TRIBUNHEALTH.COM - Bullying adalah tindakan agresif yang biasanya dilakukan seseorang untuk mengintimidasi atau mendominasi orang lain yang dinilai lebih lemah.
Perilaku penyimpangan sosial ini dapat terjadi di mana saja, salah satunya di lingkungan anak-anak atau sekolah dasar.
Seseorang yang dianggap lemah sering kali menjadi target bully.
Baca juga: Apa Saja Faktor Penyebab Stres pada Anak? Psikolog Indra Menjelaskan
Dalam kegiatan sehari-hari, orang yang dibully akan merasa kesulitan dalam mempertahankan dan melindungi dirinya sendiri.
Berbicara tentang bullying, terdapat pertanyaan yang disampaikan kepada Psikolog.
Pertanyaan:
Bu, terkadang anak yang menjadi korban bullying (misalnya kekerasan) dan cenderung tidak mau membalas perbuatan pelaku.
Tapi saat cerita di rumah, terkadang ayah justru menyuruh anak untuk membalas perbuatan temannya tersebut.
Lantas, bagaimana caranya agar anak tidak menjadi korban bullying dan tidak membalas dengan kekerasan?
Ika, Sukoharjo.
Baca juga: Apakah Anak yang Suka Marah-marah Bisa Dikategorikan Sedang Stres? Psikolog Indra Menjawab
Psikolog Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi menjawab:
Orang tua bisa memberi tahu anak, jika kekerasan tidak selalu harus dibalas dengan kekerasan.
Ajarkan kepada anak ketika ia dipukul oleh teman, anak harus melakukan apa.
Apakah harus membalas, harus diam saja, atau ada hal lain yang harus dilakukan, ini perlu diajarkan kepada anak.
Misalnya, salah satu hal itu sudah disepakati, maka saat anak ada yang nangis dan mengatakan habis dipukul temannya, kesepakatan itu bisa diutarakan kepada anak.
Akan tetapi, untuk membalas pukulan dengan pukulan lainnya itu juga tidak baik.
Mungkin hari ini anak usia balita cuma memukul secara spontan saja, tapi tidak tahu nanti dewasanya seagresif apa.
Jadi sebisa mungkin hindari hal agresif (memukul) sejak dini.
Orang tua harus mencoba beri tahu anak agar anak mau mengutarakan pendapatnya, jika bullying atau kekerasan fisik ini tidak baik.
Misalnya ajarkan anak mengatakan hal ini kepada pelaku, "Kekerasan ini tidak baik, dan kamu tidak boleh melakukan hal ini kepada ku."
Akan tetapi, keberanian ini tidak akan terbentuk satu atau dua hari, dan orang tua harus terus mencoba mengingatkan anak tentang hal ini.
Baca juga: 7 Cara Mudah Atasi Anak yang Tidak Mau Minum Air Putih, Terapkan Variasi Ini Moms
Misalnya orang tua berkata, "Adek juga punya kekuatan, bisa bales pakai tangan, tapi itu bagus tidak."
Mengajak diskusi anak mengenai hal ini juga dapat melatih anak untuk berpikir, agar kedepannya kalau hal ini terulang lagi, anak bisa tahu apa yang harus dilakukannya.
Hal-hal yang memungkinkan anak untuk melakukan agresi baiknya dihindari dulu dari kecil.
Ajarkan kepada anak untuk tetap percaya diri keluar meskipun ada teman yang melakukan kekerasa fisik kepadanya.
Ajari anak untuk lebih berani, ajarkan anak untuk menghindar dari kekerasa fisik itu, dan ajarkan anak untuk berani mengutarakan pendapatnya jika kekerasan fisik ini tidak baik.
Profil Psikolog Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi
Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi merupakan seorang psikolog yang menjadi narasumber Tribun Health.
Indra Kusumawati menempuh pendidikan S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2015 hingga tahun 2019.
Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, S2 Psikologi Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2019 hingga tahun 2023.
Psikolog Indra Kusumawati memiliki sederet pengalaman kerja seperti berikut.
Baca juga: 7 Manfaat Berenang untuk Tumbuh Kembang Anak, Salah Satunya Melatih Kepercayaan Diri Anak
- 2017 : Biro Konseling dan Pemeriksaan Psikologi
- 2018 : Griya PMI Solo
- 2019 : SMP Muhammadiyah Merauke
- 2020 : SD Cendrawasih Merauke
- 2020 : TK Az-Zahra Parakan
- 2020 : Stikes Ngestiwaluyo Parakan
- 2020 : SMK Negeri Njumo
Untuk konseling dengan Psikolog Indra Kusumawati, Anda bisa mengunjungi Instagramnya @sukmabeebs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Pentingnya Penuhi Kebutuhan Kalsium untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak, Berikut Sumber Kalsium Terbaik
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Sakatonik ABC adalah multivitamin anak berbentuk alfabet A, B, dan C yang edukatif dan tersedia juga dengan tema antariksa.
Terdiri dari 3 varian rasa, stroberi, anggur, dan jeruk yang disukai oleh anak.
Manfaat :
Membantu menjaga kesehatan untuk anak-anak
Membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan pada masa pertumbuhan dan penyembuhan setelah sakit.
Aturan Pakai
1 x sehari 1 tablet dihisap atau dikunyah
Perhatian :
Produk ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 1 tahun
Kemasan :
Botol @30 pcs
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.