TRIBUNHEALTH.COM - Serat merupakan salah satu jenis karbohidrat yang punya peran penting dalam kesehatan anak, terutama pencernaan.
Ini sebabnya serat termasuk sumber yang tidak boleh ditinggalkan di tiap porsi makan anak.
Serat membantu memberikan rasa kenyang, cegah konstipasi, hingga mencegah kemungkinan kanker di masa mendatang.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Cegah konstipasi atau sembelit
Sembelit bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu pada anak.
Kabar baiknya, serat dapat mencegah dan mengatasi hal ini.
Serat tidak larut membantu menambah volume feses, sehingga proses BAB menjadi lebih lancar dan terhindar dari sembelit
Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh, dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu meredakan sembelit, seperti dilansir Healthline.

2. Memberikan rasa kenyang
KidsHealth melansir, asupan serat membantu anak merasa kenyang.
Ini membuat mereka tidak makan berlebihan, sehingga mencegah kemungkinan obesitas.
Seperti diketahui, obesitas merupakan faktor yang meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk saat masih anak-anak maupun dalam jangka panjang.
3. Menyehatkan usus
National Institutes of Health melansir, asupan serat punya peran penting dalam menjaga pencernaan anak tetap sehat.
Serat turut berperan dalam menjaga struktur serta fungsi bakteri baik dalam usus.
Sebaliknya, pola makan kurang serat dapat mengganggu kinerja dari bakteri baik tersebut.
Selain itu, serat juga baik untuk pencernaan secara luas, tidak hanya usus saja.
Baca juga: 9 Makanan Kaya Serat yang Dipercaya Ahli untuk Menurunkan Berat Badan Secara Permanen
4. Menyehatkan jantung
Serat dapat mendukung kesehatan jantung.
Mengonsumsi cukup serat sejak anak-anak dapat mencegah potensi penyakit jantung di masa mendatang.
Asupan serat yang baik juga dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah.
5. Cegah kolesterol tinggi
Healthline melansir, serat larut yang kental juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan 14.505 peserta menemukan penurunan kolesterol LDL yang signifikan setelah suplementasi serat larut.
Selain menurunkan kadar kolesterol, studi telah menemukan bahwa meningkatkan asupan serat makanan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

6. Cegah kanker
Studi terbaru telah mengaitkan asupan tinggi makanan kaya serat dengan penurunan risiko kanker kolorektal.
Namun, perlu dicatat, makanan utuh berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh juga mengandung berbagai nutrisi sehat dan antioksidan lain.
Semua itu dapat saling berkontribusi dalam mencegah risiko kanker.
Namun, karena serat dapat membantu menjaga kesehatan dinding usus besar, banyak dokter percaya bahwa serat berperan penting dalam mencegah kanker.
8 Contoh Makanan Kaya Serat

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini makanan kaya serat untuk meningkatkan kesehatan usus
1. Oat
Oat kaya akan beta-glukan, serat larut yang meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat dan membantu mengatur pergerakan usus.
Mengonsumsi oatmeal setiap hari merupakan cara mudah untuk meningkatkan kesehatan usus.
2. Apel
Apel mengandung pektin, sejenis serat larut yang berfungsi sebagai prebiotik, yang mendorong produksi SCFA.
Mengonsumsi satu apel sehari dapat meningkatkan pencernaan dan keanekaragaman mikroba.
3. Kacang lentil
Kaya akan serat larut dan tidak larut, lentil meningkatkan jumlah tinja, mengatur pergerakan usus, dan menyediakan nutrisi penting bagi mikroba usus.
4. Biji chia
Biji chia membentuk zat seperti gel di dalam usus, yang mendukung pembentukan tinja dan memberi makan bakteri baik.
Tambahkan biji chia ke dalam smoothie atau yogurt untuk meningkatkan serat.
5. Ubi jalar
Kandungan serat tak larut yang tinggi, ubi jalar meningkatkan motilitas usus dan mendukung mikrobioma yang sehat.
Pati resistan yang terkandung di dalamnya juga memberi makan bakteri yang bermanfaat.
6. Brokoli
Brokoli mengandung campuran serat dan senyawa seperti sulforafan, yang mengurangi peradangan usus dan mendorong keragaman mikroba.
7. Biji rami
Biji rami merupakan sumber serat larut dan omega-3 yang sangat baik.
Biji rami meningkatkan keteraturan tinja dan meningkatkan produksi SCFA untuk kesehatan usus yang lebih baik.
8. Biji-bijian utuh
Beras merah, quinoa, dan gandum utuh merupakan sumber serat tidak larut yang sangat baik, yang menambah jumlah tinja dan mendukung bakteri usus yang bermanfaat.
(TribunHealth.com)