TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya varian baru virus corona dengan kode E484K dalam 2 bulan terakhir di Tokyo, Jepang.
Ada sekitar 12 dari 36 pasien positif terbukti terinfeksi virus corona kode E484K.
Wiku Adisasmito juru bicara satuan tugas penanganan COVID-19 menjelaskan jika varian baru tersebut adalah mutasi dari varian B117.
Virus E484K ditemukan pada varian Afrika Selatan (B.1.351) atau Brazil (B.1.1.28).
Sebanyak 70% pasien di rumah sakit di Tokyo, Jepang terinfeksi mutasi corona E484K.
Baca juga: Dokter Jelaskan Mengapa Covid-19 Masih Berlarut, Soroti Penerapan Protokol Kesehatan Masyarakat
Baca juga: Simak Berbagai Proses Penularan Covid-19 yang Perlu Diketahui
Berdasarkan penelitian, varian virus ini lebih cepat menular dibanding virus-virus sebelumnya.
Diharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Wiku Adisasmito menjelaskan jika pemerintah sudah melakukan proses skrining di pintu masuk warga negara asing.
Kementrian kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan jika mutasi COVID-19 E484K sudah masuk ke Indonesia.
Namun Siti Nadia Tarmizi belum bisa memastikan apakah E484K dibawa oleh pelaku yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau bukan.
Baca juga: Obat Kumur Tak Bisa Tangkal Covid-19, Dokter Tekankan Lebih Penting Protokol Kesehatan
Baca juga: Berikut Tips Menjaga Kesehatan Jiwa di Tengah Pandemi COVID-19
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang COVID-19 ada di sini