TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Hipertensi yang dibiarkan tanpa perawatan dapat memicu berbagai efek samping dan risiko komplikasi yang mengancam nyawa.
Tekanan darah yang terlalu tinggi turut memberikan tekanan terus-menerus pada dinding arteri, menyebabkan jantung dan organ vital lainnya bekerja lebih keras dari biasanya.
Dalam jangka panjang, ini bisa melemahkan pembuluh darah, yang menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, kehilangan penglihatan, dan gangguan otak.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraian lengkap efek samping hipertensi.
1. Kerusakan jantung dan kardiovaskuler
Jantung adalah salah satu organ pertama yang terpengaruh oleh tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang konstan terhadap dinding arteri membuat jantung bekerja lebih keras, yang menyebabkan penebalan otot dan penurunan efisiensi seiring waktu.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai hipertrofi ventrikel kiri, meningkatkan risiko gagal jantung dan penyakit arteri koroner.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur (aritmia) dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Baca juga: Dok, Apakah Pengobatan Jantung dalam Waktu Lama Aman untuk Kesehatan Ginjal?
2. Risiko stroke
Hipertensi adalah salah satu penyebab utama stroke, yang terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah.
Tekanan tinggi yang terus-menerus melemahkan arteri otak, membuatnya lebih rentan pecah atau menggumpal.
Hal ini juga dapat mengurangi aliran oksigen ke jaringan otak, meningkatkan risiko demensia vaskular dan penurunan kognitif.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Hypertension Journal menemukan bahwa peningkatan tekanan darah secara signifikan meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah kecil dan gangguan memori di kemudian hari.
Oleh karena itu, mempertahankan tingkat tekanan darah yang optimal dapat membantu menjaga fungsi otak dan mengurangi risiko stroke.
3. Masalah penglihatan
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah halus di mata, yang menyebabkan retinopati hipertensi.
Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, ketegangan mata, atau dalam kasus ekstrem, kehilangan penglihatan permanen.
Hipertensi juga meningkatkan risiko glaukoma dan kerusakan saraf optik, yang keduanya dapat sangat memengaruhi penglihatan.
Baca juga: 5 Cara Turunkan Berat Badan Anak yang Obesitas, Sehat Tanpa Menyiksa
4. Kerusakan arteri dan aterosklerosis
Tekanan darah tinggi yang terus-menerus merusak lapisan dalam arteri, menyebabkannya mengeras dan menyempit.
Proses ini, yang dikenal sebagai aterosklerosis, yang dapat mengurangi aliran darah dan suplai oksigen ke organ-organ vital.
Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan aneurisma, tonjolan berbahaya di dinding arteri yang dapat pecah.
Menurut sebuah studi di European Heart Journal, orang dengan hipertensi yang tidak diobati hampir dua kali lebih mungkin mengalami komplikasi arteri mayor dibandingkan dengan mereka yang tekanan darahnya terkontrol.
5. Kerusakan ginjal
Ginjal memainkan peran kunci dalam menyaring limbah dan menyeimbangkan cairan.
Kabar buruknya, hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
Hal ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal, penyakit ginjal kronis (PGK), atau bahkan gagal ginjal pada kasus yang parah.
Tanda-tanda peringatan dini mungkin termasuk protein dalam urine atau pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Baca juga: Mitos atau Fakta Terlalu Sering Minum Kopi Bisa Sebabkan Terjadinya Batu Ginjal?
6. Disfungsi seksual
Tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi kehidupan seksual.
Pada pria, hipertensi memicu disfungsi ereksi, sementara pada wanita, dapat menyebabkan penurunan libido atau kesulitan mencapai gairah.
Karena fungsi seksual sangat bergantung pada kesehatan pembuluh darah, mengendalikan tekanan darah melalui penyesuaian gaya hidup dan perawatan medis dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan seksual dan kepercayaan diri secara keseluruhan.
(TribunHealth.com)