TRIBUNHEALTH.COM - Paru-paru adalah salah satu organ tubuh yang memiliki peran penting dalam sistem pernapasan.
Saat Anda bernapas, paru-paru bertugas mengambil oksigen dari udara ke aliran darah dan mengeluarkan karbondioksida dari darah.
Proses ini bisa terganggu, jika seseorang mengalami penyakit paru.
Ada banyak penyakit paru yang harus diwaspadai, mulai dari PPOK, asma, hingga TBC.
Membahas mengenai PPOK, asma, dan TBC, ada pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Paru, yakni dr. Thifla Farhani, Sp.P.
Ia menempuh kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, lulus tahun 2017.
Tak berhenti di situ saja, dr. Thifla tercatat sebagai mahasiswa spesialis paru di Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Sebelas Maret, yang lulus pada tahun 2024.
dr. Thifla juga pernah mengikuti organisasi PDPI Surakarta.
Baca juga: Dokter, Sebenarnya PPOK Itu Penyakit Apa dan Bagaimana Gejalanya? Dokter Paru Beri Penjelasan

Pertanyaan:
Dokter, apasih perbedaan PPOK dengan penyakit paru lainnya seperti asma dan TBC?
Fia, Sleman.
dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru Menjawab:
Penyakit paru seperti PPOK, asma, dan TBC memiliki beberapa perbedaan.
Penting untuk diketahui, PPOK dan asma ini bukan penyakit yang menular, sedangkan TBC adalah penyakit yang menular.
TBC adalah penyakit menular dan pengobatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Perbedaan dari ketiga penyakit paru ini, yang pertama bisa dilihat dari usia pasien.
Baca juga: 8 Makanan yang Dapat Menjaga Gula Darah Tetap Stabil Sepanjang Hari
Umunya, PPOK terjadi pada pasien di atas 50 tahun.
Penyakit asma bisa terjadi pada anak-anak hingga usia dewasa.
Sedangkan untuk TBC sendiri bisa terjadi pada semua usia, bahkan pada anak-anak juga bisa terjadi.
Kedua, asma dan PPOK bukan penyakit menular, sedangkan TBC adalah penyakit meluar.

Ketiga, dapat dibedakan melalui keluhan yang dirasakan oleh pasien.
Pasien PPOK biasanya mengeluhkan sesak napas, sesak napas semakin berat saat beraktivitas, semakin hari dan semakin bertambahnya usia, sesak napas semakin berat.
Sesak napas pada PPOK bisa dibarengi dengan mengi, yang terjadi akibat penyempitan pada saluran napas.
Untuk TBC, meskipun bisa mengalami sesak napas, namun pasien jarang mengalami sesak napas.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 11 Kebiasaan Mengejutkan yang Menyebabkan Seseorang Menua Lebih Cepat
Pasien TBC biasanya mengeluhkan batuk berdahak disertai dengan nyeri dada, sesak napas, dan juga penurunan berat badan.
Pada TBC biasanya menimbulkan keluhan yang sistemik.
Keluhan lainnya pada penyakit asma dan PPOK, biasanya disertai dengan batuk dan nyeri dada.
Selain itu, untuk memastikan juga bisa dilihat dari hasil pemeriksaan dan klinis pasien.

Profil dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru
Berikut ini beberapa riwayat pekerjaan dr. Thifla dari tahun 2019 hingga kini.
Baca juga: Profil dr. Thifla Farhani Sp.P, Sosok Dokter Spesialis Penyakit Paru
- Dokter umum di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, Aceh Selatan, Provinsi Aceh (April 2019 - Oktober 2019)
- Rumah Sakit Hermina Solo
- Rumah Sakit Indriati Boyolali
dr. Thifla aktif memberikan informasi seputar kesehatan paru melalui media sosial miliknya @thiflafarhani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Dapat Menyebabkan Hipertensi
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.