Januari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.