TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang yang diet beranggapan jika lemon dapat membantu dalam menurunkan berat badan.
Lemon termasuk buah-buahan yang memiliki kandungan senyawa polifenol.
Sehingga antioksidan tersebut dipercaya bisa mengurangi berat badan yang bertambah.
Namun terkait pernyataan ini Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan jika hal ini hanyalah mitos.
"Untuk air lemon tidak berpengaruh pada penurunan lapisan lemak," imbuh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Berikut Dampak yang Terjadi jika Seseorang Mengalami Depresi

Baca juga: Apakah Benar Kikir Gigi Bisa Memicu Terjadinya Hipersensitif Dentin? Ini Kata drg. Ummi Kalsum Sp.KG
"Jadi ini juga saya mengira-ngira mitos air lemon mengecilkan perut atau menghilangkan lemak ini mungkin dari mencuci piring ya," ulas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
"Kalau ada lemak membandel akhirnya dikasih lemon untuk menghilangkannya, apakah ini bisa dibedakan pada tubuh manusia gitu," jelas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Menurut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz kebanyakan masyarakat mungkin berpikiran seperti ini.
Padahal pada kenyataannya, ketika lemon atau semua makanan masuk ke dalam tubuh akan berbeda zatnya.
"Nanti diubah lagi. Apalagi kalau misalkan kita berbicara tentang lemon, di dalam tubuh kita ada yang namanya asam lambung tuh," ujar Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Asam lambung memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi daripada buah lemon.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menegaskan jika keasaman ini tidak berfungsi untuk menurunkan lemak.
"Jadi malah lemon itu tidak bisa menurunkan lemak secara efektif. Jadi itu mitos ya," tambah Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Baca juga: Prosedur Estrogen Replacement Therapy Memerlukan Waktu 21 Hari, Begini Penjelasan dr. Binsar

Baca juga: Berbagai Penyebab Kanker Serviks yang Tidak Banyak Diketahui, Simak Kata dr. Anik Suryaningsih Sp.OG
Menurut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz perut buncit bisa diatasi dengan melakukan diet yang benar.
"Jika membahas diet keto itu diet yang memperbanyak asupan lemaknya tapi mengurangi asupan karbohidratnya," kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
"Mungkin tujuan dari diet keto ini adalah kalau misalnya kita konsumsi lemaknya lebih tinggi, lemak itu tidak akan berkesempatan dijadikan cadangan," papar Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Hal ini karena tubuh pastinya akan kekurangan energi karena asupan karbohidratnya tidak ada.
Harapannya, dengan asupan lemak yang banyak tersebut ketika dikonsumsi akan langsung diubah menjadi energi.
Karena antara lemak, karbohidrat, dan protein bisa menggantikan peran antar satu dengan yang lainnya untuk dijadikan sebagai energi.
Namun perlu diingat kembali, untuk lemak perubahan energinya berbeda dengan karbohidrat.
Lemak tidak diubah secara langsung 100 persen menjadi energi, ini berbeda dengan karbohidrat yang secara efektif dalam digunakan langsung sebagai energi.
Baca juga: Makanan dan Minuman Asam Harus Dihindari Seseorang yang Memiliki Gigi Sensitif, Mitos atau Fakta?

Baca juga: dr. Roland Frederik Berikan Penjelasan Mengenai Penggunaan Kosmetik & Pewarna Rambut saat Hamil
Pada lemak yang dipecah menjadi energi melalui proses perubahan energi selain dari karbohidrat maka akan menghasilkan zat keto.
Apabila keton tersebut terlalu banyak di dalam darah, maka akan menimbulkan bahaya lantaran darah menjadi lebih asam.
Justru hal ini bisa menyebabkan terjadinya beberapa penyakit.
Baca juga: Dental Floss Bisa Deteksi Lubang pada Gigi, Bagaimana Caranya? Simak Penjelasan drg. Anastasia
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.