Breaking News:

5 Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Asupan Protein, Salah Satunya Mudah Dehidrasi

Meskipun mengonsumsi protein sangat disarankan, namun protein tidak boleh dikonsumsi berlebihan, berikut tanda tubuh kelebihan protein.

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
freepik.com
ilustrasi makanan tinggi protein, berikut tanda tubuh kelebihan protein 

TRIBUNHEALTH.COM - Protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Kebutuhan jumlah protein pada masing-masing orang berbeda-beda, yang bisa disesuaikan dengan usia hingga jenis kelamin.

Angka kecukupan gizi (AKG) protein yang direkomendasikan AS saat ini bagi kebanyakan orang adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. 

Baca juga: 9 Daftar Makanan dan Minuman yang Bantu Mengatasi Rasa Lesu di Siang Hari

ilustrasi makanan tinggi protein, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan protein
ilustrasi makanan tinggi protein, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan protein (kompas.com)

Meskipun mengonsumsi protein sangat disarankan, namun protein tidak boleh dikonsumsi berlebihan. 

Mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu. 

Untuk itu, pentingnya mengetahui tanda-tanda tubuh yang kelebihan mengonsumsi protein.

Lantas, apa saja tanda-tanda tubuh yang kebanyakan asupan protein? 

Baca juga: 8 Kacang-kacangan yang Menunjang Kesehatan Tubuh, Kaya Antioksidan hingga Turunkan Kolesterol Jahat

Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Asupan Protein

Dikutip dari Everyday Health, berikut ini beberapa tanda-tanda tubuh kelebihan asupan protein

1. Dehidrasi

ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi, tanda tubuh kelebihan protein
ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi, tanda tubuh kelebihan protein (health.kompas.com)
2 dari 4 halaman

Ketika Anda mengonsumsi protein lebih banyak daripada yang dibutuhkan tubuh, ginjal akan bekerja ekstra untuk memprosesnya. 

Saat protein dimetabolisme, nitrogen (komponen asam amino dalam protein) perlu dikeluarkan dari tubuh. 

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. 

"Satu-satunya cara ginjal membuang kelebihan nitrogen adalah dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga Anda mengalami dehidrasi," kata Babak Razani, MD, PhD. 

Gejala dehidrasi meliputi rasa haus, lelah, pusing, atau pening, serta mengalami kulit kering, mata cekung, atau mulut kering. 

Baca juga: Makan Keju Berlebihan? Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi

2. Urine berbusa atau berbuih

Ilustrasi urine berbuih, tanda tubuh kelebihan protein
Ilustrasi urine berbuih, tanda tubuh kelebihan protein (Kompas.com)

Jika urine terlihat berbusa, itu bisa menjadi tanda proteinuria atau tingginya kadar protein dalam urin. 

Ini adalah kondisi serius yang dapat menjadi indikator kerusakan ginjal. 

Beberapa studi menunjukkan, ada hubungan antara mengonsumsi protein dalam jumlah tinggi dan proteinuria. 

Ingin buang air kecil sepanjang waktu adalah salah satu gejala lain dari proteinuria dan mungkin juga merupakan indikasi lain bahwa Anda terlalu banyak mengonsumsi protein

3 dari 4 halaman

Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

3. Batu ginjal

ilustrasi penyakit batu ginjal, tanda tubuh kelebihan protein
ilustrasi penyakit batu ginjal, tanda tubuh kelebihan protein (kompas.com)

Mengonsumsi protein berlebih, khususnya protein hewani, biasanya tidak akan menyebabkan batu ginjal. 

Namun, kondisi ini perlu diwaspadai, terutama jika Anda memiliki riwayat batu ginjal atau memiliki faktor risiko seperti rentan terhadap infeksi saluran kemih. 

Tanda-tanda batu ginjal antara lain nyeri tajam di bagian samping tubuh, punggung bawah, dan perut, nyeri saat buang air kecil, serta adanya darah dalam urine. 

Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani dapat memicu batu ginjal, karena sering buang air kecil untuk membersihkan kelebihan nitrogen dari ginjal. 

Kondisi ini dapat mengganggu kadar keasaman khas dalam urine dan memicu produksi oksalat, zat dalam hati yang membentuk batu ginjal. 

Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan

4. Buang air besar tidak teratur

Ilustrasi buang air besar tidak teratur, tanda tubuh kelebihan protein
Ilustrasi buang air besar tidak teratur, tanda tubuh kelebihan protein (Pexels)

"Mengonsumsi nutrisi apa pun secara berlebihan, termasuk protein dapat menyulitkan pencernaan dan menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit," kata Razani. 

Konstipasi umum terjadi ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak protein

4 dari 4 halaman

Ini karena kebanyakan orang mengurangi nutrisi lain seperti serat saat mengonsumsi banyak protein, sehingga tidak memiliki pola makan seimbang untuk buang air besar. 

"Jika pola makan berprotein tinggi kekurangan serat, maka masalah usus mungkin merupakan akibat dari rendahnya asupan serat," kata Kristin Kirkpatrick, RDN.

Baca juga: Punya Kebiasaan Minum Kopi? 5 Hal Penting Ini Harus Diperhatikan dan Dihentikan

5. Berat badan bertambah

ilustrasi berat badan bertambah, tanda tubuh kelebihan protein
ilustrasi berat badan bertambah, tanda tubuh kelebihan protein (freepik)

"Diet protein sering dikatakan dapat membantu mengurangi rasa lapar, sehingga Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan," kara Razani.

Diet tinggi protein sering dikaitkan dengan penurunan berat badan.

Faktanya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa diet tinggi protein dapat menurunkan berat badan, dan beberapa orang justru mengalami kenaikan berat badan.

"Asupan protein berlebih, jika diimbangi dengan mengurangi asupan makanan lain, bauk untuk menurunkan berat badan," kata Razani.

"Namun, jika total asupan kalori lebih tinggi dari sebelumnya, meskipun semuanya dalam bentuk protein, maka berat badan bisa bertambah," lanjutnya. 

Baca juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Dapat Menyebabkan Hipertensi

Cara Mengurangi Asupan Protein

Dua cara yang baik untuk mengurangi asupan protein total adalah dengan berfokus pada ukuran porsi dan memastikan memasukkan makanan kaya nutrisi lainnya. 

Menjalankan diet Mediterania yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, polong, polongan, minyak zaitun, unggas, dan ikan tanpa lemak dapat membantu mendapatkan pola makan seimbang dengan jumlah protein dan nutrisi lain yang tepat. 

Sebelum Anda meningkatkan asupan protein, khususnya untuk menurunkan berat badan, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 7 Kebiasaan Baik di Sore Hari yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Berikut ini suplemen SENDIFIT untuk mengatasi permasalah asam urat, klik di sini untuk mendapatkannya. 

SENDIFIT adalah obat herbal yang diformulasikan khusus untuk mengatasi  bebagai macam keluhan sendi, tulang, asam urat dan rematik. 

Kandungan bahan aktif yang terdapat obat herbal SENDIFIT dipercaya dan terbukti cepat mengatasi radang dan nyeri.

Kandungan bahan aktif pada SENDIFIT diperoses secara khusus dengan rasio tinggi sehingga menghasilkan herbal yang berkhasiat cepat dan senyawa antoksidan yang mampu membuang/membersihkan sisa-sisa purin, sehingga asam urat dan rematik tidak kambuh lagi. 

Khasiat & manfaat SENDIFIT antara lain adalah meredakan nyeri sendi, mengatasi radang sendi, mempercepat penyembuhan patah tulang, mencegah pengapuran sedni, mengatasi dan mencegah asam urat, hingga mencegah keropos tulang/pengapuran tulang. 

Aturan pakai : 3 x 2 kapsul sehari. 

Berikut ini suplemen SENDIFIT untuk mengatasi permasalah asam urat, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Selanjutnya
Tags:
proteinAsupan proteinkelebihan proteinDehidrasitanda-tanda kelebihan proteinTribunhealth.com Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved