lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kurang tidur dapat secara diam-diam merusak kesehatan, suasana hati, dan produktivitas dalam bekerja.
Saat tidur tubuh tidak berhenti ‘beroperasi’, justru sedang melakukan perbaikan dan kalibrasi ulang yang penting.
Ini sebabnya kurang tidur bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Misalnya, orang yang kurang tidur cenderung masih merasa lelah saat pagi keesokan harinya, suasana hati yang buruk, hingga lebih rentan stres.
Untungnya, menerapkan tips berikut ini dapat membantu mendapatkan tidur yang cukup, baik dari segi durasi maupun kualitasnya.
Melansir NDTV, berikut penjelasannya.
1. Jadwal tidur
Terapkan jadwal tidur.
Pertahankan jadwal tidur yang konsisten, bahkan ketika akhir pekan.
Ini membuat tubuh menjadi ‘lebih peka’ kapan waktunya untuk tidur, serta kapan untuk beraktivitas.
2. Hindari kafein jelang tidur
Secangkir kopi memang sangat menyegarkan.
Namun, minum kopi mendekati waktu tidur bisa jadi ide buruk.
Hindari kafein dan makanan berat setidaknya 4-6 jam sebelum tidur.
Baca juga: Tidur Pakai Bantal vs Tanpa Bantal, Mana yang Paling Baik untuk Kesehatan?
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
Ciptakan lingkungan tidur yang gelap, tenang, dan sejuk.
Hal ini bisa membuat lebih tenang, dan menyiapkan otak untuk mudah tertidur.
4. Hindari screen time jelang tidur
Siapa yang tidak menggunakan sosial media?
Sayangnya, scrolling sosial media jelang waktu tidur ternyata bukan pilihan yang bijak.
Batasi screen time satu jam sebelum tidur untuk menghindari cahaya biru mengganggu produksi melatonin.
5. Teknik relaksasi
Berlatihlah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam.
Hal ini akan membuat Anda lebih tenang.
Langkah ini biasa digunakan untuk mengelola stres.
Baca juga: 6 Fakta Kaki Terasa Dingin padahal Cuaca Normal, Bisa Jadi Dampak Penyakit Diabetes
6. Jangan ragu konsultasi dokter
Konsultasikan dengan dokter jika masalah berlanjut.
Tidur bukan sekadar waktu istirahat bagi tubuh, melainkan pilar fundamental kesehatan.
Mengabaikan tanda-tanda kurang tidur dapat memicu serangkaian masalah kesehatan lebih lanjut.
(TribunHealth.com)
