TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki tekanan darah tinggi selama masa kehamilan adalah suatu kondisi yang perlu diwaspadai.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu kondisi ketika aliran darah dari jantung yang melalui dinding pembuluh darah arteri terlalu kuat.
Sehingga menimbulkan tekanan tinggi pada dinding pembuluh darah arteri.
Baca juga: Mengapa Ibu Menyusui Harus Konsultasi Laktasi dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya?

Dilansir dari YouTube Tribun Heath, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG menjelaskan tentang tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau hipertensi gestasional.
Menurut penjelasan dr. Bambang, tekanan darah tinggi yang terjadi selama masa kehamilan disebut dengan hipertensi gestasional.
Hipertensi gestasional adalah suatu kondisi di mana tekanan darah meningkat pada usia kehamilan 20 minggu dan akan kembali normal setelah persalinan.
Baca juga: 5 Cara Atasi Stres pada Orang Tua yang Memiliki Toddler, Quality Time Bisa jadi Pilihan
Kejadian tekanan darah tinggi ini bisa terjadi pada seorang ibu hamil yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.
"Misalnya pada ibu hamil saat trimester pertama ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah menunjukkan angka normal, tapi pada pemeriksaan trimester ke-2 atau ke-3 terjadi peningkatkan tensi," jelas dr. Bambang.
"Inilah yang dinamakan dengan hipertensi gestasional."

Faktor Risiko yang Meningkatkan Hipertensi pada Ibu Hamil
dr. Bambang menjelaskan, terjadinya hipertensi pada ibu hamil bisa meningkat karena beberapa faktor risiko seperti berikut.
1. Memiliki riwayat preeklamsia
Seorang ibu hamil yang keluarganya memiliki riwayat preeklamsia dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi saat kehamilan.
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang umumnya ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine.
Baca juga: Kontrol Kehamilan Secara Rutin Bisa Cegah Kelahiran Prematur, Dokter Obstetri & Ginekologi Jelaskan
2. Adanya penyakit metabolik
Adanya penyakit metabolik tertentu pada ibu hamil juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi gestasional.
Misalnya ibu hamil memiliki riwayat penyakit diabetes melitus atau memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.

Baca juga: Cara Cegah Kelahiran Prematur pada Kehamilan Kembar, Moms Lakukan Ini untuk Kesehatan Ibu & Janin
Bagiamana Menilai Hipertensi?
dr. Bambang menuturkan, seorang ibu hamil dikatakan mengalami hipertensi gestasional ketika tekanan darah ibu hamil mencapai 140/90 mmHg.
Jika tekanan darah tinggi mencapai angka 160/90 mmHg, maka harus diwaspadai dan harus segera melakukan perawatan untuk mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG dalam tayangan YouTube Tribun Heath.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Manfaat Orang Tua Bermain Bersama Anak, Bagus untuk Dukung Tumbuh Kembangnya