TRIBUNHEALTH.COM - Seorang perempuan yang mengalami menopause tak jarang mengeluhkan terjadinya beberapa perubahan.
Perubahan yang pasti dialami wanita yang menopause adalah menurunnya kadar hormon estrogen.
Penurunan kadar hormon estrogen dapat memengaruhi kehidupan seksual wanita yang menopause.
Sehingga Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyarankan untuk melakukan estrogen replacement therapy.
Namun perlu diingat bahwa estrogen replacement therapy tidak bertahan selamanya.
Ini merupakan estrogen buatan atau estrogen kimia tambahan untuk seorang wanita.
Baca juga: Ketahui Cara Mendeteksi Depresi Secara Dini yang Dipaparkan Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ

Baca juga: Makanan dan Minuman Asam Harus Dihindari Seseorang yang Memiliki Gigi Sensitif, Mitos atau Fakta?
Prosedur estrogen replacement therapy
"Treatment kita itu 21 hari, jadi seorang wanita dengan menopause lalu vagina kering, hasrat menurun, tubuh tidak bugar, maka kita obati dengan estrogen ya," ucap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 24 November 2022.
"Itu 21 hari kita kasih obat. Lalu 7 hari kita stop ya, istirahat," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Kalau dirasa masih kurang, kita bisa tambahkan 21 hari begitu seterusnya sampai wanita tersebut merasakan perubahan yang signifikan," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Tapi kalau muncul efek samping, efek samping apa, adanya flek-flek darah seperti menstruasi maka kita stop," ulas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Hal ini karena flek yang keluar merupakan tanda bahwa hormon estrogen yang ditambahkan sudah cukup.
Baca juga: Berbagai Penyebab Kanker Serviks yang Tidak Banyak Diketahui, Simak Kata dr. Anik Suryaningsih Sp.OG

Baca juga: dr. Roland Frederik Berikan Penjelasan Mengenai Penggunaan Kosmetik & Pewarna Rambut saat Hamil
"Biasanya dengan kadar yang ada itu cukup," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Karena tubuh nanti akan terjadi menstruasi, ya itulah irama tubuh," timpal Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Nantinya flek tersebut akan hilang dengan sendirinya, biasanya 2 atau 3 hari akan hilang.
Setelah itu, dengan kadar estrogen yang ada juga akan diberikan obat oleh dokter yang menangani.
Obat yang diberikan adalah obat untuk meningkatkan hasrat seksual.
Sehingga dengan meningkatkan hasrat seksual pasien, tidak hanya seksual aja yang diperbaiki, namun mood atau suasana hati juga akan meningkat.
Baca juga: Amankah Memelihara Kucing saat Sedang Hamil? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik

Baca juga: Dental Floss Bisa Deteksi Lubang pada Gigi, Bagaimana Caranya? Simak Penjelasan drg. Anastasia
"Mood ini kan sudah, bukan hanya mood untuk hubungan seks lo. Mood hidup supaya nggak depresi, supaya nggak cemas. Nah itu kita berikan," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Sehingga secara psikologi, mood wanita tersebut akan stabil.
Baca juga: Gejala Karies Susu Botol Biasanya Tidak Disadari oleh Orang Tua, Ada Baiknya Memahami Tanda-tandanya
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 24 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.