Breaking News:

Mom and Baby

Risiko yang Dapat Terjadi Saat Ibu Hamil Memiliki Hipertensi yang Tidak Terkontrol

Hipertensi di masa kehamilan bisa membahayakan ibu hamil dan janin yang ada di kandungannya. 

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi 

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 140/90 mmHg atau di atas angka tersebut. 

Ibu hamil adalah salah satu kelompok rentan yang berisiko mengalami hipertensi

Kondisi ini biasanya muncul saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, tetapi bisa juga muncul lebih awal. 

Hipertensi di masa kehamilan bisa membahayakan ibu hamil dan janin yang ada di kandungannya. 

Baca juga: 3 Jenis Hipertensi yang Terjadi pada Masa Kehamilan, Ibu Hamil Harus Waspada

ilustrasi ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi
ilustrasi ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi (health.grid.id)

Dilansir dari YouTube Tribun Heath, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG menjelaskan tentang risiko hipertensi ibu hamil yang tidak dikontrol dengan baik. 

Menurut dr. Bambang, peningkatkan tensi secara drastis selama masa kehamilan yang berada di atas angka 200, dinamakan dengan emergensi krisis hipertensi

Emergensi krisis hipertensi adalah suatu kondisi yang memang tensi harus segera diturunkan. 

Baca juga: Mengenal Hipertensi Gestasional yang Terjadi pada Ibu Hamil, Berikut Faktor Risikonya

Pada kasus-kasus hipertensi yang tidak segera diturunkan, ini akan berakibat fatal pada ibu hamil dan janinnya, yang bisa meningkatkan risiko seperti berikut. 

1. Menyebabkan stroke

dr. Bambang menuturkan, hipertensi ibu hamil yang tidak dikontrol dengan baik bisa meningkatkan risiko terjadinya stoke. 

2 dari 3 halaman

Tak hanya itu saja, kondisi ini juga bisa memicu terjadinya pembuluh darah yang pecah. 

"Ini adalah kejadian yang bisa terjadi pada ibu hamil yang memiliki tensi tinggi," terang dr. Bambang.

ilustrasi ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi
ilustrasi ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi (health.kompas.com)

2. Kejang

Risiko kedua yang terjadi akibat hipertensi ibu hamil tidak terkontrol adalah terjadinya kejang. 

Kejang pada ibu hamil dinamakan dengan eklamsia, yang merupakan kegawatdaruratan medis. 

Kondisi kejang ini harus segera ditangani dengan cepat. 

Baca juga: Ibu Hamil dengan Riwayat Lahiran Prematur Berisiko Alami Kelahiran Prematur di Kehamilan Berikutnya

3. Pertumbuhan janin terhambat

Tak hanya berisiko pada ibu saja, hipertensi pada ibu hamil juga berdampak buruk pada janin. 

Hipertensi ibu hamil yang tidak terkontrol dengan baik bisa menghambat pertumbuhan janin yang ada di kandungan. 

Pada kasus paling fatal, ini bisa terjadi IUFD atau kematian pada janin. 

3 dari 3 halaman

Oleh karena itu pentingnya ibu hamil melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. 

Jika ditemukan ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, baiknya segera dikonsultasikan untuk mendapatkan penanganan dengan baik dan mencegah risiko yang bisa terjadi. 

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG dalam tayangan YouTube Tribun Heath.

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 5 Cara Atasi Stres pada Orang Tua yang Memiliki Toddler, Quality Time Bisa jadi Pilihan

Selanjutnya
Tags:
hipertensiibu hamildr. Bambang EkowiyonoJanin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved