Breaking News:

Varian Baru Corona B1525 Ditemukan di Indonesia, Dibawa dari Malaysia

Virus varian baru corona jenis B1525 kembali ditemukan di Indonesia. Virus varian baru ini diduga lebih cepat menular dari pada varian sebelumnya.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
Gambar Vektor Kunst dari Pixabay
Ilustrasi - Virus corona 

TRIBUNHEALTH.COM - Varian baru virus corona kembali ditemukan di Indonesia.

Kementerian kesehatan menyebutkan varian baru jenis B1525 ini ditemukan pada seorang pekerja migran Indonesia yang berpergian dari Malaysia ke Batam, Kepulauan Riau.

"Iya, satu spesimen pos di Ferbruari di PMI atau Pekerja Migran Indonesia Malaysia ini pasien covid-19 di batam," ungkap Direktur Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Di Jayapura Papua, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan atas lonjakan drastis kasus covid-19 di Papua Nugini.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac? Simak Berikut Ini

Baca juga: Covid-19 Memicu Terjadinya Depresi Pada Masa Pandemi

Dilansir dari Youtube KompasTv, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tentang varian baru corona (15/04/21).

"Varian baru itu dicirikan penularannya lebih cepat. Varian baru itu secara final belum dibuktikan mematikan, tapi sudah final dibuktikan penularannya lebih cepat. Jadi kita harus waspada kalau ada daerah-daerah yang naiknya tinggi. Termasuk India, Filipina, dan Papua Nugini," ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay)

"Jadi di Papua Nugini ini naiknya tinggi sekali dalam beberapa bulan terakhir. Jadi yang ada di perbatasan harus hati-hati," lanjut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menjelaskan mutasi virus corona.

"Setiap virus selalu bermutasi dari waktu ke waktu. Kalau virus itu bereplikasi dan bertambah banyak maka dia ada perubahan yang namanya mutasi, jadi mutasi itu bakal terjadi" ungkap Tjandra Yoga.

"Pertama, mutasi ini akan berdampak pada kemampuan PCR dalam mendiagnosis. Kedua, dampak mutasi atau varian baru terhadap penularan. Ketiga, dampak mutasi terhadap berat ringannya penyakit," lanjut Tjandra Yoga.

2 dari 2 halaman

Mutasi virus covid-19 dapat berdampak pada kemampuan deteksi tes PCR hingga tingkat keparahan penyakit.

Baca juga: Mengenal Anafilaktik setelah Vaksin Covid-19

Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya

Selain Eropa, gelombang ketiga kasus covid-19 terjadi di India.

Kasus covid harian yang terjadi di India sempat mencapai angka 200.000 per hari.

Hal ini menambah peningkatan kasus covid di dunia hingga 9 persen lebih.

Melansir dari laman covid19.co.id, kasus positif di Indonesia mencapai 1.626.812 per tanggal 22 April 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Baca juga: Meski Vaksin Tidak Membatalkan Puasa, MUI Sarankan Melakukan Vaksinasi Pada Malam Hari

Baca juga: Mengenal Penyakit Sindrom Karpal Tunnel atau Carpal Tunnel Syndrom (CTS) dan Gejala-gejalanya

Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Penyakit Jantung, Berikut Ulasan Dokter

Selanjutnya
Tags:
virus coronavarian virus covid-19Covid-19
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved