Breaking News:

Mengenal Anafilaktik setelah Vaksin Covid-19

Anafilaktik merupakan gejala shock yang terjadi pasca melakukan vaksinasi dan juga terjadi karena faktor lain.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
Tribunnews.com
Ilustrasi COVID-19 

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi Covid-19 kemungkinan akan menimbulkan reaksi dari ringan hingga berat bagi para penerimanya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Komas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan menuturkan, reaksi anafilaktik akibat vaksinasi sangat jarang terjadi.

Apa itu Anafilatik?

Dilansir dari Tribunnews.com, Anafilatik merupakan shock yang terjadi pada seseorang karena reksi alergi yang berat.

Baca juga: Waspada Munculnya Varian Baru COVID-19 E484K Terdeteksi di Indonesia

Baca juga: Jangan Salah Sebut, Ini Perbedaan Flu dan Covid-19 yang Perlu Diketahui

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay)

Apabila seseorang mengalami shock anafilatik pasca melakukan vaksinasi maka, orang tersebut perlu membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat.

Dari satu juta dosis vaksin, terjadi sebanyak satu atau dua kasus yang mengalami reaski anafilaktik.

Selain disebabkan oleh vaksin, reaksi anafilatik juga bisa terjadi akibat faktor lain.

Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain adalah :

- Faktor terhadap antibiotik

- Kacang

2 dari 3 halaman

- Nasi

- Zat kimia

Baca juga: Berikut Tips Menjaga Kesehatan Jiwa di Tengah Pandemi COVID-19

Baca juga: Simak Berbagai Proses Penularan Covid-19 yang Perlu Diketahui

Dilansir dari Tribunnews.com, Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, dr. Sp.A(K), MM. yang merupakan guru besar UNPAD sekaligus ketua tim riset uji klinis vaksin sinovac menambahkan, bahwa kejadian anafilatik pasti terjadi untuk penyuntikan skala besar.

"Sehingga sudah menjadi tugas fasilitas pelayanan kesehatan harus siap mengantisipasi kemungkian kejadian tersebut."

Ilustrasi protokol kesehatan Covid-19, mengenakan maser
Ilustrasi protokol kesehatan Covid-19, mengenakan maser (Pixabay)

Prof. Dr Kusnadi menegaskan bahwa vaksinasi memiliki manfaat yang jauh lebih besar dari pada risikonya:

1. Vaksinansi yang saat ini dipakai dalam program vaksinasi yang aman.

2. Sesuai dengan rekomendadi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)

3. Memiliki reaksi lokal dan efek sistemik yang rendah

4. Memiliki imunogenitas tinggi

5. Efektif mencegah covid-19

3 dari 3 halaman

Pemerintah telah dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Dalam Permenkes itu, tercantum anafilaktik sebagai upaya perfentif apabila kejadian ikutan atau anafilaktif pasca melakukan vaksinasi covid-19.

Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Resmi Mendapatkan Izin dari BPOM dan MUI

Baca juga: Sederet Fakta dan Mitos Covid-19, Suhu Panas Tak Bisa Cegah Virus Corona

Reaksi dari anafilaktif tergolong dalam kategori KIPI serius.

Sehingga apabila terjadi KIPI serius pasca vaksinasi maka kejadian tersebut harus segera dilaporkan secara berjenjang ke pihak terkait.

Pada hal ini, petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi akan melakukan investigasi terkait dengan kejadian KIPI serius ini.

Baca juga: Pascapandemi Covid-19, Jumlah Anak Mengalami Risiko Obesitas Dapat Semakin Meningkat

Baca juga: Apa Itu Long Covid-19? Ini Penjelasan serta Gejala yang Perlu Diketahui

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Selanjutnya
Tags:
AnafilaktikVaksin Covid-19Covid-19
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved