TRIBUNHEALTH.COM - Masalah kolesterol hingga saat ini masih banyak dikeluhkan oleh sebagian masyarakat.
Kolesterol bisa terjadi pada siapa saja, termasuk usia muda.
Untuk mengantisipasi kolesterol naik, dokter biasanya akan menganjurkan penderita kolesterol menjalankan pola hidup sehat. Seperti berolahraga.
Baca juga: 3 Tips Turunkan Berat Badan, Olahraga Pagi Hari hingga Siapkan Makan Siang Sendiri
Namun pada beberapa orang dengan riwayat kolesterol tinggi, justru memilih mengandalkan obat penurun kolesterol tanpa berolahraga.
Lantas bagaimana pandangan dokter mengenai hal tersebut?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Indra Wijaya memberikan ulasannya.
Berdasarkan penuturannya, untuk menjaga kolesterol stabil dibutuhkan pola hidup yang sehat.
Seperti:
Baca juga: Banyak Aktivitas Fisik dan Hindari Minuman Manis Jadi Kunci Hilangkan Lemak Visceral
- Makan rendah lemak
- Berolahraga
- dan konsumsi obat jika diperlukan.
Maka konsumsi obat ini harus sesuai dengan indikasi dari dokter.
"Karena dokter yang akan memutuskan apakah obat itu perlu dikonsumsi seterusnya atau sementara," ucap Indra.
Baca juga: Hindari Makanan Bersantan saat Berbuka bagi Penderita Asam Lambung, Ahli Gizi Ungkap Bahayanya
Lebih lanjut, untuk penderita kolesterol yang tidak sempat atau malas berolahraga, biasanya dokter memiliki kiat-kiat khusus agar tidak selalu bergantung dengan obat.
Sehingga obat hanya akan diberikan oleh dokter jika memang diperlukan.
Waspada Kolesterol Naik
Kolesterol naik seringkali dikeluhkan dengan berbagai gejala.
Namun sebenarnya adapula beberapa orang yang mengalami kenaikan kolesterol tanpa disertai dengan gejala.
Indra menyebut, kolesterol naik bisa datang sewaktu-waktu.
Bahkan bisa terjadi pada orang yang sehat alias tidak memiliki kolesterol sekalipun.
Kondisi ini dikaitakan dengan faktor makanan yang akan dikonsumsi.
Baca juga: Pengidap Kolesterol Tinggi Aman Konsumsi Telur, Berapa Batas Maksimalnya?
"Hati memproduksi kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh sekitar 70 hingga 75 %."
"Sisanya, sekitar 25 % kolesterol didapat dari makanan yang dikonsumsi," jelas Indra.
Maka dari itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat.
Salah satunya dengan menjaga makanan rendah lemak.
Makanan yang bisa meningkatkan kolesterol adalah yang mengandung tinggi lemak.
Beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi lemak, ialah daging dan Ice cream.
Baca juga: Kenali Gejala-gejala Khas yang Timbul Jika Mengalami Scabies Menurut dr. Hari Purwanto, Sp.DV.
Disamping makanan, penyakit dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mencetuskan peningkatan kolesterol.
Maka dari itu saat mengonsumsi obat atau menderita penyakit tertentu, perlu mendapatkan evaluasi dari dokter yang menangani.
Selain itu pula, kolesterol tinggi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kolesterol tinggi bisa dialami meskipun telah menjaga pola makan dan berolahraga.
"Tentunya tidak banyak. Tetapi ada dalam data penyakit kedokteran," jelas Indra.
Tanda Kolesterol Naik
Seringkali tanda kolesterol naik paling banyak dijumpai adalah merasakan berat pada area leher atau pundak.
Namun rupanya kenaikan kolesterol juga tidak selalu menunjukkan gejala.
Baca juga: Minum Minyak Kelapa Dapat Melancarkan Persalinan dan Kurangi Efek Nyeri, Benarkah? Dokter Menjawab
Sehingga terkadang sulit untuk dideteksi.
Walau begitu untuk mengantisipasinya, perlu melakukan cek laboratoroium.
Usia berapa saja bisa melakukan deteksi alami penyakit kolesterol hanya dengan pemeriksaan darah melalui laboratorium.
"Kebanyakan seperti itu (berat pada area leher atau pundak) untuk pasien-pasien yang memang merasakan kolesterol tinggi dari hasil lab darahnya."
"Tetapi tidak spesifik, ada yang tidak bergejala. Satu yang kita lihat adanya keluhan berat pada leher," jelas Indra.
Beberapa gejala lain yang biasa muncul pada saat kolesterol naik ialah pusing dan mudah lelah.
Jangan Atasi secara Sembarangan
Lebih lanjut, saat alami kolesterol jangan mecoba melakukan pengobatan secara sembarangan.
Karena obat kolesterol memiliki berbagai tipe dan indikasi.
Baca juga: Organ Tubuh Penderita Diabetes yang Sering Terkena Benturan Berisiko Mengalami Luka Diabetes
Ditambah setiap penyakit berbeda yang disesuaikan dengan jenis dan dosis.
"Jadi jangan coba-coba (beli obat bebas) karena bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Maka saran terbaik yang dianjurkan adalah datang ke dokter untuk melalukan Medichal check up atau konsultasi dengan dokter.
Mala dokter akan menganjurkan tes darah lalu dievalusi.
"Jadi apa yang boleh minum obat dan apa yang tidak boleh," ungkap Indra.
Baca juga: Belum Ada Obat untuk Mengatasi Vitiligo, dr. Arini Widodo, Sp. KK Ungkap Tujuan Penanganan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua penderita kolesterol bisa mengonsumsi obat.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Indra Wijaya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (7/5/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)