TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan membawa banyak perubahan dalam tubuh ibu hamil, termasuk kondisi kulitnya.
Perubahan hormonal, peningkatkan aliran darah, dan peregangan kulit dapat menyebabkan berbagai masalah kulit yang umum dialami ibu hamil.
Munculnya masalah kulit selama kehamilan sering menjadi keluhan bagi para ibu hamil.
Kondisi ini sering kali membuat ibu hamil merasa tidak percaya diri.
Baca juga: 7 Kesalahan yang Tanpa Disadari Sering Dilakukan Ibu Hamil, Apa Saja?
Karena itu, pentingnya untuk mengetahui masalah kulit apa saja yang bisa terjadi selama kehamilan.
Dengan begitu, ibu hamil bisa meminimalisir terjadinya masalah kulit ini.
Masalah Kulit yang Kerap Terjadi Selama Masa Kehamilan
Berikut ini beberapa masalah kulit yang kerap terjadi pada ibu hamil di masa kehamilannya.
1. Bercak hitam pada wajah atau melasma
Melasma adalah masalah kulit yang kerap dialami oleh ibu hamil, di mana kondisi ini ditandai denga nmunculnya bercak hitam pada beberapa bagian kulit wajah, seperti dahi, pipi, dagu, dan sekitar bibir.
Munculnya bercak hitam pada wajah disebabkan oleh perubahan hormon saat kehamilan, yang memicu tubuh untuk memproduksi melanin.
Untuk mencegah terjadinya melasma selama kehamilan, ibu hamil bisa menggunakan tabir surya secara rutin dengan SPF minimal 30 saat keluar rumah.
Selain itu, kenakan topi atau payung yang dapat melindungi kulit, agar kulit tidak terpapar dengan sinar matahari secara langsung.
Berikut ini Bioaqua, produk pelembap untuk mengunci kelembapan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Alasan Timun Bagus Dikonsumsi Ibu Hamil, Cegah Dehidrasi hingga Menghilangkan Stretch Mark
2. Stretch mark
Stretch mark sering muncul saat hamil karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil.
Kondisi ini sering terjadi saat ibu hamil mengalami penambahan berat badan dan kandungan semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan.
Tingginya kadar hormon juga dapat mengganggu keseimbangan protein kulit dan membuat kulit lebih tipis.
Akibatnya, kulit yang tertarik lebih rentan meninggalkan bekas.
Untuk meminimalisir munculnya stretch mark, ibu hamil diimbau untuk menghindari kenaikan berat badan secara drastis.
Selain itu, ibu hamil juga bisa memijat perut dengan minyak atau krim untuk memicu pertumbuhan jaringan baru, serta mengonsumsi vitamin E, vitamin C, zinc, dan silica untuk menjaga kulit tetap sehat.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ibu hamil akan mengonsumsi beberapa jenis vitamin untuk menjaga kesehatan kulit.
3. Jerawat
Perubahan hormon selama hamil dapat membuat kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum.
Hal ini dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat dan memperparah jerawat yang sudah ada.
Untuk mengurangi risiko munculnya jerawat selama hamil, ibu hamil dapat melakukan beebrapa langkah seperti berikut.
- Membersihkan wajah dua kali sehari dengan sabun wajah berbahan ringan tanpa pewangi
- Menggunakan pelembap atau kosmetik berlabel oil-free atau non-comedogenic.
Jika ingin menggunakan obat jerawat, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kulit agar mendapatkan obat jerawat yang aman untuk ibu hamil.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Ibu Hamil Kurang Asam Folat, Salah Satunya Mudah Lemas dan Lelah
4. Spider veins
Spider veins adalah kondisi ketika pembuluh darah kecil pada bagian pipi pecah dan terlihat jelas seperti jaring laba-laba.
Kondisi ini adalah perubahan kulit yang umum terjadi pada ibu hamil.
Volume darah yang meningkat saat hamil dapat memberikan tekanan pada pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler rentan pecah karena dindingnya yang tipis dan ketika pecah akan memunculkan spider veins, terutama di area wajah.
Untuk mengurangi risiko ini, lindungi wajah ibu hamil dari panas atau dingin yang ekstrem.
Pembuluh darah akan memudar ketika kadar hormon kehamilan menurun setelah melahirkan.
Baca juga: Adakah Krim Tertentu yang Bisa Mencegah Timbulnya Stretch Mark pada Ibu Hamil? Dokter Kulit Menjawab
5. Perubahan pigmentasi kulit
Perubahan pigmentasi kulit bisa terjadi di beberapa bagian area tubuh ibu hamil.
Mulai dari area sekitar puting, paha bagian dalam, dan leher, akan menjadi lebih gelap karena perubahan pigmentasi kulit saat hamil.
Selain itu, juga akan muncul garis hitam dari pusar ke tulang kemaluan yang disebut dengan linea nigra.
Umumnya, garis ini memiliki lebar 1 cm dan muncul pada trimester kedua.
Garis ini akan memudar dalam beberapa minggu setelah ibu melahirkan.
Demikian beberapa masalah kulit yang bisa dialami oleh ibu hamil selama kehamilan berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 8 Daftar Kandungan Skincare Berbahaya yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Berikut ini moisturizer The Originiote Hyalucera untuk memperbaiki skin barrier, klik di sini untuk mendapatkannya.
The Originote Hyalucera Moisturizer
Hyaluron + Ceramide + with Chlorelina
Moisturizer yang diformulasikan dengan 2 jenis Hyaluron, Ceramide dan Chlorelina yang dapat membantu merawat skin barrier, serta menjaga keremajaan kulit.
Mengunci hidrasi pada kulit sehingga membuat kulit terasa kencang dan kekencangan kulit terjaga, membantu mencegah tanda-tanda penuaan dini dengan menjaga kelembapan kulit.
Berikut ini moisturizer The Originiote Hyalucera untuk memperbaiki skin barrier, klik di sini untuk mendapatkannya.