TRIBUNHEALTH.COM - Setelah proses melahirkan, perasaan bahagia, haru, dan lega, pasti akan dirasakan oleh ibu setelah melihat buah hatinya.
Ibu akan memasuki proses menyusui dan mengasuh bayi usai persalinan.
Proses menyusui dan mengasuh bayi bukanlah perkara yang mudah, terlebih ibu baru yang harus belajar untuk merawat sang buah hatinya dan merawat dirinya sendiri.
Terkadang, hal ini menyebabkan ibu mengalami kelelahan fisik dan emosi di minggu-minggu awal setelah melahirkan.
Inilah yang akhirnya menyebabkan seorang ibu rentan mengalami hal-hal berikut setelah melahirkan.
Baca juga: 4 Penyebab Berat Badan Susah Turun Setelah Melahirkan, Jarang Disadari para Ibu
Kondisi yang Rentan Dialami Ibu Setelah Melahirkan
Berikut ini terdapat beberapa kondisi yang rentan dialami oleh ibu usai melahirkan sang buah hati.
1. Sindrom baby blues

Sindrom baby blues adalah kondisi yang rentan dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan.
Ibu cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kekurangan waktu untuk diri sendiri, karena itu setelah melahirkan mereka rentan mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.
Usai melahirkan, kadar homron akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati.
Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, sehingga menyebabkan ibu tidak cukup tidur.
Umumnya, baby blues ini akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu.
Kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan.
Namun, jika gejalanya tidak hilang setelah beberapa minggu atau justru memburuk, ibu harus segera berkonsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya
Baca juga: 6 Cara Efektif Mencegah Terjadinya Baby Blues Setelah Melahirkan
2. Sumbatan saluran ASI

Setelah melahirkan, ibu dianjurkan untuk menyusui atau memberikan ASI eksklusif pada si kecil.
Meski begitu, beberapa ibu mengalami kendala saat menyusui, salah satunya adalah mengalami penyumbatan pada saluran ASI.
Saluran ASI yang tersumbat pada dasarnya dapat terjadi jika ASI diproduksi lebih cepat daripada pengosongannya.
Hal ini menyebabkan ASI menumpuk di salurannya, sehingga jaringan di sekitar saluran ASI menjadi bengkak, meradang, dan akhirnya menyumbat aliran ASI.
Saluran ASI yang tersumbat, umumnya terjadi karena ibu tidak sering menyusui bayi atau memerah ASI.
Untuk mengatasi hal ini, ibu dianjurkan untuk menyusui atau memompa ASI lebih sering, mengompres dan memijat payudara, memperhatikan pelekatan saat menyusui, hingga mencukupi kebutuhan cairan.
Baca juga: 5 Cara Efektif Mengencangkan Perut Kendur Setelah Melahirkan, Selain Olahraga Bisa Lakukan Hal Ini
3. Wasir

Wasir setelah melahirkan adalah salah satu keluhan yang sering terjadi.
Penyebabnya beragam, mulai dari akibat proses persalinan hingga mengalami sembelit.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar dubur.
Benjolan ini biasanya disertai dengan rasa gatal, nyeri, dan terkadang menyebabkan buang air besar berdarah.
Wanita hamil yang mengalami wasir umumnya lebih rentan untuk mengalami wasir setelah melahirkan.
Untuk mengatasi wasir setelah melahirkan, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat, tidak menunda buang air besar, meluangkan waktu untuk berolahraga, hingga menghindari duduk terlalu lama.
Demikian beberapa kondisi yang rentan dialami oleh ibu setelah melahirkan.
Kondisi di atas bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Cara Efektif Mengatasi Sembelit Setelah Melahirkan, Termasuk Memperbanyak Air Putih
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.