TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas sering kali dikaitkan dengan orang dewasa, padahal anak-anak juga bisa mengalaminya.
Kondisi ini terjadi akibat penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh sehingga berat badan jauh di atas normal.
Bila tidak segera ditangani, obesitas pada anak bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari tekanan darah tinggi, kolesterol, hingga diabetes.
Tidak semua anak yang terlihat gemuk otomatis mengalami obesitas. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, tinggi, dan berat badan anak.
Faktor Risiko Obesitas pada Anak
1. Riwayat Keluarga
Anak yang lahir dari orang tua obesitas cenderung lebih berisiko mengalami hal serupa. Selain faktor genetik, pola makan dan gaya hidup keluarga ikut berpengaruh.
Baca juga: 6 Dampak Buruk Stunting pada Anak yang Disepelekan Orangtua
2. Pola Makan Tidak Sehat
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, makanan tinggi lemak jenuh, dan camilan kemasan menjadi penyebab utama obesitas. Anak biasanya tertarik dengan makanan berwarna menarik atau bercita rasa manis.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Anak yang jarang berolahraga atau lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget cenderung menyimpan kalori berlebih. Kalori yang tidak terbakar akan menumpuk sebagai lemak.
4. Faktor Psikologis dan Obat-obatan
Sebagian anak melampiaskan stres, rasa bosan, atau emosi dengan makan berlebihan. Selain itu, konsumsi obat tertentu, seperti lithium, prednison, atau amitriptyline, juga dapat meningkatkan risiko obesitas.
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengajari Anak Berbicara, Sering-sering Ajak Si Kecil Bicara Moms
Dampak Obesitas pada Anak
Obesitas tidak hanya membuat anak sulit bergerak, tetapi juga berdampak luas pada kesehatan fisik maupun mental:
- Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol
Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah yang memicu penyakit jantung dan stroke di masa depan.
- Diabetes Tipe 2
Berat badan berlebih membuat tubuh lebih sulit mengendalikan gula darah. Akibatnya, anak rentan mengalami resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
- Gangguan Pernapasan
Penumpukan lemak di sekitar leher dan dada dapat mempersempit saluran pernapasan. Anak obesitas lebih sering mendengkur, menderita asma, atau mengalami sleep apnea.
Baca juga: 11 Cara Alami Atasi Pilek pada Anak agar Cepat Sembuh dan Tidur Lebih Nyenyak
- Nyeri Sendi
Beban tubuh yang berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama lutut, pinggul, dan punggung, sehingga menimbulkan rasa sakit bahkan risiko cedera.
- Gangguan Tidur
Sleep apnea dan kebiasaan mendengkur berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur, membuat anak mudah lelah dan sulit berkonsentrasi di siang hari.