TRIBUNHEALTH.COM - Memahami tahap tumbuh kembang anak amatlah sangat penting sebagai bagian dari pola pengasuhan orang tua.
Seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan anak, mereka akan menghadapi tantangan secara emosional ataupun fisik.
Orang tua perlu memastikan bahwa anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Membahas mengenai tumbuh kembang pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak.
Baca juga: Dok, Apakah Anak yang Terlalu Aktif Termasuk Anak yang Tumbuh Kembangnya Terganggu?

Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak yang dilahirkan dari orang tua yang dua-duanya sibuk bekerja?
Terlebih lagi jika anak dititipkan kepada orang tua atau pengasuh.
Dina, Boyolali.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab:
Anak itu adalah amanah atau titipan dari Tuhan, jadi tidak semua orang seberuntung itu.
Jadi ketika sudah diberi amanah oleh Tuhan ya maksimalkan dengan baik.
Tips untuk orang tua yang bekerja adalah harus full support system.
Entah itu dari orang tua, mertua, ART, baby sitter, atau dititipkan di day care, ini harus bisa dimaksimalkan.
Terutama saat 6 bulan kehidupan, kalau bisa anak itu diberikan ASI eksklusif.
Baca juga: Dokter, Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Hal Tumbuh Kembang Anak?
Memang 6 bulan pertama itu sangat riskan karena sangat butuh ASI, dan anak ini hidupnya bergantung pada ASI atau sufor jika ASInya tidak memadai.
Ini adalah sebuah tantangan bagi wanita karir untuk memompa ASI.
Kalau ditinggal kerja mau tidak mau harus ada yang menjaga di rumah, baik itu baby sitter atau orang tua.
Kita bisa mengawasinya melalui CCTV, karena maaf memang akhir-akhir ini ada beberapa baby sitter yang melakukan kekerasan pada anak.
Bisa juga anak dititipkan di day care, karena di day care anak-anak juga bisa mendapatkan pendidikan atau pelatihan.
Justru anak bisa kenalan dengan teman-teman yang seusianya, dan ada segi positifnya.
Baca juga: Apakah Tumbuh Kembang Anak Satu dengan Anak Lain Itu Bisa Disamakan Dokter?
Pesan saya untuk orang tua yang sibuk bekerja, sampai di rumah, itu segera pegang anaknya.
Jangan sampai anaknya dikasih gadget, ketika anak itu rewel atau tantrum.
Setelah pulang ke rumah, bersihkan badan, ganti baju, dan segera peluk sang buah hati.
Sebisa mungkin antara ayah dan ibu harus membagi tugas.
Di Indonesia ini sering disebut fatherless country, artinya punya ayah cuma title saja, kehadirannya secara emosional tidak ada, jangan sampai seperti itu.
Bagaimana pun anak itu butuh sosok ayah, nantinya akan berbeda pola asuh dari ibu saja dan pola asuh dari ayah dan ibu akan berbeda.

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
Baca juga: 6 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Membuat Hari Lebih Menyenangkan
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)