TRIBUNHEALTH.COM – Istilah overthinking sering kali diucapkan oleh kaum muda.
Dalam kajian psikologi, overthinking dapat diartikan cara berpikir yang berlebihan dan mengarah pada hal yang negatif.
Namun dalam kehidupan masyarakat makna tersebut bergeser, overthinking diartikan sebagai pemikiran berlebihan saja.
Sebagai contoh sederhana overthinking adalah mahasiswa yang cemas dan takut ketika hendak melakukan presentasi.
Baca juga: Metode Merapikan Gigi yang Bisa Dilakukan, Ketahui Prosedurnya dari drg. Deviana Maria Anastasia

Baca juga: Bakteri Jadi Pemicu Terbanyak Infeksi Rongga Mulut, Ini Penjelasan drg. Erni Marliana, Sp.PM Phd
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktik Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Baca juga: Deteksi Osteoporosis dengan Pemeriksaan Berikut Ini, Simak Panduan dr. Ray Hendry, Sp. OT

Baca juga: Cegah TBC dengan Imunisasi BCG, Gratis? Ini Jawaban Dr. dr. Rini Savitri Daulay, MKed(Ped), SpA(K).
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apa benar jika pikiran negatif alias negative thinking bisa berlanjut menjadi overthinking?
Haura, Tinggal di Pare.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Bisa saja terjadi.
Apabila orang terlalu banyak berpikir negatif akhirnya menjadi overthinking.
Dimana pemikiran dibuat menjadi berlebihan.
Misalnya menyalahkan diri sendiri terus menerus.
Baca juga: Mungkinkah Asam Lambung Serang Anak-anak? Ini Kata dr. Erick Herrianto Dwiputra

Baca juga: Curigai Tanda-tanda Asam Lambung Berikut Ini, Simak dr. Eric Herrianto Dwiputra
Akibatnya kualitas hidupnya menjadi berantakan.
Pada akhirnya bisa menyebabkan kecemasan, menyebabkan depresi, padahal apabila mau bisa menyelesaikan masalahnya.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Ini Kenali Perbedaan Antara Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.